Peringati Hari Sumpah Pemuda, Peradah NTT Gelar Bakasos di Pantai Pasir Panjang
Keluarga besar Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah) NTT menggelar kegiatan pembersihan sampah plastik di pantai, Kelurahan Pasir Panjang, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang. Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian pemuda terhadap lingkungan.
IMRAN LIARIAN, Kupang
KEGIATAN bakti sosial (Baksos) berupa pembersihan sampah di Pantai Pasir Panjang oleh Peradah NTT ini digelar dalam rangka menyongsong Hari Sumpah Pemuda, tanggal 28 Oktober. Kerja bakti memungut sampah plastik ini berlangsung pada sore hari hingga matahari terbenam di ufuk barat, Minggu (27/10).
Lokasinya yakni Pantai Pasir Panjang juga terbilang ramai pengunjung yang sedang santai menikmati keindahan pantai. Terlibat ada anak-anak dan sejumlah orang tua membasahkan tubuh di dalam air laut.
Jejeran perahu nelayan yang tambatkan di pantai menambah suasana apik kondisi di pantai. Dalam nuansa santai itu, para pemuda yang tergabung dalam Peradah NTT bersama dengan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia Nusa Tenggara Timur (KMHDI NTT) berjalan menyisiri pesisir pantai sambil memegang kantong plastik berukuran besar.
Dalam setiap langkah mereka itu pandangan tertuju pada pasir putih yang tentunya fokus pada sampah plastik. Setiap sampah plastik diambil lalu dimasukan dalam kantong plastik yang berukuran besar di tangan mereka.
"Kami mencari waktu libur bersama-sama teman-teman untuk melaksanakan aksi bersih pantai ini," kata Ketua Peradah NTT, Putu Satria Muliyadi.
Kegiatab bersih sampah ini lebih fokus pada sampah plastik. Sebab, sampah plastik tidak mudah terurai atau hancur.
Semua sampah plastik diambil lalu dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Alak. Selain aksi bersih sampah, juga ada persembahyangan dan diakhiri dengan bina akrab.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melestarikan lingkungan pantai bersih dari sampah.
"Bagi umat Hindu, pantai pasir panjang merupakan salah satu tempat ibadat kami," ujarnya.
Kegiatan pembersihan sampah plastik di pantai ini juga sebagai wujud menjaga dan melestarikan alam. Dalam konsep ajaran Hindu yaitu Tri Hita Karana yaitu ada tiga kunci menjadi seorang yang bahagia di dunia ini.
Pertama, mempunyai hubungan baik dengan Tuhan. Kedua, mempunyai hubungan baik dengan sesama manusia. Ketiga, menjaga hubungan baik dengan alam semesta.
"Kita aplikasikan dalam bakti sosial bersih sampah plastik di pantai," jelasnya.
Pesan bagi generasi muda Nusa Tenggara Timur agar marilah menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarang tempat, termasuk di pantai.
"Jika kita melestarikan keindahan pantai, dia akan membahagiakan kita manusia dengan keindahannya," ungkapnya.
Karena itu, kepada masyarakat agar dapat membuang sampah pada tempatnya.
Sampah-sampah yang telah berhasil dikumpulkan itu akan dibawa ke TPA Alak.
Pihaknya sudah membangun kerja sama dengan petugas DLHK yang mengangkut sampah-sampah plastik yang telah berhasil dikumpulkan dalam kantong plastik.
Dia mengisahkan pernah melakukan aksi serupa di Pantai Pasir Panjang itu ada tempat penampungan sampah (TPS) tapi sekarang sudah tidak ada lagi.
Dia juga menyarankan kepada Pemerintah agar menyediakan TPS pada tempat-tempat publik, termasuk destinasi wisata di Pantai Pasir Panjang ini sehingga pengunjung yang datang tidak membuang sampah sembarangan tempat.
Sementara I Putu Eka Saputra, selaku Koordinator kegiatan yang juga Ketua Pimpinan Daerah Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia Nusa Tenggara Timur (PD KMHDI NTT), mengatakan bahwa aksi bersih Pantai ini merupakan kolaborasi yang baik antara Peradah NTT dan mahasiswa yang tergabung dalam KMHDI.
Tujuannya yakni untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda. Diketahui bersama bahwa pemuda dan mahasiswa ini memiliki andil yang sangat besar dalam dalam memberikan dampak positif.
"Kegiatan ini juga bertujuan dalam rangka menanamkan rasa cinta terhadap alam. Kita memberi pada alam maka alam juga akan memberi pada kita," pungkasnya. (gat/dek)