Universitas Muhammadiyah Kupang Lepas 858 Wisudawan
KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK) kembali lepas 858 orang wisudawan-wisudawati angkatan ke XXXIII tahun 2024. Seremonial tersebut bertempat di aula utama Universitas Muhammadiyah Kupang, Selasa (22/10).
Rektor Universitas Muhammadiyah Kupang, Prof. Zainur Wula mengatakan bahwa wisuda Sarjana sebanyak 858 orang yang berasal dari 6 fakultas dan 16 Program Studi (Prodi). Dikatakan Prof. Zainur Wula bahwa Universitas Muhammadiyah Kupang terus meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) ke jenjang prodi doktor dan pengembangan keterampilan lainnya.
"Di tahun 2026-2027, Universitas Muhammadiyah Kupang dapat memiliki doktor sebanyak 35-36 persen dari total dosen 146 orang," jelasnya.
Selain itu, Universitas Muhammadiyah Kupang juga terus meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung terwujudnya proses pembelajaran yang berkualitas dan hasil lulusan yang maksimal sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta memiliki daya saing global.
"Dengan tekun dan kerja keras, saudara-saudara hari ini telah menyandang gelar Sarjana dari Universitas Muhammadiyah Kupang," ungkapnya.
Gelar sarjana, katanya, merupakan prestasi akademik yang sangat mahal karena memiliki tanggung jawab moral akademik, moral sosial dan moral kebudayaan yang sangat besar.
"Berulang kali saya sampaikan bahwa lulusan sarjana merupakan tahap awal dan ujian yang lebih besar yaitu di tengah masyarakat," ujarnya.
Dengan bekal ilmu pengetahuan dan pengalaman serta spiritual selama belajar di almamater Universitas Muhammadiyah Kupang maka tekad dan kerja keras akan membawa saudara-saudara ke arah tujuan hidup mandiri yang sukses.
"Kami berharap agar para wisudawan dan wisudawati dapat menjadikan momentum yang sangat berbahagia ini bukanlah terminal akhir melainkan merupakan titik awal dalam mengembangkan tradisi intelektual," ungkapnya.
Raihlah prestasi setinggi mungkin yang bermanfaat bagi diri sendiri, orang tua, masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia tercinta.
Ada beberapa hal penting yang ditekankan kepada para wisudawan dan wisudawati yakni para wisudawan dan wisudawati harus dapat mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama dibangku kuliah. Sebab, ini merupakan dimensi penting dari empat dimensi pendidikan yang mencakup empat dimensi pengalaman manusia yang diarahkan menjadi empat keunggulan manusia.
Pertama, intelektual yang mengarah kepada pencarian nilai-nilai kebenaran. Kedua, Estetis yang mengarah pada keindahan. Ketiga, moral kepada kebaikan. Keempat, spiritualitas kepada keutuhan.
Belajar berkesinambungan diperlukan untuk meremajakan pengetahuan agar senantiasa dapat memahami perubahan dalam banyak hal merupakan kondisi atau keadaan yang semakin baru. Apalagi, di tengah perubahan sosial yang semakin cepat seperti sekarang ini dan dengan kondisi pengetahuan yang terus mengalami perubahan, seorang individu dapat berpartisipasi dalam mendesain perubahan dan peradaban dunia, terutama untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia.
Lulusan hari ini (kemarin, Red) di tahun 2045 adalah orang-orang yang disebut generasi emas yang menjadi pemimpin masa depan di Republik Indonesia.
"Kami berkeyakinan penuh bahwa lulusan Universitas Muhammadiyah Kupang selalu terdepan dengan kualifikasi dan kompetensi yang telah diberikan oleh para pendidik merupakan bekal yang sangat berharga kepada para wisudawan wisudawati untuk maju, berkembang, menguasai dunia ini untuk menciptakan peradaban -peradaban yang lebih modern dan sebaik-baiknya," jelasnya.
Rektor UMK ini juga berkeyakinan penuh terhadap 858 orang yang wisudawan dan wisudawati akan memiliki harapan dan impian. Pendidikan yang diperoleh akan menghasilkan orang-orang baik, terutama yang diwisuda hari ini sebanyak 858 orang. Saat ini Universitas Muhammadiyah Kupang sudah ada prodi Magister Sosiologi.
"InsyaAllah tahun depan akan ada Prodi Magister Manajemen dan Magister Ilmu Pendidikan," jelasnya.
Sekretaris Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Ahmad Muttaqin pada kesempatan kemarkn mengatakan bahwa Indonesia adalah negara besar. Terbentang dari Sabang sampai Merauke ada 164 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah yang salah satunya Universitas Muhammadiyah Kupang.
"Layan pendidikan Muhammadiyah itu sepadan dengan wilayah Eropa dan sepadan dengan wilayah Afrika. Jadi, kita adalah negara besar" ungkapnya.
Ada satu Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Negara Malaysia adalah University Muhammadiyah Malaysia (UMAM) memiliki 2.315 program studi. Karena itu, mesti disyukuri apa yang ada. Kesyukuran adalah awal untuk menata masa depan lebih optimis.
Prof. Ahmad juga mengajak agar para wisudawan dan wisudawati untuk mengisi masa muda dengan aktivitas yang produktif. Selain itu, dibutuhkan sikap proaktif, bukan reaktif serta jangan lupa kerja sama atau sinergi. Mulailah dari yang kecil dan lakukanlah secara konsisten.
"Sebagai alumni Universitas Muhammadiyah Kupang, anda harus semangat dan jangan sampai alumni Universitas Muhammadiyah Kupang dikit-dikit nyerah, dikit-dikit pasang status pasrah," tegasnya.
