Tenun Sepe Jadi Identitas Budaya

  • Bagikan
IST TARIAN KREASI. Salah satu tim saat tampil membawakan tarian kreasi dengan balutan tenun khas motif Sepe dalam rangka parade tenun Sepe di Kantor Wali Kota Kupang, Selasa (29/10)

Dekranasda Gelar Lomba Tarian Kreasi Ayam Kaki Kuning

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Kupang menggelar lomba tarian kreasi ayam kaki kuning dan parade tenun sepe, Selasa (9/10). Tema yang diusung dalam kegiatan ini yakni menyatu dalam karya, melestarikan tenun sepe.

Bertempat di lantai I Kantor Wali Kota Kupang, Selasa (29/10), sebanyak 28 tim ikut dalam lomba ini. Seluruh tim tersebut berasal dari organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang. Setiap tim terdiri dari lima sampai 10 orang.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Kupang, Linus Lusi. Dalam sambitannya, Linus Lusi mengatakan bahwa momen yang digelar ini ada dua agenda besar, yakni tarian kreasi dan parade tenun khas motif Sepe sebagai budaya sehingga Kota Kupang dapat dikenal dengan budayanya yang beragam.

Linus Lusi mengatakan, tarian kreasi Ayam Kaki Kuning menjadi nuansa baru dalam suatu tarian dan mengangkat tenun khas Sepe. Hal ini sebagai kultur sehingga perlu dikenalkan pada keluarga, tetangga, saudara dan lingkungan sekitar, agar tahu dan mengenal bahwa tenun Sepe adalah motif khas asli Kota Kupang yang telah dipatenkan sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dan simbol Kota Kupang.

Motif Sepe yang digagas oleh Wali Kota Kupang sebelumnya, wajib dilestarikan. Karena itu, ke depan anggaran di semua kelurahan untuk penyelenggaraan festival kelurahan, haruslah mengusung dan memperkenalkan motif tenun Sepe, sehingga menjadi budaya Kota Kupang.

"Tarian kreasi ini juga dipadukan dengan tenun Sepe. Tentunya ini merupakan hal baik karena mulai dari Pemerintah Kota Kupang, kita kenalkan motif tenun Sepe," jelasnya.

Dia menjelaskan, masalah-masalah lainnya juga menjadi fokus pemerintah, seperti masalah kemiskinan, pendidikan, kesehatan dan lainnya. Tenun Sepe juga harus menjadi simbol semangat Kota Kupang untuk mengentaskan masalah-masalah yang ada.

Sebelumnya, Pj Ketua Dekranasda Kota Kupang, Angela Lusi-Deran mengatakan, tarian atau goyang viral Ayam Kaki Kuning merupakan salah satu dari rangkaian inisiasi Parade Tenun Sepe yang merupakan program kerja Dekranasda Kota Kupang. Kegiatan ini dalam rangka mempromosikan tenun bermotif Sepe sebagai kekayaan budaya lokal yang terinspirasi dari tanaman khas kota Kupang Sepe atau nama lain Flamboyan (Delonix Regia) pohon besar dengan bunga-bunga merah cerah.

"Kegiatan ini menjadi titik awal penguatan peran Dekranasda dalam meningkatkan daya saing produk kerajinan lokal, baik di tingkat nasional maupun internasional," kata Angela.

Kegiatan lomba tarian kreasi akan dinilai para dewan juri yang berkompeten dibidang tarian kreasi, dan dilanjutkan dengan Parade Tenun Sepe yang juga diikuti oleh seluruh pimpinan OPD, para camat dan lurah se-Kota Kupang serta melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di tingkat provinsi sebagai warga Kota Kupang.

Tenun khas Kota Kupang bermotif atau bercorak Sepe, akan terus dikembangkan secara inovatif menjadi produk kerajinan lokal yang memiliki daya saing, hingga mampu menembus pasar nasional maupun international. (thi/gat/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version