SEPAK BOLA MENYERANG ALA RUUDTJE DIMULAI

  • Bagikan
Ruud Van Nistelrooy

Kans untuk Perubahan Formasi

Belajar dari Ruang Ganti PSV

MANCHESTER, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID– Ruud van Nistelrooy menjalani debut sebagai pelatih interim Manchester United dini hari nanti (31/10). Tepatnya ketika United menjamu Leicester City dalam putaran keempat Piala Liga (Carabao Cup) di Old Trafford (siaran langsung Vidio pukul 02.45 WIB).

Itulah laga yang diharapkan fans United sebagai permulaan sepak bola menyerang United pada era Ruudtje, sapaan akrab Van Nistelrooy. Pengalamannya sebagai raja gol di United diharapkan bisa tecermin dalam taktiknya.

Sama seperti alasan Ruudtje digaet United sebagai asisten pelatih pada musim panas lalu. Hanya, bisa jadi ide Ruudtje termentahkan oleh Erik ten Hag sebagai pelatih kepala United.

Seperti yang diungkapkan mantan rekan Ruudtje di United, Gary Neville. Mantan kapten United yang kini jadi pandit tersebut menilai Ruudtje bakal memberikan sentuhan berbeda saat melawan The Foxes, julukan Leicester City.

’’Dia (Ruudtje) bisa mengatur tim secara berbeda, dia bisa membuat susunan tim sedikit berbeda," kata Neville kepada Sky Sports.

Hal itu berbeda dengan Ten Hag yang selalu konfiden dengan taktiknya dan menolak bereksperimen. Menurut Neville, skema tiga bek bisa digunakan Ruudtje untuk melimitasi kelemahan pertahanan.

"Memainkan skema tiga bek juga bertujuan memaksimalkan serangan darifullback yang lebih bagus saat menyerang dibandingkan saat bertahan,’’ bebernya.

Selain sepak bola lebih menyerang, Ruudtje bisa memberikan kesempatan kepada pemain muda untuk bersinar. Seperti ketika dia mengorbitkan Xavi Simons di PSV. Simons yang moncer bersama Belanda di Euro 2024 itu kini membela RB Leipzig.

Musim ini, hanya tiga pemain berusia di bawah 25 tahun yang dipakai Ten Hag. Yaitu, Alejandro Garnacho, Joshua Zirkzee, dan Amad Diallo. Toby Collyer dan Harry Amass yang dipercaya di pramusim malah minim kesempatan.

Mantan rekan Ruudtje di United lainnya yang juga pandit, Rio Ferdinand, memiliki pandangan positif terhadap penunjukan pelatih 48 tahun itu. Menurut Ferdinand, Ruudtje punya kemampuan dekat dengan pemain United. Hanya, apakah situasinya masih sama ketika status Ruudtje bukan sebagai asisten pelatih.

’’Sebagai pelatih, tekanan tentu berbeda,’’ ucap Ferdinand dalam kanalYouTube-nya.

Di sisi lain, Daily Mailmengulas momen Ruudtje ketika dipecat PSV Eindhoven lantaran gagal mengendalikan ruang ganti.

’’Terjadi perselisihan pribadi dengan pemain lantaran dia (Ruudtje) keras kepala dan selalu ingin memaksakan pendekatan taktik tanpa melihat dari sisi kemampuan pemain,’’ ulas Daily Mail. (ren/c7/dns/jpg/gat/dek)

  • Bagikan