KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Nusa Cendana (UNDANA) bekerja sama dengan DWP Sub-Unit Fakultas Sains dan Teknik (FST) UNDANA menggelar talkshow kesehatan mental dengan tema "Aku Berhak Mendapatkan Kenyamanan dan Menikmati Kebahagiaan di Tempatku Bekerja dan Belajar".
Acara ini berlangsung di Ruang Teater, Gedung Rektorat UNDANA, dan dihadiri oleh 250 peserta yang terdiri dari dosen, tenaga kependidikan, anggota DWP, serta mahasiswa semester akhir.
Ketua Panitia, Sandra Benyamin de Rosari, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di lingkungan akademik dan kerja, sejalan dengan tema global tahun ini yang diusung oleh World Health Organization (WHO) yaitu "It's Time to Prioritize Mental Health in the Workplace".
"Mahasiswa dan tenaga pendidik berhak merasa nyaman dan bahagia di tempat mereka beraktivitas. Kesehatan mental yang baik adalah pondasi produktivitas," ujar Sandra dalam sambutannya.
Acara ini menghadirkan tiga narasumber utama, yakni Andriyani E. Lay, M.A., seorang psikolog dari Program Studi Bimbingan Konseling FKIP UNDANA, dr. Aletha Pian, MPH, Direktur Rumah Sakit Khusus Daerah Jiwa Naimata, Kupang, serta Drh. Hembang Murni Pancasilawati Sanam, Ketua DWP UNDANA "Sahabat Kampus".
Dalam sesi pembahasan, Ketua DWP Undana, Drh. Hembang Murni Pancasilawati Sanam, menekankan pentingnya menciptakan lingkungan kampus yang bebas dari gangguan kesehatan mental dan kekerasan seksual.
"Kita harus proaktif dalam menjaga kesehatan mental mahasiswa, terutama yang menghadapi tekanan akademik. DWP UNDANA mengambil bagian penting dalam mencegah dan menangani isu-isu kesehatan mental dan kekerasan seksual di kampus, sejalan dengan amanat dari DWP Ditjen Diktiristek," ungkapnya.
Rektor UNDANA, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, yang turut hadir dalam acara tersebut, menekankan komitmen UNDANA untuk menerapkan kebijakan Zero Tolerance terhadap segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan seksual.
"Lulusan UNDANA tidak hanya diharapkan memiliki prestasi akademik yang baik, tetapi juga harus lulus dalam keadaan sehat secara jasmani, rohani, dan mental," tegasnya.
Talkshow ini menjadi momentum penting bagi civitas akademika UNDANA untuk memahami lebih dalam isu kesehatan mental dan peran masing-masing dalam menciptakan lingkungan yang sehat, produktif, dan bebas dari tindakan kekerasan.
“Diharapkan kegiatan ini akan berkelanjutan, sebagai bagian dari upaya bersama untuk membangun kampus yang lebih peduli dan tanggap terhadap kesehatan mental semua pihak di lingkungan UNDANA,” harapnya. (cr6/thi/dek)