IPSI Kota Kupang Gelar Kejuaraan Pencak Silat Antarperguruan, Peringati Hari Sumpah Pemuda 2024

  • Bagikan
INTHO HERISON TIHU/TIMEX BERSAMA. Ketua Umum IPSI Kota Kupang, Adrianus Anselmus Talli dan Sekretaris Panitia, Frengki A. Awiryanto pose bersama usai memberikan keterangan di GOR Futsal Oepoi, Kamis (24/10).

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda 2024, Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Kupang menggelar Kejuaraan Pencak Silat antar-perguruan se-Kota Kupang.

Kejuaraan yang berlangsung di GOR Futsal Oepoi, pada 25-28 Oktober ini memperebutkan Piala KONI Kota Kupang dan mengusung tema "Lestarikan Budaya, Tingkatkan Prestasi dan Bersilaturahmi dalam Tradisi Menuju PON XXII NTT-NTB 2028."

Ketua Umum IPSI Kota Kupang, Adrianus Anselmus Talli menyampaikan bahwa kejuaraan ini merupakan langkah awal dalam mempersiapkan para atlet pencak silat Kota Kupang dari berbagai kategori usia, mulai dari usia dini hingga dewasa.

"Kejuaraan ini akan menjadi agenda tahunan. Tahun depan kami akan mengadakan turnamen terbuka, dengan tujuan jangka panjang mempersiapkan atlet untuk PON XXII yang akan digelar di NTT dan NTB pada 2028," ujar Adrianus.

Mantan anggota DPRD Kota Kupang ini menambahkan, atlet berprestasi dari kejuaraan ini akan dibina lebih lanjut oleh pelatih dan pengurus IPSI Kota Kupang.

"Para atlet yang berhasil meraih prestasi nantinya tidak hanya akan mewakili perguruan mereka, tapi juga akan menjadi wakil resmi Kota Kupang di ajang yang lebih tinggi. Ini adalah kesempatan bagi para atlet junior untuk menggantikan posisi atlet senior yang sudah berpengalaman hingga ke level internasional,” katanya.

Selain fokus pada atlet, Adrianus menekankan bahwa para pelatih, wasit, dan juri juga dipersiapkan dengan aturan yang sesuai dengan standar PON.

"Kita juga lakukan penyegaran aturan untuk memastikan bahwa semua pihak memiliki pemahaman yang sama. Ini penting agar para pelatih dan wasit siap dalam setiap turnamen menuju PON," tambahnya.

Kejuaraan ini tidak memberikan hadiah berupa uang tunai, melainkan medali dan sertifikat. Sertifikat bela diri ini, menurut Adrianus, akan sangat bermanfaat bagi para atlet, baik untuk melanjutkan karir di dunia olahraga maupun dalam kehidupan profesional, seperti bekerja di instansi pemerintahan atau perusahaan.

Sekretaris Panitia, Frengki A. Awiryanto, mengungkapkan bahwa kejuaraan ini melibatkan 11 perguruan dari total 14 perguruan yang ada di Kota Kupang. Total peserta yang bertanding mencapai 260 atlet, yang terbagi dalam beberapa kategori, yaitu 68 atlet usia dini, 76 atlet pra-remaja, 80 atlet remaja dan 40 atlet dewasa.

"Kami juga mengadakan pertandingan khusus untuk 19 atlet berprestasi yang pernah berlaga di tingkat nasional. Ini sebagai bentuk apresiasi dan motivasi bagi para atlet muda lainnya," jelas Frengki. (cr6/gat/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version