KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Di usia 15 tahun, Andhika Sunan Putra Sutami telah membuktikan bahwa tekad dan kerja keras mampu melampaui batasan geografis. Lahir di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), siswa yang kini menempuh pendidikan di SMA Progresif Bumi Shalawat, Sidoarjo, Jawa Timur, ini berhasil meraih juara dua dalam ajang bergengsi SMA Awards 2024 untuk kategori Lomba Debat Bahasa Inggris.
Prestasi ini bukan hanya membanggakan dirinya, tetapi juga mengharumkan nama sekolah serta daerah asalnya. Dalam kompetisi yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Jawa Timur tersebut, Andhika mampu mengalahkan puluhan peserta dari berbagai sekolah ternama di provinsi itu.
Andhika menempuh pendidikan di SMA Progresif Bumi Shalawat, sebuah sekolah berbasis pondok pesantren yang terkenal dengan kedisiplinan dan nilai-nilai keagamaannya. Meski begitu, ia berhasil menunjukan bahwa pendidikan pesantren tidak menjadi penghalang untuk berprestasi di ajang debat bahasa Inggris, sebuah kompetisi yang biasanya didominasi sekolah umum.
Baginya, bahasa Inggris bukan sekadar mata pelajaran, tetapi jembatan untuk berkomunikasi dan memahami dunia.
"Ini adalah hasil dari belajar dan dedikasi yang panjang. Kerja keras tak menghianati hasil," ujar Andhika.
Bagi Andhika, kemenangan ini bukan sekadar piala atau penghargaan. Ia ingin membuktikan bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka peluang, tidak peduli dari mana seseorang berasal.
"Saya ingin membawa nama Kupang lebih dikenal di ajang-ajang nasional," katanya dengan penuh semangat.
Keberhasilan Andhika memberikan inspirasi bagi banyak siswa lain, terutama di daerah asalnya. Ia membuktikan bahwa peluang selalu ada bagi mereka yang berusaha keras.
Dengan semangat yang ia miliki, Andhika menjadi simbol bahwa anak-anak dari pelosok daerah pun mampu bersinar dan membawa perubahan. "Ini baru langkah awal. Saya percaya akan ada banyak tantangan lain yang menunggu, dan saya siap menghadapinya," tutup Andhika dengan senyum optimis.
Jauh dari Kupang, Andhika tetap mendapat dukungan penuh dari orang tuanya, Tono Sufari Sutami dan Yunnyta. "Kami sangat bangga dengan pencapaian Andhika. Dia menunjukkan bahwa anak Kupang juga bisa bersaing di tingkat nasional," kata Tono.
Meski terpisah jarak, mereka selalu memastikan Andhika merasa didukung oleh keluarga dan masyarakat. “Kami berharap dia terus mengembangkan kemampuannya, tetap rendah hati, dan berjuang untuk masa depannya,” tambah Tono. (cr6/thi/dek)