Tangani Sampah Butuh Kolaborasi

  • Bagikan
PROKOMPIM SETDA KOTA KUPANG FOR TIMEX DISKUSI. Pj Wali Kota Kupang, Linus Lusi saat berdiskusi dengan para lurah dari enam kecamatan di Kota Kupang dan membahas terkait permasalahan sampah di tingkat kelurahan bertempat di ruang kerja Wali Kota Kupang, Selasa (22/10).

Lurah Minta Anggaran Operasional Kendaraan Sampah

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Penjabat (Pj) Wali Kota Kupang, Linus Lusi menerima kunjungan para lurah yang berasal dari enam kecamatan di Kota Kupang. Kunjungan para lurah dan Pj Wali Kota Kupang ini untuk membahas permasalahan sampah di tingkat kelurahan.

Pertemuan itu berlangsung di ruang kerja Wali Kota Kupang, Selasa (22/10). Hadir dalam pertemuan tersebut, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Kupang, Daud Noftianus Nafi serta beberapa lurah orang lurah di antaranya, Lurah Naikoten I, Budi Imanuel Izac, SH, Lurah Penfui, Fransisko Dugis, Lurah Liliba, Victor Makoni, Lurah Oebufu, Zet Batmaro, Lurah Oesapa Barat, Christian Chamdra dan Lurah Nunbun Sabu (NBS), Rongsly Aldi Foeh.

Tujuh wilayah kelurahan tersebut rencananya akan dijadikan model penanganan sampah di tingkat kelurahan. Para lurah yang hadir menyampaikan keinginan untuk berdiskusi mengenai penanganan sampah di kelurahannya masing-masing.

Mereka juga menjelaskan terkait keluhan akibat sampah di masing-masing wilayahnya di mana banyak tantangan yang dihadapi oleh 51 kelurahan lainnya di Kota Kupang. Diskusi ini bertujuan untuk mencari solusi dan menjadi pembelajaran bagi lurah lainnya agar dapat mengatasi masalah sampah dengan lebih baik.

Para lurah menggarisbawahi pentingnya kerja kolaboratif dari tingkat RT dan RW hingga kantor kelurahan serta perlunya alokasi anggaran yang memadai untuk mendukung operasional penanganan sampah.

Di beberapa kelurahan, kendaraan pengangkut sampah sudah tersedia sejak dua tahun lalu. Akan tetapi, kendala biaya pemeliharaan masih menjadi sebab utama.

Karena itu, para lurah berharap agar pemerintah dapat mendukung.penanganan sampah di tingkat kelurahan dengan memberikan anggaran operasional. Selain itu, beberapa kelurahan telah memulai inisiatif Bank Sampah sebagai upaya pengelolaan sampah berbasis masyarakat, dengan dukungan dari tokoh-tokoh pemerhati lingkungan yang peduli terhadap kebersihan Kota Kupang.

Para lurah juga menyampaikan harapan agar Pj Wali Kota Kupang dapat memberikan perhatian lebih terhadap alokasi anggaran agar penanganan sampah di tingkat kelurahan bisa lebih baik lagi.

Mereka optimistis bahwa dengan dukungan penuh dari Pemkot maka program penanganan sampah yang dimulai hari ini akan memberikan dampak signifikan dalam dua hingga tiga tahun ke depan. Sehingga, Kota Kupang bisa menjadi lebih bersih. Mereka juga menyoroti potensi ekonomi dari pemilahan dan daur ulang sampah.

Menanggapi usulan tersebut, Pj Wali Kota Kupang, Linus Lusi memberikan apresiasi kepada para lurah dan berkomitmen untuk memperjuangkan alokasi anggaran yang memadai. Linus Luei juga meminta agar para lurah segera menyusun estimasi kebutuhan anggaran sehingga dapat dibahas dalam sidang anggaran.

Lebih lanjut, Pj Wali Kota Kupang menekankan tentang pentingnya kebersihan kota sebagai tanggung jawab bersama. Dia juga meminta agar para lurah terus berinovasi dalam mengelola sampah.

Menurut Linus, pengelolaan sampah adalah tanggung jawab pemerintah daerah dan harus didukung oleh anggaran yang tepat. Selain itu, kolaborasi dengan pihak swasta dan masyarakat sangat diperlukan.

Ia juga menekankan pentingnya pemilahan sampah dari rumah tangga masing-masing. Ini sebagai langkah awal yang harus diperkuat di setiap RT dan RW, untuk mewujudkan Kupang sebagai kota yang bersih, sehat dan nyaman. (thi/gat/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version