KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Palang Merah Indonesia (PMI) Nusa Tenggara Timur (NTT) berencana untuk mengirim bantuan untuk membantu para korban bencana alam di Kabupaten Flores Timur. Proses pengiriman melalui jalur laut ini direncanakan akan dilaksanakan pada Kamis (7/11) dan bantuan dipastikan tiba pada Jumat (8/11).
Ketua PMI Provinsi NTT, Josef Nae Soi, menjelaskan bahwa tugas PMI adalah membantu pemerintah dalam kepalangmeraan dan salah satu sasarannya seperti bencana alam.
"Begitu kejadian, kami dari PMI Provinsi NTT langsung melakukan komunikasi dan kolaborasi dengan PMI Kabupaten Flores Timur dan Maumere-Sikka," kata Josef Nae Soi, Selasa (5/11).
Terbukti, dengan kesigapan PMI maka teman-teman PMI Larantuka dan Maumere langsung membantu para korban erupsi gunung Lewotobi Laki-laki.
"Saya mengimbau kepada masyarakat NTT agat mari kita gotong royong membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah. Saya mengimbau kepada masyarakat Indonesia karena NTT adalah bagian dari Indonesia maka mari kita bersama-sama membantu saudara kita yang terkena bencana alam saat ini," ungkapnya.
PMI kabupaten juga sudah melakukan kegiatan secara darurat. Sehingga, PMI Provinsi NTT juga akan memberikan bantuan secara karitatif berupa barang-barang. Selain itu, PMI Provinsi NTT juga akan mengirimkan tenaga yang membantu PMI Larantuka dan Maumere.
"Kami akan mengirim bantuan yang sangat dibutuhkan masyarakat," ujarnya.
Barang-barang yang dikirim berupa masker karena sangat dibutuhkan masyarakat akibat masih banyaknya debu. Selanjutnya Hygine kit yang berisi barang-barang seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, handuk dan barang-barang lainnya.
Kemudian Baby kit, berupa perlengkapan bayi. Selain itu, matras alas tidur, selimut lurik, kelambu, terpal dan sepatu bot.
"Ini beberapa bantuan yang kita kirim tahap pertama," kata Josef Nae Soi di Kantor PMI NTT.
PMI NTT juga membantu satu mobil pikap, mobil ambulance dan mobil tangki air. Hal-hal ini memang jauh daripada kecukupan, tapi minimal PMI merupakan garis paling depan untuk membantu pemerintah.
"Tugas kami adalah secepat mungkin membantu saudara-saudara kami yang mengalami musibah," ungkapnya.
Saat ini, kata dia, sudah ada Posko PMI sementara. Tapi, pihaknya akan membentuk Posko permanen PMI untuk menampung bantuan yang ada untuk disalurkan kepada masyarakat korban erupsi gunung Lewotobi Laki-laki.
"Kita juga siapkan tenaga kesehatan untuk membantu pelayanan kesehatan," jelasnya.
Diketahui bersama bahwa meletusnya gunung itu debunya sangat banyak sehingga berpotensi masyarakar terserang penyakit ISPA, seperti sesak nafas. Selain itu, PMI juga menghadirkan para psikolog atau orang yang berpengalaman mendampingi anak-anak sehingga mereka tidak mengalami trauma.
"Tugas PMI itu sebenarnya ada dua yaitu memberikan hidup dan kehidupan kepada masyarakat yaitu air untuk minum dan air untuk transfusi darah," tandasnya.
Saat ini jika mereka membutuhkan darah maka pihak PMI telah siapkan. PMI memiliki dua sistem. Lertama darah mati, maksudnya darah yang sudah diambil dan disimpan dalam laboratorium.
"Ketika orang butuh kita langsung ambil," ujar Josef didampingi Wakil Bendahara PMI NTT, Ricki Kaesmetan dan Ketua Bidang Organisasi, Frits Seran.
Kedua, darah hidup, maksudnya pihak PMI telah menginventarisir masyarakat atau komponen-komponen masyarakat yang peduli terhadap sesama ini mereka yang merelakan dan siap suatu saat dibutuhkan darah maka mereka akan mendonorkan darah sesuai dengan kebutuhan.
"Contoh kita tidak ada darah B, tapi ada masyarakat yang mau menyumbangkan darah B itulah yang kita panggil untuk mendonorkan darah," jelasnya.
Prinsipnya, PMI bahu membahu membantu masyarakat yang terkena bencana erupsi gunung Lewotobi Laki-laki Kabupaten Flores Timur.
Untuk diketahui, bantuan yang diberikan berupa masker sebanyak 23.750 pcs, Hygine Kit 100 box, Baby Kit 50 box, matras alat tidur 120 pcs, selimut lurik 120 pcs, kelambu 50 Pcs, terpal 20 pcs dan sepatu bot sebanyak 10 pasang. (r1/gat/dek)