KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Debat publik pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Kupang di hotel Kristal Kupang, kelima kontestan hadir membawa massa pendukung dan simpatisan, Sabtu (2/11).
Kesempatan untuk menyampaikan visi diberikan pertama untuk pasangan calon nomor urut 3, George Hadjoh dan Theodora Ewalde Taek.
Sesuai dengan tema dari KPU Kota Kupang, debat publik kedua yaitu Kota Kupang Menuju Smart City dan Green City. Theodora Ewalde Taek mengatakan, visi dari paket Gacor adalah bersih inovatif dan sejahtera. Dasar dari smart city dan green city adalah teknologi informasi dan komunikasi yang dilandasi dengan teknologi.
"Pada smart city dan green city memiliki enam pilar, yakni Kupang cerdas ekonomi atau smart ekonomi, smart living, smart governance dan smart people. Pada bagian ekonomi paket Gacor akan menerapkan ekonomi hijau dan ekonomi biru, tujuannya untuk menerapkan sistem ekonomi secara berkelanjutan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan dan berkeadilan," ujarnya.
"Kami akan ke depankan urban farming sampai 70 persen. Kami sudah menjadi pelaku Kupang Green and Clean. Kami juga menjadi pelaku bersama masyarakat untuk melakukan penghijauan untuk mengurangi emisi gas, membersihkan udara dan memberikan ruang terbuka hijau, terbukti Kota Kupang mendapat penghargaan Adipura tiga tahun berturut-turut pada 2008, 2009 dan 2010, konsep ini akan kami lanjutkan," jelasnya.
Paket Gacor juga berjanji akan membangun kebun raya yang bekerja sama dengan akademisi, yang bertujuan untuk daerah tangkapan air bisa dimanfaatkan secara baik, sebagai hutan wisata dan hutan pendidikan. Teluk Kupang juga harus bersih dari sampah.
Dia mengatakan, pada sistem ekonomi biru, dipercayakan sistem ekonomi dengan mengandalkan potensi laut. Pengelolaan sampah pun akan dikelola berbasis digital di semua kelurahan, sehingga sampah bukan lagi menjadi persoalan, tetapi menjadi berkat bagi semua masyarakat.
Paket Gacor juga akan bekerja sama dengan PLN untuk mendorong pembangkit listrik covering sampah, karena Kota Kupang memiliki produksi sampah yang tinggi setiap harinya sehingga perlu didorong agar sampah dimanfaatkan sebagai energi yang terbarukan.
"Kami juga akan menurunkan angka kemiskinan yang saat ini berada pada angka 8,24 persen. Kami akan mampu menurunkan hingga angka 1,5 persen di tahun 2029. Kami juga akan mewujudkan secara tegas kota ramah anak dan ramah lingkungan, ramah difabel dan ramah perempuan," ungkapnya.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini juga berjanji akan menjalankan program akses internet gratis untuk semua masyarakat Kota Kupang.
Sementara itu, paket Gas, Jefri Riwu Kore dan Adinda Lebu Raya memiliki visi untuk menjadikan Kota Kupang sebagai kota yang maju. Paket Gas berkomitmen untuk membawa Kota Kupang ke masa depan yang lebih cerah untuk menuju Indonesia Emas 2045.
Jefri Riwu Kore mengatakan, smart city merupakan program unggulan pemerintah dalam rangka transformasi digital yang menghubungkan fisik, sosial dan ekonomi.
"Kami telah meletakkan pondasi yang kuat enam pilar smart city. Terbukti kami telah mendapat penghargaan terkait smart city. Pondasi utama smart city adalah terbangunnya ekosistem digital yang terdiri dari infrastruktur, suprastruktur dan SDM, sesuai dengan panduan Kementerian Kominfo," ungkapnya.
Jefri menjelaskan bahwa keenam pilar smart city yang telah dikerjakan adalah smart governance, di mana telah menghadirkan program si hebat yang bisa mengurangi anggaran BBM yang mencapai Rp 2 miliar per tahun.
Jefri menyatakan, pihaknya selama memimpin telah membangun sebuah taman dan menjadi ikon kota, dengan tenun sepe yang mendapat HAKI.
"Smart ekonomi kami telah melaksanakan program pembayaran non tunai lewat Perwali Nomor 2 tahun 2020. Kami juga memasang lebih dari 2.000 lampu dan membangun 1.000 rumah tidak layak huni," ungkapnya.
Dia mengklaim telah membangun kali Dendeng, baju seragam untuk anak sekolah, membantu rumah ibadah dan komunitas serta beasiswa bagi anak-anak tidak mampu dan fasilitas untuk penyandang disabilitas. “Kami juga melaksanakan gerakan tanam air dan tanam pohon. Lebih dari 7.500 pohon sudah ditanam," jelasnya.
