ENDE, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Sebanyak 79 kepala keluarga (KK) atau 280 jiwa terkena dampak banjir rob akibat gelombang pasang, Jumat (18/10) lalu di Kecamatan Ende Selatan.
Data yang diterima dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ende menyebutkan, dampak banjir rob yang terjadi di Kecamatan Ende Selatan meliputi dua kelurahan yakni Kelurahan Paupanda dan Kelurahan Rukun Lima.
Disebutkan, untuk Kelurahan Paupanda jumlah KK yang terdampak sebanyak 59, dengan jumlah jiwa sebanyak 245 orang. Sementara itu, sebanyak 26 rumah warga terdampak banjir rob.
Untuk Kelurahan Rukun Lima, jumlah KK yang terdampak sebanyak 11, dengan jumlah jiwa sebanyak 35 orang. Sementara rumah warga yang terkena dampak sebanyak tujuh rumah.
Pj Bupati Ende, Agustinus Gaja Ngasu saat ditemui, Senin (21/10) mengatakan, banjir rob di pesisir selatan khususnya di dua kelurahan di Kecamatan Ende Selatan terjadi setiap tahun.
Karena itu, Pemerintah Kabupaten Ende dalam upaya penanganan masalah tersebut sudah berupaya melakukan pendekatan dengan memproses agar warga pesisir direlokasi atau dipindahkan.
"Kita sudah lakukan upaya untuk memindahkan mereka. Masyarakat mau pindah, tapi mau pindah kemana? Mereka tidak ada tanah," jelasnya.
Menurut dia, satu-satu cara atau jalan yakni melalui transmigrasi.
Dia menyebutkan, dengan cara transmigrasi khususnya transmigrasi lokal bisa menjawab permasalahan tersebut.
Terpisah, Sekretaris BPBD Kabupaten Ende, Yulius Riwu kepada Timor Express, Selasa (22/10) mengatakan, di tahun 2025 nanti, BPBD Kabupaten Ende akan mendapat alokasi anggaran untuk penanganan bencana abrasi.
Setidaknya sebut Yulius, pihaknya akan menerima anggaran dari APBN melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana sebesar Rp 19 miliar lebih.
"Kita akan menerima anggaran untuk tahun 2025 sebesar Rp 19 miliar lebih untuk penanganan abrasi di dua kecamatan yakni Kecamatan Ndori dan Kecamatan Ende Selatan," sebut dia.
Untuk Kecamatan Ndori sebesar Rp 14,396 miliar untuk penanganan abrasi sepanjang 619 meter dan di Kecamatan Ende Selatan sebesar Rp 5 miliar untuk penanganan abrasi sepanjang 265 meter.
"Kedua lokasi tersebut kini dalam tahap perencanaan. Semoga awal tahun 2025 kita sudah mulai kerja, sehingga setidaknya bisa menjawab kebutuhan masyarakat di dua kecamatan,” ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Ende telah menyalurkan bantuan tanggap darurat melalui Dinas Sosial. Menurut Kepala Dinas Sosial, Kapitan Lingga pihaknya langsung melakukan aksi dengan memberikan bantuan tanggap darurat kepada masyarakat terdampak.
Ditemui di gedung DPRD Ende, Senin (21/10), dia mengatakan sehari setelah bencana, Dinas Sosial melalui salah satu kabid langsung turun ke lokasi melakukan pendataan dan memberikan bantuan. (kr4/ays/dek)