Longsor di Nangapanda, Tiga Desa Terdampak

  • Bagikan
ALEX SEKO/TIMEX LONGSOR. Jalan utama Desa Jemburea menuju Desa Tiwerea dan Kerirea putus total akibat longsoran di badan jalan, Selasa (29/10) lalu.

ENDE, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Akibat hujan deras yang mengguyur Kecamatan Nangapanda, menyebabkan jalan utama Desa Jemburea menuju Desa Tiwerea dan Kerirea putus total akibat longsoran di badan jalan.

Terputusnya jalan menyebabkan arus transportasi tiga desa lumpuh.

Sekretaris Desa Jemburea, Emanuel Roja yang ditemui di kantor bupati Ende, Selasa (29/10) lalu menjelaskan, setidaknya sepanjang 112 meter jalan utama longsor dan material menutupi badan jalan. Karena itu, jalur transportasi tiga desa lumpuh total dan tidak bisa dilewati oleh kendaraan bermotor.

Sementara itu, Kepala Desa Kerirea, Urbanus Benga Karo menyebutkan,  kini jalur jalan yang menghubungkan ketiga desa rusak parah dan tidak bisa dilewati oleh kendaraan bermotor.

"Akibatnya transportasi putus karena material longsor berupa batu dan tanah menutupi badan jalan," kata Urbanus.

Dia mengaku, memang ada jalan alternatif, namun sangat jauh karena harus melewati kali yang sama sebanyak tujuh kali.

Dijelaskan, di lokasi tersebut pada bulan Maret 2024 lalu juga terjadi hal yang sama. Namun, saat itu masyarakat bahu membahu bersama aparat Polsek Nangapanda berupaya melakukan pembersihan.

"Kami gotong royong bersama pihak Polsek Nangapanda membersihkan longsoran. Waktu itu, tidak terlalu parah sehingga kami secara manual membersihkan lokasi tersebut," kata Urbanus.

Namun dalam sepekan kemarin kembali terjadi longsoran yang menutupi semua badan jalan oleh material batu dan tanah. Karena itu, butuh penanganan lebih serius karena tidak bisa dilewati.

Dia menyebutkan, pihaknya telah bersurat kepada Penjabat Bupati Ende, Agustinus Gaja Ngasu, BPBD Kabupaten Ende dan Dinas PMD untuk bisa membantu menangani permasalahan tersebut dengan tembusan kepada Dinas PUPR.

"Kami berharap pak penjabat bisa menjawab keresahan kami, apakah bisa menggunakan anggaran dana desa atau seperti apa. Atau dari BPBD apakah bisa mengalokasikan anggaran tanggap bencana," katanya.

Jika bisa menggunakan dana desa, kata dia, tentu berdampak pada penyusunan kembali RAPBDes. Untuk itu, ia berharap agar penjabat bupati bisa segera mendisposisi seperti apa penanganan tersebut.

"Mudah-mudahan bisa secepatnya, karena takutnya berdampak pada pelaksanaan pemilukada khususnya terkait dengan distribusi logistik," pungkasnya. (kr4/ays/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version