Sementara itu, calon wakil wali kota Kupang, Adinda Lebu Raya menambahkan, program mereka sangat relevan dengan tema dan sub tema debat. Dengan program Kupang terang lancar, infrastruktur jalan, lampu jalan dan pengelolaan daerah aliran sungai. Penyediaan air minum melalui SPAM kali Dendeng dan sumber air lainnya.
"Kami mempunyai program Kupang satu komando, 360 derajat, dengan pusat komando langsung di ruang kerja wali kota. Kami membuka pintu untuk satu hari khusus warga menyampaikan suara mereka," jelasnya.
Jeriko-Adinda juga akan melakukan pengelolaan sampah terpadu, pendekar sampah dan merekrut pengelola sampah di kelurahan, tanam air, rawat pohon, peningkatkan SDM yang unggul, dengan ASN yang sehat dan bahagia, pemberian tambahan penghasilan pegawai (TPP) tepat waktu dan manajemen pengembangan talenta ASN, pelatihan kewirausahaan untuk gen Z dan milenial, inkubator bisnis dan ruang kreatif bersama.
Merawat keberagaman kota kasih program unggulan Jeriko-Adinda adalah memberikan pelayanan dan apresiasi sosial untuk RT, RW tukang parkir, buruh, guru agama, guru ngaji, guru sekolah minggu dan sebagainya.
Gebyar budaya multi etnis berbasis kalender event di 51 kelurahan. "Program sebanyak ini kami buat hanya untuk masyarakat Kota Kupang. Untuk itu, kami percaya bahwa dalam berproses kami tidak dapat berjalan sendiri, Jeriko-Adinda adalah kita semua yang menginginkan dan memimpikan Kota Kupang maju menyambut Indonesia Emas 2045," pungkasnya.
Pasangan calon nomor urut 5, Cristian Widodo dan Serena Cosgrova Francis, berfokus pada smart city yang berujung pada tata kelola pemerintahan yang bersih, berujung pada warga Kota Kupang bisa hidup dengan aman dan tenang dan bersaing secara ekonomi.
Cristian Widodo mengatakan bahwa untuk mencapai smart city ada enam indikator yang harus dijalankan, tetapi yang paling penting adalah smart governance. Karena sebagus apa pun sistem yang dibangun, tanpa sumber daya manusia yang siap, maka sistem tersebut tidak bisa dijalankan.
"Kami selalu menulis visi misi kami, nomor satu adalah membangun SDM yang berkualitas dan berkarakter. Kami akan membuat pelatihan peningkatkan skill agar terjadi peningkatan SDM dan menjadi smart people dan ketika lulus akan diberikan modal, juga akan dilakukan monitoring dan evaluasi," kata Cristian.
Ia mengatakan bahwa paket nomor 5 akan memperhatikan kesejahteraan para guru dan aparatur sipil negara. Karena pada akhirnya merekalah yang menjalankan smart city. Untuk smart ekonomi, ke depannya akan ada satu website, yang khusus mengisi seluruh lapangan pekerjaan yang ada di Kota Kupang.
Tentang smart city, Cristian mengaku akan menggelar lomba-lomba, festival hijau, green and clean agar semua sektor bisa terlibat dan aktif.
Sementara itu, calon wakil wali kota Kupang, Serena Cosgrova Francis mengatakan bahwa di bidang smart ekonomi dan smart people, ada sekitar 224 ribu usia angkatan kerja produktif dan ke depannya anak muda tidak lagi semuanya berorientasi pada kerja kantoran, namun bisa bekerja dari mana saja, akan ada lapangan kerja baru di bidang digitalisasi dan kreatif, desainer, digital marketing dan bisa bekerja di remote working atau bekerja dari mana saja.
Serena mengatakan, di bidang smart living, akan dibangun kawasan ruang terbuka hijau dan taman-taman bermain sebagai ruang bersosialisasi masyarakat Kota Kupang yang dilengkapi dengan toilet yang bersih, perpustakaan digital, wifi, tempat sampah dan fasilitas yang aman untuk disabilitas.
"Akan dibangun lapangan dan ruang olahraga dan lainnya. Nantinya di kantor wali kota Kupang akan ada satu ruangan yang koneksi dengan satu aplikasi yang bisa diakses oleh semua masyarakat dan dapat mengetahui berbagai informasi yang ada di Kota Kupang serta dapat melakukan pengaduan publik di aplikasi tersebut," kata Serena.
Sementara pasangan calon nomor urut 1, Alexander Foenay dan Ishak Nuka dengan visi terwujudnya Kota Kupang yang maju, mandiri dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045.
Dengan misi meningkatkan pelayanan publik dan reformasi birokrasi, pemerintahan, meningkatkan ekonomi kreatif dan inklusif dan berkelanjutan berbasis pariwisata, industri rumah tangga, perikanan kelautan dan koperasi, meningkatkan kualitas SDM, pembangunan dan perbaikan kualitas infrastruktur dan peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat melalui bantuan sosial, kesehatan dan lingkungan.
