Tingkatkan Awareness CBP Rupiah dan Penggunaan QRIS,BI NTT Gelar Event Katong Manise 2024

  • Bagikan
Agus Sistyo Widjajati

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Dalam upaya mendorong tingkat awareness masyarakat terhadap Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah, serta mendorong tingkat akseptansi digital, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT (KPw BI NTT) menggelar event ‘KATONG MANISE 2024’ bertajuk ‘Mencintai Rupiah dan QRIS serta Bertalenta’.

Rangkaian kegiatan ini dimulai sejak tanggal 21 Oktober 2024 dan akan berakhir pada tanggal 25 Oktober 2024.

Rangkaian kegiatan KATONG MANISE 2024 yang akan diadakan selama 5 hari ini dikemas dalam berbagai bentuk kegiatan yang berkaitan dengan sosialisasi CBP Rupiah, serta sosialisasi digitalisasi sistem pembayaran di Indonesia menggunakan QRIS sebagai media pembayaran.

Rangkaian kegiatan dimulai dengan pelaksanaan Capacity Building terhadap 134 peserta Pemilihan Duta Rupiah Flobamorata 2024-2025 pada 21 dan 22 Oktober 2024 di KPw BI NTT.

Peserta kegiatan berasal dari berbagai Perguruan Tinggi di NTT, dan diberikan materi seputar content creating, pengelolaan media sosial, dan teknik menulis dengan narasumber nasional dari Harian Kompas serta materi kebanksentralan guna memperkuat kompetensi peserta mengenai Bank Indonesia.

Pada 23 dan 24 Oktober 2024, kegiatan dilanjutkan dengan lomba-lomba tingkat SD, SMP, SMA, hingga perbankan di Kota Kupang. Kegiatan puncak akan diselenggarakan pada tanggal 25 Oktober 2024.

Pada puncak acara ini akan berisikan berbagai macam acara mulai dari Final Duta Rupiah Flobamorata 2024-2025, final lomba dance tingkat SMA se kota Kupang, penampilan finalis Bintang Radio RRI Kupang 2024, pembagian hadiah dari seluruh lomba-lomba yang diselenggarakan, dan akan ditutup oleh penampilan artis nasional yang berasal dari NTT yaitu GeryGany.

Agus Sistyo Widjajati selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT berharap agar tingkat literasi masyarakat akan CBP Rupiah semakin meningkat, agar uang rupiah yang beredar senantiasa terjaga kualitasnya, serta masyarakat dapat berangsur mengalihkan preferensi pembayarannya pada sistem pembayaran digital terutama penggunaan QRIS dalam bertransaksi. (thi/dek)

  • Bagikan