Dari Kegiatan Ziarah Rohani yang Digelar Peserta Didik di SMKN 2 Kota Kupang
Untuk mendapat dan merasakan atmosfer spiritual yang penuh damai, maka para peserta didik di SMK Negeri (SMKN) 2 Kota Kupang menggelar ziarah rohani. Seperti apa kegiatan rohani ini?
IMRAN LIARIAN, Kupang
ZIARAH rohani merupakan upaya untuk membina kerohanian para pelaku ziarah tersebut. Selain untuk menjalin persekutuan dengan sesama. Sasaran dari kegiatan ziarah rohani ini adalah tempat-tempat suci yang memiliki makna religius.
Karena itulah maka para peserta didik di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Kota Kupang yang beragama Katolik menggelar ziarah rohani di Desa Baumata.
Kegiatan ini dianggap sangat positif. Sebab, selama ini selalu dibicarakan tentang karakter. Sehingga, kegiatan ziarah rohani ini juga merupakan salah satu cara meningkatkan karakter peserta para didik menjadi lebih baik.
Pihak SMKN 2 Kota Kupang juga sangat mendukung pelaksanaan kegiatan rohani ini. Dengan harapan agar kegiatan seperti ini dapat diikuti oleh guru agama lain di SMKN 2 Kota Kupang sehingga perbaikan dari siswa dapat terwujud dengan baik.
"Baru-baru ini, kami mendapat penghargaan kategori satuan pendidikan cerdas berkarakter optimalisasi penguatan iklim keamanan satuan pendidikan jenjang Sekolah Menengah Kejuruan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi," kata Plt. Kepala SMKN 2 Kota Kupang, H. Muhammad Tey, Kamis (31/10).
Menurut H. Muhammad Tey, penghargaan ini diberikan hanya untuk 5 SMK di seluruh Indonesia dan SMKN 2 Kota Kupang termasuk salah satunya.
"Ini merupakan prestasi yang membanggakan buat kita, tapi yang sulit itu bagaimana mempertahankannya," ujarnya.
Dikatakan bahwa toleransi di SMKN 2 Kota Kupang sangat kuat. Kegiatan ziarah rohani ini merupakan program dari Komunitas Mata Pelajaran Agama Katolik yang sudah berjalan tiga tahun. Memasuki tahun ke empat ini agak berbeda karena didukung penuh oleh Lembaga SMKN 2 Kota Kupang.
Kegiatan-kegiatan yang sangat positif ini juga harus ditingkatkan terhadap guru mata pelajaran yang lain sehingga lebih mendekatkan karakter-karakter yang baik kepada para siswa.
"Ini berbicara tentang agama sehingga dapat meningkatkan keimanan dan diaplikasikan dengan karakter yang baik yang diwujudnyatakan dalam kehidupan sehari-hari," ungkapnya.
Sementara Petrus Pete, selaku Koordinator Komunitas Mata Pelajaran Agama Katolik (KOMPAK), SMKN 2 Kota Kupang menjelaskan, peserta ziarah rohani ini dibagi dalam dua kelompok. Pertama, siswa-siswi yang beragama Katolik berjumlah 150 orang.
Jumlah siswa-siswi yang beragama Katolik di SMKN 2 Kota Kupang sebanyak 427 orang. Yang ikut ziarah rohani hanya siswa-siswi kelas X dan kelas XI. Sedangkan kelas XII akan mengikuti program praktik kerja lapangan. Dalam ziarah rohani ini ada beberapa kegiatan yang akan digelar di Baumata.
"Hari ini (kemarin, Red) bertepatan dengan penutupan doa Rosario sehingga kami melakukan doa Rosario. Kami menghadirkan Pastor yang merupakan alumni SMKN 2 Kupang untuk berbagi pengalaman saat masih sekolah sampai terpanggil menjadi Imam," jelasnya.
Seluruh rangkaian kegiatan ditutup dengan perayaan Ekaristi. Yang membuat kegiatan ziarah rohani ini adalah Kelompok Komunitas Guru Agama Katolik SMKN 2 Kota Kupang.
"Yang memberikan dukungan adalah bapak Kepala Sekolah dan bapak ibu guru," ujarnya.
Sebanyak 62 orang guru ikut mendampingi siswa-siswi dalam kegiatan ziarah rohani ini. Untuk siswa-siswi kelas XII itu ada kegiatan pembinaan rohani.
Sementara Adrianus Ngongo, selaku Guru pendamping sekaligus mata pelajaran Bahasa Inggris menyampaikan terima kasih kepada Plt. Kepala SMK Negeri 2 Kupang yang telah mendukung kegiatan ziarah rohani ini.
"Ziarah rohani ini sangat penting untuk membentuk karakter siswa-siswi menjadi lebih baik," ungkapnya.
Pembinaan-pembinaan rohani adalah kegiatan yang terus ditingkatkan dalam rangka membentuk karakter. Sehingga, diharapkan agar semangat mendidik anak harus terus digelorakan sehingga tidak hanya berlangsung di ruang kelas tapi juga bisa berlangsung di luar kelas. Pengaruh terhadap peserta didik tidak hanya dalam sekolah tapi bisa juga dari luar sekolah.
"Jadi, mendidik anak itu kita bisa lakukan di dalam sekolah dan luar sekolah," ujarnya.
Benedikta M. P. Assan yang juga guru pendamping sekaligus Ketua Program Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan, mengaku mendukung kegiatan ziarah rohani. Menurutnya, ini merupakan kurikulum yang didalamnya ada P5. Sebagai guru dan ketua program mendukung penuh kegiatan ziarah rohani ini.
"Harapan saya agar semangat ini tetap ada dan ke depan harus lebih baik lagi," pungkasnya.
Untuk diketahui, pelepasan rombongan ziarah rohani ini dilakukan oleh Plt. Kepala SMK Negeri 2 Kupang, H. Muhammad Tey. Para peserta didik juga terlihat sangat antusias mengikuti ziarah rohani ini. Mereka didampingi oleh sejumlah guru yang beragama Katolik. (gat/dek)