Pemuda Akhiri Hidup dalam Kamar Kos

  • Bagikan
IST OLAH TKP. Tampak Tim Identifikasi Polresta Kupang Kota melakukan olah TKP di lokasi temuan jasad korban RFU di kamar kosnya di wilayah Kelurahan Kuanino, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, Minggu (3/11).

Tolak Autopsi, Keluarga Temukan Sepucuk Surat

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Seorang oknum pemuda berinisial RFU alias Rey, 26, nekat mengakhiri hidup dalam kamar kos yang ditempati selama ini dengan cara gantung diri. Nahas yang dilakukan RFU yang juga warga Jalan Lontar, Kelurahan Naikolan, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang ini terjadi pada Minggu malam (3/11) di wilayah Kelurahan Kuanino, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang.

Jasad Rey pertama kali ditemukan oleh VU, 21, selaku adik korban, sekira pukul 18.30 Wita. Saat itu, VU pergi ke kamar kos korban di Jalan Swakarya I, RT 10/RW 03, Kelurahan Kuanino, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang. Saat tiba di kos yang dihuni korban, VU mendapati kamar kos tersebut dalam keadaan gelap dan pintu tertutup.

Meski lampu tidak dinyalakan akan tetapi pintu kamar kos tidak terkunci. Karena itu maka VU bisa masuk ke dalam kamar dan menemukan korban sudah tergeletak di dalam kamar mandi dan terdapat lilitan tali nilon di leher korban.

Saat ditemukan, korban mengenakan baju kaos warna hitam dan celana panjang jeans warna biru serta tanpa alas kaki. Atas temuan itu maka VU langsung melapor ke Polsek Kota Raja dan Polresta Kupang Kota.

Mendapat laporan tersebut, personel Polsek Kota Raja dan Polresta Kupang Kota langsung turun ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) termasuk mengevakuasi jasad korban ke RSB Titus Uly Kupang.

"Jadi, keluarga juga menemukan sepucuk surat yang didiga ditulis oleh korban," kata Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol. Aldinan R. J. H. Manurung melalui Kasat Reskrim, AKP Marselus Yugo Amboro, Senin (4/11).

AKP Yugo juga menegaskan bahwa dari hasil visum luar juga tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Karena itu, pihak keluarga menerima kematian korban serta menolak dilakukan autopsi.

"Jadi, keluarga korban menolak untuk lakukan autopsi," pungkasnya.

Surat yang diduga ditulis korban itu tidak diketahui secara pasti ditujukan ke siapa. Hanya saja, surar itu diduga ditulis oleh korban tentang permohonan maaf dan kekecewaan atas tindakan yang telah dilakukan selama ini. Diketahui kalau selama ini korban tinggal sendiri di kos-kosan milik Nani Laning di Kelurahan Kuanino. (r1/gat/dek)

  • Bagikan