Konvergensi Penurunan Stunting dengan Manajemen Data

  • Bagikan
FENTI ANIN/TIMEX LAUNCHING. Pj Wali Kota Kupang, Linus Lusi bersama jajaran lainnya saat melaunching kegiatan Sinergitas Pelaksanaan Kampung Keluarga Berkualitas bertempat di Hotel Aston Kupang, Kamis (24/10).

Sinergitas Pelaksanaan Kampung Keluarga Berkualitas

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang menggelar acara pembukaan aksi lima dan enam Percepatan Penurunan Stunting serta peluncuran Sinergitas Pelaksanaan Kampung Keluarga Berkualitas. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Aston Kupang, Kamis (24/10).

Acara ini dilaunching oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Kupang Linus Lusi, Ketua DPRD Kota Kupang Richard Odja, para Lurah, camat, Kader Kampung KB dan para undangan lainnya.

Pj Wali Kota Kupang, Linus Lusi pada kesempatan itu menekankan pentingnya reformasi birokrasi untuk mendukung pembangunan daerah, kesehatan, pendidikan dan lainnya, juga untuk menurunkan angka stunting.

"Saat ini, jumlah kasus stunting di Kota Kupang mencapai lebih dari 4.000 lebih, kami menargetkan dalam enam bulan ke depan, angka ini dapat turun hingga 2.000," ujar Linus.

Namun, Linus juga tidak menampik bahwa adanya berbagai variabel yang mempengaruhi penurunan angka stunting, meskipun demikian, dengan komitmen kuat dari seluruh jajaran, terutama ASN, Lurah, dan Camat, Linus yakin target ini bisa dicapai.

"Kita semua harus fokus pada kelurahan untuk mencapai target penurunan stunting ini," tambahnya.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia sekaligus Kepala Dinas P2KB Kota Kupang, Francisca Ikasasi, menjelaskan bahwa aksi lima berfokus pada peminangan pelaku dan pemerintah kelurahan, sedangkan aksi enam berhubungan dengan manajemen data untuk konvergensi penurunan stunting.

Program inovasi sinergitas pelaksanaan Kampung Keluarga Berkualitas dengan nama "Sepe Penggawa" juga diluncurkan dalam acara ini, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup berkeluarga di berbagai kelurahan di Kota Kupang melalui intervensi gizi, kesehatan, pendidikan dan ekonomi.

Fransisca menegaskan bahwa pemerintah melakukan intervensi penurunan stunting dengan pendekatan multisektor.

"Peran lintas sektor dikoordinasikan melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (KPPS) yang terdiri dari pusat, provinsi, kabupaten/kota hingga kelurahan, untuk memastikan terlaksananya intervensi gizi yang terintegrasi," tambahnya.

Dalam program Kampung Keluarga Berkualitas, peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya perencanaan keluarga menjadi salah satu kunci keberhasilan.

Program ini difokuskan untuk menyediakan layanan yang lebih baik bagi masyarakat guna mendukung kesejahteraan keluarga.

"Dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat, program-program kampung keluarga berkualitas akan lebih mudah tercapai," ungkap Fransisca.

Melalui pendekatan multisektor, kolaborasi berbagai pihak, dan optimisme pemerintah, diharapkan angka stunting di Kota Kupang dapat ditekan secara signifikan dalam waktu dekat. (thi/gat/dek)

  • Bagikan