LABUAN BAJO, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Jumlah wisatawan baik mancanegara maupun wisatawan nusantara yang melakukan aktivitas wisata di Labuan Bajo khususnya kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) kian menurun. Hal ini diakibatkan dampak dari penutupan bandara internasional Komodo akibat abu vulkanik pascaerupsi gunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur.
"Jumlah wisatawan yang mengunjungi TNK terus menurun," jelas Kepala BTNK, Hendrikus Rani Siga kepada Timor Express di Labuan Bajo, Selasa (12/11).
Dikatakan, penurunan jumlah wisatawan lebih diakibatkan oleh penutupan bandar udara internasional Komodo sehingga tidak ada wisatawan yang datang ke Labuan Bajo. Dari data sementara, jumlah wisatawan yang mengunjungi TNK pada tanggal 1 November sebanyak 269 orang, tanggal 9 November sebanyak 266 orang, lalu 10 November tercatat hanya 107 wisatawan.
Dijelaskan, untuk dampak gangguan abu vulkanik dalam kawasan TNK yang menggangu aktivitas wisata, Hendrikus menegaskan, sejauh ini aktivitas wisata masih aman cuma wisatawan dan tamu sudah diimbau untuk menggunakan masker.
"Dampak yang terasa cuma jumlah wisatawan kurang karena bandara Komodo ditutup," katanya.
Terpisah, Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asita Manggarai Barat, Getrudis Naus mengaku banyak wisatawan yang terpaksa batal datang ke Labuan Bajo akibat penutupan bandara Komodo.
Menurut dia, kondisi ini bisa dijelaskan kepada tamu atau wisatawan yang sudah terlanjur bersepakat dengan agen travel yang ada sehingga para wisatawan juga dapat memahami dan menerima ini sebagai kejadian alam. "Kalau kita jelaskan dan beri pemahaman para tamu terima dan paham karena ini peristiwa alam, bukan disengaja," ujarnya.
Senada dikemukakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) NTT, Victor Pance. Ia mengaku, sebenarnya mempunyai tamu mancanegara dari Amerika sebanyak 11 orang satu group yang hendak mengunjungi Labuan Bajo, namun harus dibatalkan karena bandara Komodo ditutup meskipun mereka sudah check-in di bandara Ngurah Rai Denpasar-Bali.
"Kepada mereka juga saya sampaikan kondisi ini dan mereka terima karena ini peristiwa alam. Kita hanya bisa berharap semoga cepat normal kembali," ujarnya. (kr2/ays/dek)