KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID – Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) merupakan perhelatan tahunan terbesar di Indonesia, yang menjadi panggung utama bagi perkembangan ekonomi syariah nasional. Menampilkan inovasi, potensi, dan kolaborasi yang semakin menguat dalam sektor ekonomi halal.
Diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) pada 30 Oktober hingga 3 November 2024, ISEF 2024 mengusung tema "Strengthening Islamic Economy for Inclusive and Sustainable Development”, menyoroti peran ekonomi syariah dalam menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.
Festival ini mengundang para pemangku kepentingan dari pemerintah, swasta, komunitas bisnis, dan masyarakat luas untuk bersama-sama membangun ekosistem ekonomi syariah yang kuat dan kompetitif, baik di tingkat nasional maupun global.
Sebagai bagian dari misi pemberdayaan ekonomi daerah, terdapat 14 UMKM binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur (BI NTT) yang turut ambil bagian dalam ISEF 2024.
Menghadirkan produk unggulan UMKM binaan yang mengusung prinsip keberlanjutan dan kearifan lokal. Berbagai produk UMKM yang dipamerkan, mulai dari fashion tenun khas NTT hingga produk olahan pangan lokal, merupakan wujud nyata kreativitas pelaku usaha NTT dalam mengolah potensi daerah sekaligus menerapkan prinsip-prinsip syariah.
Keterlibatan ini mencerminkan komitmen BI NTT dalam mendukung UMKM untuk berkembang secara berkelanjutan, membuka akses pasar yang lebih luas, dan bersaing di kancah nasional serta internasional.
Memberdayakan UMKM untuk Akses Pasar Global. Partisipasi UMKM binaan KPw BI NTT dalam ISEF 2024 bukan hanya sebagai ajang promosi, tetapi juga sebagai upaya strategis untuk meningkatkan daya saing UMKM NTT.
Dalam acara ini terdapat berbagai sesi edukasi, lokakarya, dan diskusi untuk membekali pelaku UMKM dengan wawasan ekonomi syariah, pengembangan produk halal, dan inovasi digital. Melalui dukungan ini, UMKM di NTT diharapkan mampu mengembangkan usahanya dengan lebih adaptif dan kompetitif, menjawab tuntutan pasar halal yang semakin meningkat secara global.
Selama pagelaran ISEF 2024, UMKM binaan KPw BI NTT mengikuti beberapa kegiatan, termasuk diantaranya, Pameran Produk UMKM, menampilkan berbagai produk unggulan dari UMKM binaan BI NTT yang mencakup wastra tenun dan kuliner khas daerah.
Forum Diskusi dan talk show, terdapat berbagai sesi diskusi dan talk show mengenai tantangan dan peluang dalam pengembangan ekonomi syariah serta pentingnya digitalisasi bagi UMKM.
Business Matching, memfasilitasi pertemuan antara pelaku usaha dengan calon investor dan mitra bisnis untuk memperluas jaringan dan akses pasar. Indonesia International Halal Chef Competiton (IN2HCC) yang diikuti oleh salah satu pegiat kuliner halal binaan BI NTT.
Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) yang diikuti oleh Padu Padan Tenun selaku UMKM binaan BI NTT Indonesia halal showcase, yang merupakan pameran menunjukan capaian dan kesiapan Indonesia menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati mengatakan, produk unggulan NTT, kreativitas dan kearifan lokal produk yang dihadirkan di ISEF 2024, menjadi cerminan dari kekayaan budaya dan kearifan lokal NTT, di mana kain tenun khas dipadukan dengan desain modern yang menarik, menjadikannya fashion yang bernilai tinggi dan diminati pasar.
"Berbagai produk olahan pangan yang berbasis bahan alami turut dipamerkan, menunjukkan potensi besar NTT dalam menciptakan produk yang sehat, ramah lingkungan, dan berbasis ekonomi syariah. Beberapa produk olahan pangan yang turut dipamerkan diantaranya Sei Sapi dan camilan/snack dengan bahan olahan dari NTT," ungkapnya.
Dia mengatakan, menata masa depan ekonomi syariah di NTT, kehadiran UMKM binaan BI NTT di ISEF 2024 menjadi simbol harapan akan masa depan ekonomi syariah yang semakin berkembang di Nusa Tenggara Timur.
"Partisipasi ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak UMKM di NTT untuk mengadopsi prinsip syariah, dalam pengembangan bisnis mereka dan membuka peluang baru bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan," ungkap Kepala BI NTT.
Melalui ajang ini, kata dia, BI NTT ingin menginspirasi lebih banyak pelaku usaha lokal untuk bersinergi, memperluas jaringan bisnis, dan menciptakan produk-produk yang mengangkat kearifan lokal dalam bingkai global. (thi/dek)