Atasi Krisis Air, BPBD Distribusikan 371 Tangki Air

  • Bagikan
IST DISTRIBUSI AIR. Mobil tangki air milik BPBD Kota Kupang sementara mendistribusikan bantuan air bersih ke masyarakat Kota Kupang yang mengalami krisis air bersih belum lama ini.

34 Kelurahan Masukan Data, Sisanya Tidak

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Wilayah Kota Kupang kini telah memasuki pancaroba (peralihan dari musim kemarau ke musim hujan). Kondisi ini jelas berimbas pada krisis air bersih bagi masyatakat. Karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah mendistribusikan bantuan air bersih untuk warga Kota Kupang yang terdampak kekeringan.

Bantuan air bersih ini didistribusikan melalui mobil-mobil tangki ait bersih oleh petugas dari BPBD Kota Kupang, bahkan sudah didistribusikan sejak September lalu.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Kupang, Ernest Ludji saat diwawancarai di ruang kerjanya, Rabu (6/11) menyampaikan hal ini. Ernest Ludji mengatakan, hingga saat ini, pihaknya sudah mendistribusikan sebanyak 371 tangki air bersih dari total 400 tangki air bersih yang dianggarkan dengan pagu sebesar Rp 10 juta.

Sementara Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Kupang, Rikco Umar mengatakan bahwa perencanaan pendistribusian air bersih sudah dimulai pada September lalu hingga saat ini. Dan sudah direncanakan sejak Agustus lalu.

Ricko Umar mengatakan, bantuan air bersih ini diberikan ke semua kelurahan di Kota Kupang sebanyak 51 Kelurahan. Namun, hanya 34 kelurahan yang memasukkan data ke BPBD Kota Kupang. Sementara kelurahan lainnya tidak memasukkan data sampai dengan pelaksanaan pendistribusian air bersih.

"Jadi, 17 kelurahan lainnya tidak memasukan data untuk kebutuhan air bersih di wilayah mereka. Tentu hal ini perlu menjadi perhatian bagi perangkat kelurahan agar bisa memasukan data warganya yang membutuhkan bantuan air bersih agar BPBD bisa menyalurkan kebutuhan masyarakat berupa air bersih," ujar Ricko.

Dia mengatakan, kelurahan lainnya yang tidak memasukan data untuk bantuan air bersih ini, tidak diketahui secara pasti alasannya.

"Jadi, apakah memang wilayah mereka tidak membutuhkan bantuan air bersih karana debit air di wilayah tersebut cukup, atau alasannya seperti apa belum diketahui secara pasti," jelasnya.

Dia mengatakan, sebanyak 371 ret atau mobil air tangki yang sudah terdistribusi ke masyarakat. Untuk sistem pemakaian bantuan air bersih tersebut juga masih menggunakan sistem yang lama yaitu digunakan secara berkelompok.

"Apalagi, bagi warga yang tidak memiliki bak penampungan air yang besar bisa menggunakan dengan warga sekitar yang memiliki penampungan air dengan kapasitas yang besar," jelasnya.

Dia menjelaskan, total jumlah jiwa yang terlayani atau mendapatkan manfaat dari bantuan air bersih ini sebanyak 1.838 jiwa, yang terdiri dari laki-laki sebanyak 965 jiwa dan perempuan 873 jiwa.

"Data ini merupakan data warga Kota Kupang yang terdampak kekeringan dan data ini merupakan data dari masing-masing kelurahan," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kota Kupang, Neda Ridla Lalay mengatakan bahwa bantuan air bersih ini sangat baik untuk masyarakat yang kekurangan air bersih terutama di puncak musim kemarau. Namun, dia berharap agar bantuan tersebut bisa tepat sasaran dan jangan sampai bantuan air bersih tersebut diberikan karena ada unsur kedekatan dan lainnya.

"Bagi beberapa Kelurahan yang tidak memasukkan data untuk menerima bantuan air bersih ini perlu ditelusuri lebih jauh apakah memang karena di wilayah tersebut debit airnya melimpah atau alasan seperti apa. Sehingga, jangan sampai karena kurangnya koordinasi sehingga wilayah tersebut tidak memasukkan data," jelasnya.

Dia mengatakan bahwa para lurah pun harus proaktif untuk mencari informasi di masyarakat yang membutuhkan air bersih agar datanya bisa dimasukkan ke BPBD Kota Kupang.

"Ke depan akan dilihat kembali apakah program ini perlu ditambah lagi anggarannya agar bisa mencakup semua masyarakat yang membutuhkan atau seperti apa solusi jangka pendek untuk menyelesaikan masalah air bersih di masyarakat," pungkasnya. (thi/gat/dek)

  • Bagikan