SPK Bantah Pompa Hidran Proyek Pusat

  • Bagikan
DEBAT PERDANA : Pasangan calon gubernur - wakil gubernur nomor urut 3 Simon Petrus Kamlasi dan Andreas Garu atau Paket SIAGA ketika hadir dalam acara Debat Gubernur - Wakil Gubenur NTT untuk Pilkada 2024. (IST)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Inovasi yang dilakukan Simon Petrus Kamlasi berupa bantuan pompa air hidran bagi masyarakat NTT rupanya sempat menjadi bahan diskusi dalam debat calon gubenur NTT yang digelar KPU NTT, Rabu (23/10) malam. Hal itu terjadi pada sesi tanya jawab antara pasangan calon nomor urut 3 Simon Petrus Kamlasi (SPK) – Adreas Garu bertanya ke Pasangan calon nomor urrut 2 Melki Laka Lena-Johny Asadoma.

“Jika menjadi Gubernur - Wakil Gubernur NTT, salah satu masalah yang menjadi persoalan utama masyarakat adalah kesediaan air bersih dan air untuk pertanian. Bagaimana model inovasi pelayanan publik untuk meningkatkan akses masyarakat dalam memperoleh air bersih dan air pertanian secara berkualitas dan merata.,” demikian Simon Petrus Kamlasi ketika bertanya.

Namun, bagi Paket Siaga, jawaban yang disampaikan Paket Melky-Johny tidak menyentuh substansi yang ia tanyakan.

“Saya kan tanya soal pelayanan publik. Pertanyaan saya dalam reformasi birokrasi ini pelayanan publik seperti apa yang kita lakukan untuk merespon krisis air bersih di masyarakat. Jawabannya malah menceritakan kedekatannya dengan Presiden Prabowo, pemerintah pusat untuk menggiring anggaran. Pelayanan publiknya yang mana?,” kata SPK-sapaan akrabnya ketika berbincang dengan Timor Express di Kupang.

Lebih lanjut kata Putra TTS ini, pernyataan paket Nomor 2 terkait inovasi pompa hidran yang telah dinikmati warga NTT bahwa itu adalah program pemerintah pusat adalah tidak benar. Ia menegaskan bahwa program itu merupakan bantuannya secara pribadi hingga mencapai 320 titik pompa hidran di seluruh NTT.

“Sebanyak 400 titik itu ada, anggarannya beda. Saya sampai dapat Rekor MURI itu karena ada 320 titik yang saya kerjakan dari dana pribadi. Setelah itu ada tambah 80 titik, itu dari PUPR sehingga totalnya menjadi 400 titik,” tegasnya yang diamini Andreas Garu.

“Jadi maksud saya, yang pelayanan publik yang menyentuh pertanyaan, pelayanan publiknya dimana, respon cepat terhadap krisis, kekurangan airnya bagaimana, bukan kita bercerita tentang kedekatan dengan presiden,” ujarnya lagi.

Secara umum Paket Melki-Johny menjelaskan bahwa ia dan pasangannya akan membawa program dari pusat karena ia merupakan gubernur yang didukung oleh koalisi pemerintah pusat. Terkait inovasi pompa hidran, Melki menyampaikan bahwa program tersebut merupakan program pemerintah pusat yang dibawa ke NTT.

“Terkait bagamana mengambil sumber-sumber air, itu kami berterimaksih kepada SPK dan teman-teman karena ini program dari pemerintah pusat yang dibuat di NTT dan saya sudah cek di pemerintah pusat. Sekali lagi ini bisa terjadi karena ini program pemerintah pusat. Hanya karena kita bagian dari koalisi nasional, program itu bisa dibawa ke NTT, bukan soal pertemanan,” kata Melki yang juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.

SIAGA 24 JAM
Terkait pelayanan birokrasi, dimana NTT kera menjadi langgaran bencana alam, pasangan dengan nama Paket SIAGA ini bertekad untuk selalu bersama rakyat NTT selama 24 jam.

“Dari nama pasangan saja, kami sudah SIAGA. Kami akan SIAGA 24 jam untuk rakyat. Dan pengalaman SIAGA ini sudah saya alami sejak Letnan Dua sampai Kolonel bahkan sampai di Brigjen. Dan itu saya akan manifestasikan dalam memimpin NTT,” ucapnya disambut tepuk tangan para pendukungnya.

Bukan hanya dirinya, ia juga akan meyiagakan semua stakeholder seperti TNI/Polri, BPPD untuk ber-SIAGA 24 jam untuk rakyat. Demikian pula, unsur-unsur yang terkandung didalamnya sudah memiliki tugasnya masing-masing dan pengalaman untuk mengatur, siapa berbuat apa, early warning system sampai pada mitigasinya.

“Bendana alam sering muncul di NTT tapi pemimpin yang menghadapi dan sering adalah paket SIAGA,” tegasnya.(*)

  • Bagikan

Exit mobile version