Dirut : Akses Jalan Masuk dari Jalur 40 segara Dipakai
KUPANG,TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Ketua Komisi Ombusmas Perwakilan NTT Darius Beda Daton, SH mengatakan bahwa selama ini hanya satu pengaduan Masyarakat terkait keberadaan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Ben Mboi yang masuk ke Ombusman. Sedangkan terkait pelayanan sudah sangat berjalan dengan baik.
“Komisi Ombusman menilai layanan yang telah berjalan selama ini di rumah sakit sudah berjalan dengan baik, karena tidak pernah mendapat komplain. Yang sering dikeluhkan adalah akses masuk ke rumah sakit milik pemerintah pusat ini,” demikian kata Darius ketika hadir dalam Forum Konsultasi Publik (FKP) Standar, Alur dan Komitmen Pelayanan RSUP dr. Ben Mboi yanfg berlangsung Senin, (21/10). Acara itu dibuka Dirut RSUP dr. Ben Mboi, dr. Annas Ahmad, Sp.B, FICS.
Daius Beda Daton menyambut baik digelarnya FKP oleh rumah sakit Tipe B itu karena sudah diatur dalam UU No. 25 tahun 2019 tentang Kesehatan dengan tujuan untuk mendengar masukan semua stakeholder tentang layanan rumah sakit, terkait standar pelayanan.
Lebih jauh ia mengatakan bahwa setelah mendengar dan melihat langsung pemaparan Dirut RSUP Ben Mboi di awal diskusi tentang bagaimana pelayanan terhadap pasien, dari awal kedatangan, pengambilan Tindakan sampai pasca tindakan sudah berjalan sesuai dengan ketentuan yang ada. Bahkan ia memberi apresiasi terhadap manajemen rumah sakit yang menyediakan hotline untuk menjemput pasien di rumah jika terjadi kegawatdarutan.
Pada bagian lainnya, Darius menegaskan bahwa keberadaan RSUP dr. Ben Mboi yang adalah rumah tipe B, seperti halnya dengan RSU Prof. WZ. Johanes dan RS Siloam. Untuk itu, ia meminta agar jumlah tenaga medis dan tenaga dokter harus komplit sehingga jangan sampai rumah sakitnya saja yang besar tetapi ketika pasien masuk ke sini, kemudian dirujuk lagi ke rumah sakit lain di Pulau Jawa.
“Rumah sakit ini paling keren di NTT. Kita berharap jumlah dan kualifikasi dokternya juga terpenuhi, sehingga Ketika pasien datang merasa puas dengan layanan, dan pasien bisa bercerita bahwa di RSUP Ben Mboi sangat lengkap termasuk tenaga medis dan dokter dari pada rumah sakit pusat lainnya,” ujar Darius lagi.
Secara umum, tambah Darius lagi, permasalahan layanan rumah sakit di seluruh NTT ini dan sering dikeluhkan antara lain adalah ketesediaan obat JKN. Namun terkait hal ini, sudah bisa teratasi dengan melakukan kerjasama dengan beberapa apotik yang ada.
Permasalahan lain adalah pembatasan hari rawat pasien BPJS. Menurut Darius, persoalan ini sering menjadi temuan Komisi Ombusman padahal salah satu janji BPJS adalah tidak ada pembatasan hari rawat.
“Tetapi banyak komplain bahwa ada pasien yang dipulangkan dan disuruh datang lagi keesokan harinya. Hal ini sering kalau saya temukan Ketika berkunjung ke rumah sakit. Ada yang sementara pakai infus disuruh pulang, bahkan ada yang sampai meninggal,” kata Darius.
Baginya, hal itu sangat dimaklumi dan permasalahannya sangat komplit dan sampai sekarang dirinya belum mendapatkan solusinya walaupun ia sudah sering berdiskusi dengan para Direktur Rumah Sakit di seluruh NTT.
“Saya sudah banyak bicara dengan para direktur rumah sakit untuk dicarikan solusinya. Kasian pasiennya. Hal ini sering di rumah sakit tipe B swasta. Ini yang paling banyak dikeluhkan dan harus dicarikan solusinya,” pintanya.
Hal lainnya yanf sering dikeluhkan adalah ketepatan diagnose. Dirinya banyak menerima komplain terhadap pasien yang kita rujuk ke Pulau Jawa dimana diagnoasa para dokter kita mentah semua dan tidak ada yang benar.
“Memang kita tidak bisa membutkikan itu, ujinya memang susah, tapi itu yang mereka alami. Kita perlu diskusikan ini,” ujar Darius. Mudah-mudahan kita bisa mencari solusinya untuk membantu masyarakat kita di NTT,” tambahnya.
Sementara itu, Dirut RSUP dr. Ben Mboi dr. Annas Ahmad, Sp.B, FICS pada kesempatan itu menyampaikan apresiasi tehadap semua masukan yang disampaikan para peserta diskusi termasuk masukan dari Ketua Ombusman Perwakilan NTT. Terkait dengan akses masuk ke RSUP Ben Mboi diakuinya hingga sekarang masih terkendala dan banyak Masyarakat yang belum tau jalan masuk.
Namun demikian, dokter Annas menyampaikan kabar gembira bahwa dalam bulan ini, akses masuk dari Jalur 40 sudah bisa dimanfaatkan karena saat ini sedang dibangun jalan masuk.
“Ini kabar gembira yang perlu saya sampaikan bahwa semoga dalam waktu dekat ini, akses masuk dari Jalur 40 selesai dikerjakan dan sudah bisa digunakan. Mudah-mudahan bulan depan jalannya sudah bisa dimanfaatkan,” katanya disambut tepuk tangan peserta diskusi.(*/yl)