Peduli Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Terhadap Masyarakat Kabupaten Ende
ENDE, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, tidak hanya berdampak bagi masyarakat Flores Timur, namun juga terhadap warga Kabupaten Sikka dan masyarakat Kabupaten Ende.
Di Kabupaten Ende, sejak Kamis (7/11) abu vulkanik dari erupsi gunung Lewotobi Laki-laki mulai terasa. Selain terjadi gangguan polusi udara, juga berdampak pada gangguan pernapasan.
Seperti yang disaksikan, abu vulkanik akibat letusan gunung tersebut terlihat secara jelas oleh mata kosong. Kendaraan, rumah maupun apapun yang berada diluar rumah dipenuhi abu vulkanik.
Warga yang mengendarai sepeda motor bisa merasakan perihnya mata jika tidak menggunakan helm pengaman atau kacamata. Begitu pula bau belerang tercium jika tidak mengenakan masker.
Kondisi ini membuat sejumlah pekerja media di Kabupaten Ende berinisiatif membagi masker secara gratis kepada masyarakat yang melintasi jalan khususnya di lampu lima monumen Pancasila, Jumat (8/11).
Sebanyak 500 pc masker dibagikan kepada pengguna jalan yang tidak mengenakan masker, khususnya para siswa, para ibu, anak dan lanjut usia.
Salah seorang wartawan, Willy Sumardin dari RRI Ende mengatakan, aksi yang digelar merupakan bentuk spontanitas dari pekerja media atau wartawan terhadap kondisi yang dirasakan masyarakat.
Dia mengatakan, abu vulkanik mulai terasa sejak, Kamis (7/11), sudah menyebar di wilayah Kabupaten Ende. Kata dia, ini sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat.
"Abu vulkanik sangat berbahaya bagi kesehatan jika terhirup, terutama bagi anak-anak, orang tua dan mereka yang memiliki masalah pernapasan," ungkapnya.
Sadar akan bahaya tersebut, lanjut Willy, sejumlah wartawan dalam keterbatasan peduli dengan membagikan masker secara gratis bagi warga kota Ende.
"Masker ini membantu mengurangi risiko gangguan pernapasan dan iritasi mata akibat partikel abu vulkanik," ungkapnya.
Sementara, wartawan Nusapagi.com, Elfrid Bata mengatakan, pembagian masker oleh wartawan juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya erupsi dan pentingnya melindungi diri dengan menggunakan masker atau alat pelindung diri lainnya.
Sementara, Ros Carmelia, wartawan RakyatNTT.com di sela pembagian masker mengatakan, aksi bagi masker bertujuan untuk meminimalisir gangguan kesehatan pernapasan bagi anak-anak, lansia serta para pengguna jalan yang terkena dampak abu vulkanik erupsi gunung Lewotobi Laki-laki Flores Timur.
"Ini merupakan tindakan preventif untuk mencegah berbagai hal yang terjadi akibat tebaran abu vulkanik yang semakin masif, terutama terhadap kesehatan pernapasan manusia," ujarnya.
Kegiatan, lanjut Mely Mite, demikian ia biasa disapa, murni sebagai aksi simpatik wartawan Ende yang peka dan peduli dengan bencana dan kesehatan pernapasan masyarakat Kabupaten Ende.
"Adapun wartawan yang turun lapangan untuk aksi bagi masker antara lain Willy Sumardin wartawan RRI, Alex Seko wartawan Timor Express, Obby Tani wartawan TVRI, Tommy wartawan Rakyat Flores dan Efrid Bata wartawan Nusapagi.com," sebutnya.
Melly menambahkan, aksi bagi masker mendapat antusiasme masyarakat yang melintasi jalan Gatot Subroto, El Tari, Kelimutu dan jalan Ahmad Yani atau tepatnya di lampu lima.
"Masyarakat sangat senang dan bahagia karena mereka mendapat masker gratis," imbuhnya.
Dia berharap agar aksi sosial seperti ini bisa dilakukan oleh siapapun dan organisasi manapun. Intinya bisa membantu masyarakat agar tetap sehat dan tidak menimbulkan penyakit pernapasan.
"Warga Ende saat ini sangat membutuhkan masker. Untuk itu, kami meminta kepada pihak yang peduli agar bisa membantu masyarakat yang membutuhkan masker. Semoga Pemkab Ende juga bisa memberikan kepeduliannya kepada masyarakat yang sudah terkena dampak abu vulkanik erupsi gunung Lewotobi," pungkasnya. (kr4/ays/dek)