Jadilah orang yang terus belajar. Karena itu, dirinya berharap kepada para alumni Universitas Muhammadiyah Kupang agar suatu saat ada yang diangkat menjadi Bupati, Gubernur, Wakil Menteri, Menteri dan bahkan Presiden.
"Suatu saat akan lahir tokoh-tokoh seperti itu," ungkapnya.
Sementara Kepala Bagian Umum Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XV, Agustinus M. B. P. Fahik mengatakan bahwa memasuki era globalisasi yang memberikan peluang sekaligus masalah tergantung antisipasi yang disiapkan.
Memberi peluang dalam arti kesempatan bagi sumber daya manusia untuk bekerja di negara lain atau bersaing dengan mereka atau memanfaatkan peluang bisnis di luar negeri maupun aktivitas lain yang menunjukkan interaksi antar negara dengan terjadinya pengalihan sumber daya ekonomi.
Ditegaskan bahwa gobalisasi juga memberikan masalah jika sumber daya manusia yang tersedia dan dunia bisnis tidak siap atau tidak memiliki posisi tawar untuk menghadapi tantangan yang terjadi ditengah persaingan yang sangat ketat.
Salah satu indikasi dari globalisasi adalah perdagangan bebas antar negara, dengan terbukanya perdagangan bebas membawa peluang baru dengan tidak terikat nya batas negara dan berakibat akan terjadinya realokasi bagian sebagian atau seluruh produksi barang dan jasa yang berasal dari negara lain ke negara tertentu atau sebaliknya.
"Dengan demikian kita melihat arus barang dan tenaga kerja begitu banyak tenaga kerja yang memasuki negara Indonesia dan kita memiliki pilihan selain meningkatkan kapasitas kita untuk bersaing dengan mereka," ungkapnya.
Karena itu, untuk dapat berkembang pada globalisasi yang ditandai dengan perdagangan bebas tersebut dibutuhkan sumber daya manusia yang profesional dan tenaga kerja yang memiliki skill yang relevansi dengan kebutuhan pasar serta wawasan global.
Visi misi Universitas Muhammadiyah Kupang yang telah diimplementasikan secara masif melalui wadah Tri Dharma Perguruan Tinggi tentunya telah terserap dan menjadi bekal masa depan untuk para wisudawan saat ini. Indonesia diperhadapkan pada tantangan yang menghasilkan sumber daya yang berkualitas dalam menyambut era Indonesia emas tahun 2045. Salah satu cara untuk mencapai hal tersebut dengan berinvestasi dalam dunia pendidikan.
"Pendidikan yang berkualitas dan berkompeten menjadi faktor penentu dalam mengawal Indonesia emas," jelasnya.
Sumber daya manusia kini bukan dipandang sebagai aset namun harus dikembangkan guna menuju keunggulan yang memiliki karakter sebagai sumber daya manusia yang berlandaskan kebangsaan dan nilai kolaboratif, inovatif, leadership, serta konseptual dan manajer skill ditambah dengan meneladani kepemimpinan global.
"Agar lulusan kita perlu kompetitif, maka kurikulum perlu orientasi baru saat ini kita meyakini peranan dari ilmu pengetahuan untuk menggerakkan perubahan untuk meraih kemajuan-kemajuan," ungkapnya.
Perguruan Tinggi perlu mencari metode untuk oengem kapasitas kognitif mahasiswa dalam hal penciptaan nilai tambah atau menjawab permasalahan. Pertukaran pengetahuan diarahkan pada kebutuhan mitra, pasar kerja dan mempertemukan kebutuhan tersebut dengan kompetensi yang dimiliki.
Beberapa kebijakan yang perlu diambil oleh Perguruan Tinggi saat ini. Pertama, Perguruan Tinggi harus memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran guna membangun generasi digital masa depan.
Kedua, kerja sama antar Perguruan Tinggi luar negeri dan dalam negeri guna menjadi solusi yang efektif bagi pertukaran pengetahuan. Ketiga, Perguruan Tinggi harus mampu menjadi lokomotif inovasi sebagai katalisator pembangunan ekonomi di masa depan serta bertindak sebagai akselerator dalam tercapainya penemuan-penemuan baru yang melibatkan berbagai disiplin keilmuan.
Keempat, penyesuaian kurikulum dengan kebutuhan pasar tenaga kerja merupakan langkah yang berani, dimana membebaskan mahasiswa untuk belajar, berpikir kritis.
"Karena sejatinya kita harus dapat mendefinisikan esensi utama dari pendidikan yaitu berdampak kepada masyarakat," ungkapnya.
Hal-hal inilah yang menjadi harapan Kemendikbudristek agar terdistribusi dengan baik dalam upaya peningkatan kompetensi kepada para wisudawan maupun kepada semua mahasiswa sehingga secara mandiri siap memasuki dunia kerja yang penuh dengan berbagai tantangan.
"Kami berharap agar setiap Perguruan Tinggi juga mengimplementasikan kebijakan anti toleransi, anti kekerasan seksual, anti perundungan dan anti korupsi baik secara integrasi dalam mata kuliah atau bentuk kegiatan lain yang relevan," harapnya.
Harapannya Universitas Muhammadiyah Kupang dan seluruh Perguruan Tinggi wilayah XV dapat meningkatkan akselerasi peningkatan mutu penyelenggaraan Perguruan Tinggi dalam segala aspek sehingga mampu bersaing dengan Perguruan Tinggi yang ada di kancah nasional maupun internasional. (r1/gat/dek)