KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Dosen Program Studi Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang memberikan perhatian khusus bagi kesehatan mental para atlet binaan Sentra Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam rangka kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), dosen PJOK FKIP UKAW menggelar pendampingan psikologi atau trauma healing untuk para atlet, guna meningkatkan daya juang dan kesehatan mental mereka di lapangan.
Kegiatan ini dipimpin oleh Dr. Anderias J.F. Lumba, S.Pd., M.Pd beserta tim, yang bertujuan untuk memberikan pemulihan psikologis bagi para atlet muda yang menghadapi tekanan dan tantangan dalam olahraga. Dengan mengusung tema "Pendampingan Psikologi Bagi Atlet Binaan Sentra PPLP Dispora NTT", Dr. Johni Lumba menyampaikan pentingnya kesehatan mental dalam menunjang performa atlet di tingkat nasional.
“Trauma healing ini penting bagi para atlet, karena banyak dari mereka yang mungkin mengalami tekanan atau cedera mental yang mempengaruhi performa mereka di lapangan. Dengan pendampingan ini, kami berharap mereka bisa lebih siap secara mental menghadapi setiap kompetisi,” ujar Johni Lumba.
Ia menjelaskan program ini berfokus pada pengoptimalan potensi prestasi dengan mengurangi stres dan meningkatkan fokus, serta menciptakan atlet yang sehat secara mental dan kompetitif. Kesadaran akan pentingnya kesehatan mental juga ditingkatkan di kalangan atlet, pelatih, dan masyarakat, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih mendukung.
Pelatihan dilaksanakan oleh dosen dari Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang, yaitu Dr. Anderias J.F. Lumba, S.Pd., M.Pd., Dortean Amelia Jois Jaha, S.Si., M.A., dan Andry Sinlaeloe, S.Pd., M.Or., dalam bentuk sesi interaktif yang mencakup manajemen stres, peningkatan fokus, visualisasi, dan teknik relaksasi.
Metode ini tidak hanya membantu atlet dalam mengelola emosi mereka, tetapi juga memberikan alat praktis untuk meningkatkan performa saat berkompetisi. Hasil dari program ini menunjukkan dampak yang signifikan sekitar 75 persen atlet melaporkan penurunan tingkat stres dan peningkatan kepercayaan diri, sementara 80 persen peserta berhasil menerapkan teknik manajemen stres dalam latihan dan kompetisi.
Selain itu, 70 persen atlet melaporkan peningkatan kemampuan komunikasi dan kerja sama dengan rekan tim, serta 90 persen atlet merasa bahwa program ini bermanfaat untuk mendukung performa mereka. “Secara keseluruhan, program pendampingan psikologi ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan dan performa atlet, tetapi juga menciptakan model pembinaan yang terintegrasi antara aspek psikologis dan fisik,” pungkasnya.
Dengan langkah-langkah strategis yang direkomendasikan, seperti pelatihan berkelanjutan dan integrasi teknik psikologis dalam latihan, diharapkan manfaat program ini dapat berlanjut dan lebih luas, sehingga mendukung pengembangan olahraga di NTT secara berkelanjutan. (cr6/thi/dek)