Maksimalkan Pelayanan, Perlu Terobosan dan Kerja Sama Lintas Sektor
KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Penjabat (Pj) Wali Kota Kupang, Linus Lusi mendorong agar Dinas Kesehatan dan stakeholder terkait untuk mencari terobosan-terobosan baru agar dapat memenuhi target nasional yang ditetapkan pada pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio.
Penegasan tersebut disampaikan Linus Lusi saat membuka secara resmi kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio, Publikasi Data Stunting dan Evaluasi Gerakan Aksi Penanganan Stunting yang berlangsung di Hotel Kristal Kupang, Selasa (12/11).
Menurut Linus, vaksinasi polio dirasa sudah sangat maksimal namun belum paripurna. Hal ini dikarenakan terjadinya selisih antara target nasional dan data yang diperoleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kupang.
"Untuk angka yang masih tersisa diharapkan kepada semua stakeholder untuk dapat mencari suatu terobosan- terobosan baru agar memenuhi target nasional yang sudah ditetapkan. Data tersebut dapat diperoleh dari Pustu, Puskesmas dan para lurah sehingga gerakan-gerakan di titik tertentu dapat diketahui secara baik," ungkapnya.
Menurutnya, ujung tombak dari program ini ada pada tenaga kesehatan. Metodologi evaluasi juga harus dipaparkan secara baik dan lengkap disertai kelebihan dan kekurangannya. Sehingga, kucuran dana tahun 2025 yang mau disidangkan semuanya berbasis data. Semua harus disampaikan secara baik dan benar.
Pada kesempatan itu, Pj Wali Kota Kupang juga menegaskan tahapan-tahapan evaluasi tidak hanya sekadar mendengar dan mencatat saja, namun butuh otokritik dalam pelaksanaanya.
Dia mengapresiasi kinerja Dinkes Kota Kupang dan seluruh tim yang telah melaksanakan PIN Polio pada periode 23 Juli hingga 23 Oktober dengan baik.
Dari total sasaran sebanyak 74.641 anak, berhasil mencapai cakupan dosis pertama sebanyak 54.960 anak atau 73,6 persen. Dan untuk dosis kedua sebanyak 50.465 anak atau 67,6 persen. Meskipun ini merupakan capaian yang signifikan, namun masih belum mencapai target minimal 95 persen dari total sasaran.
Lebih lanjut ia menginstruksikan kepada seluruh jajaran terkait untuk meningkatkan upaya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya imunisasi polio.
‘’Koordinasi lintas sektor harus diperkuat dan setiap camat, lurah, serta kepala puskesmas diharapkan proaktif dalam memastikan dan melakukan pendataan terhadap anak-anak di wilayah masing- masing mendapat imunisasi yang lengkap," tegas Linus.
Selain polio, menurut Linus yang menjadi tantangan besar besar lain yang perlu dihadapi adalah stunting. Dijelaskannya Provinsi NTT mendapatkan target penurunan prevalensi stunting sebesar 33,1 persen pada tahun 2025 dan 6,6 persen pada tahun 2045. Sementara itu, khusus Kota Kupang, target yang harus dicapai adalah 26,1 persen pada tahun 2025 dan 8,8 persen pada tahun 2045.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGM) menunjukkan situasi terkini status gizi balita di Kota Kupang mengalami tren penurunan, dengan kondisi bulan Juli mengalami penurunan angka stunting menjadi 4.117 anak atau 18,56 persen.
“Meskipun trend penurunan ini patut diapresiasi, kita tidak boleh berpuas diri. Pelaksanaan evaluasi perlu dimulai dari Dinas Kesehatan Kota Kupang sampai pada lurah dan para camat. Harapannya semua unsur dapat terlibat untuk mencapai Kota Kupang bebas polio dan stunting,” ungkapnya.
Kepala Dinkes Kota Kupang, drg. Retnowati dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan umum Evaluasi Imunisadi PIN Polio, Publikasi Data Stunting dan Evaluasi Gerakan Aksi Penanganan Stunting untuk mencegah terjadinya penularan penyakit polio pada anak di Kota Kupang melalui pemberian imunisasi polio berupa “dua tetes manis polio” pada anak-anak usia 0 – 7 tahun 11 bulan 29 hari, tanpa melihat status imunisasi sebelumnya dalam kegiatan Pekan Imunisasi Nasional Polio yang dilaksanakan dua kali putaran dan terlaksananya publikasi data stunting tahun 2024.
Sedangkan, tujuan khususnya adalah tercapainya target cakupan anak–anak di Kota Kupang yang mendapatkan imunisasi polio sebesar 95 persen dari target sasaran sebesar 74.641 anak untuk masing–masing putaran di Kota Kupang.
Selain itu, kegiatan ini juga dilaksanakan untuk memperoleh dukungan dari lintas sektor dalam penguatan imunisasi polio rutin di masing-masing wilayah di Kota Kupang dan dapat mengetahui status gizi anak di Kota Kupang.
Dia berharap dari pelaksanaan evaluasi tersebut adalah untuk memperoleh dukungan lintas sektor dalam penguatan imunisasi rutin khususnya imunisasi polio di masing-masing wilayah di Kota Kupang, memperoleh strategi dan kesepakatan dalam mencapai target cakupan imunisasi rutin yang tinggi dan merata di seluruh wilayah di Kota Kupang, selain itu diperolehnya hasil pelaksanaan PIN Polio putaran 1 dan 2 yang di sampaikan oleh masing-masing Kecamatan atau Puskesmas serta Publikasi data Stunting Kota Kupang tahun 2024.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Kota Kupang, Angela Lusi-Deran, Staf Ahli Wali Kota Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Kupang, Marlen M. Detaq, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Ignasius Repelita Lega, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati, para Kepala Perangkat Daerah terkait, camat dan lurah se- Kota Kupang, Kepala Puskesmas se-Kota Kupang, pengelola imunisasi dan surveilans se- Kota Kupang dan Kepala UPTD IFK Kota Kupang. (thi/gat/dek)