KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Aktivis Angkatan Muda Muhammadiyah Nusa Tenggara Timur (NTT), Hamid Nasruddin Anas ikut angkat bicara terkait polemik dugaan mafia bahan bakar minyak (BBM) serta pemecatan seorang oknum polisi berinisial RS yang tengah menjadi sorotan. Anas menilai bahwa isu mafia BBM ini harus disikapi secara objektif dengan fokus pada substansi permasalahan.
Menurut Hamid, perhatian masyarakat yang begitu tersedot pada isu ini membuat sebagian besar lupa bahwa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur NTT kini tinggal menghitung hari.
Ia menyayangkan munculnya polarisasi di tengah masyarakat serta keterlibatan berbagai organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) dan kelompok mahasiswa dalam perdebatan pro-kontra, yang menurutnya berpotensi mengaburkan isu-isu yang lebih mendesak.
“Sebagai aktivis yang sudah berpengalaman di lapangan, saya mengimbau agar isu hukum yang menimpa Polda NTT ini dibiarkan selesai oleh pihak internal kepolisian. Kita lebih baik fokus pada Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, aksi kemanusiaan untuk korban bencana alam di Flores Timur, serta kondisi sosial masyarakat yang membutuhkan perhatian kita bersama,” ungkap Hamid.
Dalam pandangannya, situasi ini tidak hanya mengalihkan fokus publik dari Pilkada, tetapi juga berpotensi disalahgunakan. Anas pun mengajak para pasangan calon (paslon) Pilkada agar tidak memanfaatkan isu ini untuk kepentingan politik demi meraih simpati pemilih.
“Kepada para calon, saya berharap jangan menjadikan isu-isu hukum ini sebagai komoditas politik untuk menarik simpati masyarakat,” tegasnya.
Ia juga mengimbau masyarakat NTT untuk menjaga ketenangan menjelang Pilkada dengan menghindari isu SARA, politik uang, dan kampanye hitam yang dapat merusak proses demokrasi.
“Diharapkan agar menjadikan Pilkada sebagai prioritas, masyarakat NTT dapat lebih berfokus pada proses demokrasi yang damai dan berkualitas tanpa terganggu oleh isu-isu yang bisa merusak persatuan dan stabilitas di daerah,” tutupnya. (cr6/gat/dek)