KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Pelaksanaan pemungutan suara pada pemilihan umum kepala daerah (pilkada) serentak menyisakan 20 hari lagi. Khusus di Provinsi NTT, Komisi Pemilihan Umum (KPU) memastikan logistik pemilu sudah 90 persen tiba di KPU kabupaten/kota.
Komisioner KPU NTT, Elyaser Lomi Rihi ketika ditemui di kantor KPU NTT, Selasa (5/11) menjelaskan, logistik pilkada yang merupakan media utama dalam penyelenggaraan pemilihan menjadi perhatian serius.
“Tadi kita gelar siaga bersama 22 KPU se-NTT untuk memastikan kesiapan logistik mereka dan sesuai penyampaiannya, memang belum yang logistiknya 100 persen. Ada beberapa jenis logistik sudah datang tapi masih kurang, ada juga yang sudah lengkap,” katanya.
Untuk logistik yang kurang, akan dilakukan proses lagi dengan menyampaikan kepada penyedia untuk segera melengkapi dan batas waktunya tanggal 7 November. Sedangkan logistik kotak dan bilik suara sudah lengkap. Sedangkan yang masih kurang adalah tinta, sampil, spidol dan lainnya.
"Pada prinsipnya, kekurangan ini KPU akan melakukan pengajuan ke penyedia. Sehingga diharapkan paling tidak H-1 pemungutan suara, semua logistik di TPS sudah lengkap,” sebutnya.
Elyaser menegaskan, dari 16 jenis logistik, hampir dipastikan 90 persen sudah ada di kabupaten/kota. “Misalnya, untuk jenis formulir ada yang kurang halaman keduanya ada yang kurang halaman satunya ataupun misalnya surat suara itu dari laporan yang kami dapat, ada yang kurang hanya 100 lembar dan paling banyak itu kurang 400 lembar,” jelasnya.
Sementara, anggota Bawaslu NTT, James Welem Ratu sebelumnya menyebut, terdapat logistik surat suara untuk sembilan kabupaten/kota sudah tiba di Kota Kupang diantaranya enam kabupaten di pulau Timor, Kabupaten Sabu Raijua, Rote Ndao dan Alor.
James mengatakan, pengawasan pengadaan dan pendistribusian logistik pemilihan sejauh ini sudah dilakukan oleh Bawaslu NTT maupun Bawaslu kabupaten/kota.
Secara internal, kata James, Bawaslu Provinsi NTT telah membentuk tim fasilitasi pengawasan logistik pemilihan dan dirinya selaku koordinator Divisi SDM, Organisasi dan Diklat sebagai penanggung jawab.
Pengawasan difokuskan untuk memastikan bahwa logistik pemilihan tepat jumlah, tepat jenis, bentuk, ukuran dan spesifikasi, tepat kualitas, tepat waktu dan tepat tujuan.
Ia menjelaskan bahwa jenis-jenis logistik perlengkapan pemungutan suara terdiri atas kotak suara, surat suara, tinta, bilik pemungutan suara, segel, alat untuk memberi tanda pilihan dan TPS.
Dikatakan, dukungan perlengkapan lainnya terdiri atas sampul kertas, tanda pengenal KPPS, tanda pengenal petugas ketertiban TPS dan tanda pengenal saksi, karet pengikat surat suara, lem/perekat, kantong plastik, bolpoin, gembok atau alat pengaman lainnya.
Selain itu, spidol, formulir untuk berita acara dan sertifikat serta formulir lainnya, stiker nomor kotak suara, tali pengikat alat pemberi tanda pilihan dan alat bantu tunanetra. Salinan DPT, salinan DPTb, daftar pasangan calon, label identitas kotak suara untuk setiap jenis pemilihan.
“Hasil pengawasan logistik berupa kotak suara, bilik suara, tinta, segel dan kabel ties rata-rata sudah tiba di gudang logistik KPU kabupaten/kota,” ungkapnya.
Ia menyebut terdapat beberapa kekurangan dan beberapa yang rusak, namun sudah langsung dipenuhi dan diganti oleh pihak penyedia.
“Saat ini surat suara yang adalah logistik utama juga sudah tiba di beberapa kabupaten/kota seperti Flores bagian barat dan daratan Sumba. Selanjutnya akan diawasi proses sortir dan lipat surat suara di gudang logistik KPU kabupaten/kota,” pungkasnya.
Bawaslu NTT dan Bawaslu kabupaten/kota juga sudah melakukan pengawasan di lokasi produksi logistik surat-suara di Provinsi Jawa Timur hingga proses pengiriman.
“Bawaslu akan tetap dan terus melakukan pengawasan logistik hingga hari H pemilihan untuk memastikan bahwa logistik sudah tiba di TPS pada 26 November 2024,” pungkasnya.
Ia juga menerangkan bahwa dari peta kerawanan pemilihan di NTT, kerawanan logistik adalah fenomena cuaca buruk yang mengganggu distribusi logistik dan ketidaksesuaian jumlah surat suara yang diterima dengan jumlah surat suara yang dicetak/dikirim dari lokasi produksi. (cr6/ays/dek)