Calon wakil wali kota Kupang, Ishak Nuka mengatakan, program kerja yang akan dibuat adalah penerapan sistem pelayanan berbasis elektronik untuk mendukung Kupang smart city pada pilar tata kelola pemerintahan ekonomi lingkungan hidup, mobilitas, kualitas hidup dan sektor publik.
Untuk bidang ekonomi, ekonomi kreatif yang inklusif berbasis pariwisata, industri rumah tangga, perikanan dan kelautan, antara lain membangun penampungan ikan bagi nelayan, mendorong industri pengolahan hasil perikanan dan kelautan, memberi bantuan modal usaha perikanan, mengoptimalkan industri pariwisata dengan membangun sarana prasarana pariwisata berbasis agrowisata.
kemudian pada bidang kesehatan, pendidikan dan aparatur sipil negara, melalui klasifikasi jabatan dan analisis beban kerja, pendidikan dan pelatihan.
Untuk pembangunan dan perbaikan kualitas infrastruktur, paket Alexander-Ishak mengacu kepada bagaimana membangun kota yang ramah lingkungan dan juga memberi keluasan kepada para penyandang disabilitas, para pejalan kaki dan pesepeda dengan membangun taman-taman yang ditanami pohon-pohon yang hijau dan berbuah, sehingga bukan saja menghasilkan oksigen dan suasana yang indah tetapi juga memberi kemampuan untuk bisa dikonsumsi.
Kemudian meningkatkan kesejahteraan sosial dan kualitas hidup masyarakat melalui peningkatan sosial, pemberian dana PEM dilanjutkan, pemberian bantuan beras sebagai stimulan untuk rumah tangga miskin.
"Kita membangun seribu rumah baru, pemberian santunan duka, gratis biaya penguburan, membuka lapangan kerja baru di bidang penanganan sampah kota, membangun rumah singgah bagi orang dengan gejala kejiwaan, tempat penitipan anak dan lansia kami berusaha keras untuk menghapus humas trafficking," ungkapnya.
Mereka juga akan membangun fasilitas olahraga untuk peningkatan prestasi atlet dan membuat hutan kota pada taman-taman yang sudah dibangun sebelumnya, namun masih penuh dengan beton dan belum ada tanaman.
Sementara paket Jonas Salean-Aloysius Sukardan diberikan kesempatan terakhir untuk menyampaikan visi mereka. Jonas Salean mengatakan bahwa visi mereka adalah terwujudkan Kota Kupang sebagai kota berbudaya, modern, produktif dan nyaman. Ada lima misi, yaitu berkaitan dengan Kota Kupang menuju smart city dan green city, maka pengertian smart city adalah kota yang menggunakan teknologi untuk mempercepat pelayanan serta meningkatkan kesejahteraan bagi warga.
Sedangkan green city adalah kota yang memperhatikan lingkungan hidup untuk mengurangi emisi karbon dan mengelola persampahan secara berkesinambungan serta meningkatkan ruang terbuka hijau.
Jonas Salean mengatakan, karena itu, desain pengelolaan tata kota berdasarkan peraturan daerah nomor 11/2011 tentang Tata Ruang Wilayah, tidak bisa berbicara saja tetapi harus ada dasar hukumnya. "Jangan berbicara hanya dari google saja. Karana itu paket Sahabat fokus pada kota yang mengutamakan lingkungan hidup serta menurunkan emisi karbon dan pengelolaan sampah secara berkesinambungan serta peningkatan tata ruang hijau," jelasnya.
Jonas menjelaskan, untuk desain tata kota harus mengacu pada perda dan untuk smart city, akan digunakan teknologi untuk melakukan tugas-tugas pelayanan yang lebih baik kepada warga kota. Smart city bukan hanya berbicara saja, tetapi hasil akhirnya tidak nampak.
"Kita semua setuju untuk berubah, tetapi berubah yang nyata bukan sekadar saja. Untuk bidang pelayanan, kita akan lakukan inovasi terhadap perkotaan dan desain-desain untuk kepentingan masyarakat, tentunya di dukung oleh SDM yang berkualitas dan anggaran juga," ungkapnya.
Jonas berkata bahwa inovasi pemerintah untuk percepatan pembangunan dilakukan dengan e-government. Berkaitan dengan perencanaan pembangunan, paket Sahabat melakukan dari bawah, mulai dari musyawarah rencana pembangunan kelurahan atau musrenbang.
"Jalur hijau, bibir pantai dengan panjang hampir 17 kilometer, bagaimana kita menjaga abrasi dan SDM berkualitas juga harus menjadi prioritas," tukasnya. (thi/ays/dek)