KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Guna meningkatkan tata kelola pemerintahan yang lebih transparan dan berbasis data, maka Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Kupang telah meluncurkan program Data Kota Kupang Terintegrasi (Taksi).
Program ini resmi diluncurkan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Kupang, Linus Lusi pada acara Festival Seni Budaya, UMKM Expo dan Lomba Budaya NTT, Exotic Naikoten I bertempat di halaman Kantor Lurah Naikoten I, Jumat kemarin (18/10).
Acara peluncuran tersebut dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Kupang, Richard Odja, unsur pejabat lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang dan berbagai undangan lainnya. Taksi adalah program unggulan yang diinisiasi oleh Dinas Kominfo melalui Kepala Dinas Kominfo Kota Kupang, Ariantje M. Baun untuk menyatukan berbagai sumber data di Kota Kupang menjadi satu sistem yang terintegrasi.
Tujuan utamanya yakni untuk menciptakan pemerintahan yang lebih efektif dan efisien dalam melayani masyarakat, serta mendukung perkembangan Kota Kupang di bidang pariwisata dan teknologi informasi.
Dalam sambutannya, Pj Wali Kota Kupang, Linus Lusi menjelaskan bahwa program Taksi dirancang untuk memperkuat fondasi pembangunan Kota Kupang. Sebab, dengan adanya sistem integrasi data ini, maka setiap kebijakan yang diambil oleh Pemkot Kupang akan didasarkan pada data yang valid dan terukur.
Program ini juga diharapkan dapat memberikan kemudahan akses informasi publik bagi masyarakat luas, serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam tata kelola pemerintahan.
Kepala Dinas Kominfo Kota Kupang, Ariantje M. Baun menjelaskan lebih lanjut mengenai empat tujuan utama dari peluncuran program Taksi.
Pertama, kata dia program ini meningkatkan efisiensi operasional melalui integrasi sistem informasi dan komunikasi yang sebelumnya terpisah, mengurangi 'ego sektoral' di berbagai perangkat daerah, dan mempercepat implementasi arsitektur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Kedua, lanjut dia dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dengan memudahkan masyarakat dalam memantau kinerja pemerintah, anggaran, serta proyek pembangunan secara fisik.
Tujuan lainnya yakni untuk meningkatkan kualitas layanan publik, di mana teknologi digunakan untuk memberikan pelayanan tanpa harus mendatangi kantor pemerintah, sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
"Tujuan keempat untuk penguatan kolaborasi antar instansi, memungkinkan keterbukaan data dan informasi antar lembaga pemerintahan secara cepat dan efisien, mendukung sinergi dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintah," ujarnya.
Selain peluncuran program Taksi, Festival Seni Budaya Naikoten 1 juga menjadi ajang untuk memamerkan produk-produk kreatif dari pelaku UMKM lokal.
Acara ini tidak hanya menjadi panggung untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan seni Kota Kupang, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi masyarakat untuk belajar lebih dalam tentang sejarah dan kearifan lokal.
Linus mengajak seluruh warga untuk terus menjaga dan melestarikan warisan budaya serta mendukung penuh pelaksanaan festival ini.
Ia berharap bahwa melalui kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha, Kota Kupang akan semakin berkembang, baik dari segi budaya maupun ekonomi kreatif.
Festival Seni Budaya, UMKM Expo, dan Lomba Budaya NTT Naikoten 1 diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengembangkan potensi budaya masing-masing.
"Event seperti ini juga menjadi momentum penting bagi sektor UMKM untuk memperkenalkan dan memperluas jaringan pemasaran produk lokal," tutupnya. (thi/gat/dek)