BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - KPU Kabupaten Manggarai Timur (Matim) menggelar debat publik pertama bagi empat pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Matim di ruang terbuka, lapangan sepak bola SMA Katolik Pancasila Borong, Kelurahan Rana Loba, Kecamatan Borong, Selasa (22/10).
Debat dengan mengusung tema "Wujudkan Matim Sejahtera, Mandiri dan Berintegritas" dipandu oleh presenter salah satu TV nasional, Egiet Hapsari. Kegiatan dibuka Ketua KPU Kabupaten Matim, Jefri Guido Bedo. Hadir juga komisioner KPU, komisioner Bawaslu, Penjabat Bupati Matim, Boni Hasudungan, pimpinan dan anggota DPRD Matim, forkopimda serta pimpinan parpol.
Juga hadir Penjabat Sekda, Gonsa Tombor, pimpinan OPD, tokoh agama, tokoh masyarakat serta empat paslon bupati dan wakil bupati, masing-masing Siprianus Habur-Lucius Modo (Harum), Agas Andreas-Tarsy Sjukur (Akur), Elphy Tote-Mensi Anam (Elemen) dan paslon Yoseph Marto-Heremias Dupa (Merdu).
Panelis dalam debat yakni Direktur Kata Rakyat Riset & Konsultan Jakarta, Alwan Ola, dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Didimus D Dhosa dan dosen Fakultas Hukum Undana Kupang, Detji KER Nuban.
Disaksikan bebas oleh banyak orang dan mendapat pengamanan dari Polres Matim dan Sat Pol PP.
"Hari ini KPU Matim melaksanakan debat publik yang pertama. Debat publik ini sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 10 tahun 2015 dan peraturan KPU Nomor 13 tahun 2024, di mana merupakan bagian dari metode kampanye yang difasilitasi oleh KPU Matim," ujar Ketua KPU Matim, Jefri Guido Bedo.
Ia menjelaskan, setiap pasangan calon menyampaikan visi dan misi serta memaparkan program kerja untuk meyakinkan 217.102 pemilih nantinya yang tersebar di 12 kecamatan dan 176 desa/kelurahan di Kabupaten Matim. Informasi yang diberikan melalui ide dan gagasan paslon sebagai salah satu pertimbangan pemilih dalam menentukan pilihannya.
Jefri menyebutkan, debat publik juga menjadi pendidikan politik bagi masyarakat Matim, di mana sasarannya adalah membangun masyarakat yang cerdas dan memiliki kesadaran akan hak. Juga kewajiban dalam menyalurkan aspirasi politik serta menjalankan proses politik dalam berdemokrasi dengan tetap memperhatikan norma-norma yang ada, beretika dan santun.
"Debat ini diharapkan menjadi sarana edukasi politik bagi masyarakat Matim, meningkatkan partisipasi pemilih, memastikan bahwa proses demokrasi berjalan dengan transparan serta menjadi ajang bagi masyarakat untuk lebih mengenal para calon pemimpin. Sehingga dapat membuat pilihan yang lebih tepat pada saat pemilihan nanti," bilangnya.
Jefri juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bersama-sama menyukseskan debat publik pertama. Acara dilaksanakan pada ruang terbuka, agar semua masyarakat ikut menyaksikan. Besar harapan acara dapat berjalan dengan aman, tertib dan lancar. (kr1/ays/dek)