Keluarga dr Christian Widodo Hibahkan Lahan untuk Pembangunan Monumen Panca

  • Bagikan
ISTIMEWA HIBAH. Penandatangan akta hibah lahan dari keluarga dr Christian Widodo untuk Pemerintah Provinsi NTT, pada tahun 2017 lalu.

dr Christian Widodo Miliki Jiwa Nasionalis yang Tinggi

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Lahan untuk pembangunan monumen Pancasila di Desa Nitneo, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, merupakan lahan yang dihibahkan oleh keluarga dr Christian Widodo kepada Pemerintah Provinsi NTT pada tahun 2017 lalu.

Lahan tersebut dihibahkan karena awalnya ada banyak paham radikal yang merongrong ideologi Pancasila, dan kala itu, Forum Pembaruan Kebangsaan (FPK) berkeinginan untuk membangun sebuah monumen yang dapat membangkitkan dan memelihara Pancasila dalam kehidupan masyarakat NTT.

FKP merupakan salah satu forum yang difasilitasi oleh pemerintah, dalam diskusi di FKP pada masa itu, diputuskan untuk menggagas pembangunan sebuah monumen yang terkait dengan Pancasila. Waktu itu, FPK berkeliling beberapa lokasi, apakah ada lokasi yang tepat.

Ketika selesai melakukan survei lahan untuk pembangunan Monumen Pancasila, saat berdiskusi dengan keluarga dr Christian Widodo, dr Christian meminta agar lahan milik keluarganya untuk diserahkan saja agar dibangun monumen Pancasila.

Atas persetujuan dan dukungan dari dr Christian Widodo itu, lahan di di Desa Nitneo, Kecamatan Kupang Barat miliki keluarga kami itu, diputuskan untuk diserahkan agar dibangun menjadi Monumen Pancasila.

Saat itu dr Christian Widodo berpesan bahwa untuk bangsa dan negara harus memberikan yang terbaik. Maka lahan yang sangat strategis itu dihibahkan kepada Pemerintah Provinsi NTT. Untuk diketahui, pada saat itu dr Christian Widodo belum terjun dalam dunia politik.

Pada September 2027, Theodorus Widodo bersama keluarga menandatangani akta hibah lahan tersebut untuk Provinsi NTT, yang ditandatangani oleh Gubernur NTT bersama dengan notaris.

Setelah hibah tersebut, pada Mei 2018 mulai dilakukan ground breaking pembangunan Monumen Pancasila itu. Monumen Pancasila jika selesai dibangun, maka akan sangat berdampak pada pertumbuhan masyarakat Kota Kupang, dan menjadi sentra pertumbuhan ekonomi di Kupang Barat.

Atas dasar inilah Keluarga dr Christian Widodo hibahkan lahan tersebut kepada pemerintah, agar masyarakat Kota Kupang pun mendapatkan manfaat secara ekonomi.

Dalam monumen Pancasila tersebut, terdapat ruang Theater, diorama, perpustakaan, dan lift yang bisa mengantarkan pengunjung sampai ke puncak monumen Pancasila.

Keberadaan monumen ini yakini dapat menjadi icon sentra pertumbuhan ekonomi baru di Kupang barat, karena selama ini yang berkembang hanya di bagian timur Kota Kupang, yang terdapat jalan negara. Tetapi di Kupang Barat pun seharusnya bisa berkembang ekonominya, apa lagi di daerah tersebut terdapat pelabuhan, baik barang maupun penumpang yang menggunakan jasa transportasi laut.

Jiwa nasionalis dr Christian Widodo sudah terbentuk sejak dini. Bahkan sejak usia SMP saja, dr Christian sudah menulis tentang pembauran, hal ini yang diceritakan oleh guru dr Christian saat duduk di bangku SMP.

Ketua FPK NTT periode 2017 lalu, Pius Renka, mengatakan, lokasi pembangunan Monumen Pancasila di Kota Kupang, karena Kota Kupang merupakan ibu kota provinsi NTT.

"Pada waktu itu, Theodorus Widodo yang menjabat sebagai Wakil Ketua FPK NTT, merelakan tanahnya untuk pembangunan Monumen Pancasila. Hal ini merupakan tindakan yang sangat patriot dan sangat istimewa dan langka sekali terjadi, karena tidak gampang memberikan tanah cuma-cuma kepada pemerintah, apa lagi lokasi lahan itu di dalam kota dan sangat strategis," jelasnya.

Dia mengaku sangat mengagumi keluarga dr Christian Widodo karena bisa memberikan lahan tersebut, dan akhirnya mulai dibangun. (sps/thi)

  • Bagikan

Exit mobile version