Kenalkan Budidaya Pertanian Sejak Dini pada Anak
KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan melalui UPTD Perbenihan Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH), mengedukasi pengenalan dasar pertanian bagi para siswa kelas 6 dan guru wali kelas sebagai pendamping di Sekolah Dasar Inpres (SDI) Nonbes Kabupaten Kupang.
Kepala UPTD Perbenihan TPH Dinas Pertanian NTT, Semuel Frenclin Keffi, dalam rangka Proyek Perubahan PIM III, Jumat (29/10), mengatakan, kegiatan ini dibuat dalam rangka memperkenalkan budidaya pertanian khususnya budidaya pertanian hortikultura kepada generasi muda dimulai dari anak SD.
Menurut dia, sektor pertanian merupakan kegiatan produksi yang secara luas tujuannya dapat menyediakan kebutuhan pangan, energi, obat-obatan, dan berbagai keperluan hidup bagi manusia di bumi. Kebutuhan tersebut akan terus tersedia jika dikelola dengan baik.
Menurutnya, siswa-siswi SD merupakan generasi Z dan Alpha, yang perlu dikenalkan pada sektor pertanian, pasalnya, generasi yang lahir di era industri 4.0 sangat dekat dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang dapat mendorong perubahan dalam sektor pertanian lewat kemajuan teknologi saat ini.
Dari sisi Pendidikan, Balai Benih Hortikultura (BBH) menyadari bahwa Penyuluh dan generasi muda pertanian sebagai aktor yang dapat memajukan system pertanian perlu perhatian serius.
*Saat ini kurangnya peminat generasi muda pertanian, dikarenakan bidang pertanian yang identik dengan hal yang kotor, kumuh, melelahkan, penghasilan tidak tetap, dan menurut pandangan bidang kerja yang tidak dapat menjanjikan dalam karirnya nanti," ujarnya.
Rendahnya minat generasi muda pertanian mengakibatkan tidak ada lagi penerus atau regenerasi dalam bidang pertanian. Jika hal tersebut tidak segera diselesaikan, sektor pertanian tidak berkembang dan akan berimbas pada menurunya jumlah kebutuhan pangan.
"Sangat penting untuk memberikan literasi pada anak-anak bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam melimpah," ujar Semuel.
Selain itu, siswa dan guru SDI Nonbes dipilih dalam proyek perubahan PIM III tersebut karena BBH Oelbubuk yang terletak di Desa Nonbes Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang, merupakan salah satu BBH Model yang diharapkan dapat merevitalisasi fungsinya dari sekedar menjadi produsen bibit/benih hortikultura menjadi lokasi Agroeduwisata.
Konsep Agroeduwisata ini dipilih sebagai konsep pengembangan BBH Nonbes karena melalui konsep ini maka lokasi ini dapat menyediakan tempat untuk berwisata sambil belajar tentang pertanian (agro). Perlu diingat bahwa Agroeduwisata merupakan konsep yang memadukan sektor pertanian dan pariwisata untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.
"Dengan menggabungkan kegiatan pertanian dengan kegiatan pariwisata, maka konsep agro eduwisata dapat memberikan manfaat ganda bagi pengembangan sektor pertanian dan pariwisata pada siswa," tambah Semuel.
Kegiatan ini juga menggunakan metode edukasi penjelasan langsung oleh pendamping dan menonton video singkat, tentang pertanian serta demo dan praktek di lapangan tentang cara menanam benih jeruk, pemeliharaan tanaman dan pembuatan bokasi atau media tanam.
Kegiatan pengenalan dasar pertanian bertujuan memberikan wawasan dan pemahaman dasar mengenai dunia pertanian kepada siswa, menumbuhkan minat dan kesadaran tentang pentingnya perhatian dalam kehidupan sehari-hari serta Menumbuhkan kepedulian tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Selain itu, kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan hasil diantaranya, siswa mengetahui tentang budidaya perbenihan pertanian serta manfaatnya, Meningkatnya kesadaran siswa untuk memanfaatkan lahan pekarangannya agar lebih optimal dan Meningkatnya keterampilan siswa dalam menanam benih Jeruk , membuat kompos dan memelihara tanaman.
Kegiatan edukasi konsep dasar pertanian bagi para siswa dan guru di SDI Nonbes Kabupaten Kupang dalam rangka Proyek Perubahan PIM III turut dihadiri Kepala Seksi Produksi Benih Hortikultura, Rudi Onibala, Koordinator Balai, Yames Boymau, Tenaga Pendamping Lapangan, Maxi Teke, Yohana Tahe dan staf BBH Nonbes, serta tim dokumentasi, Taufik Samad dan Hadi. (thi/dek)