Lestarikan Budaya NTT, Lewat Lomba Film Pendek

  • Bagikan
FENTI ANIN/TIMEX FOTO BERSAMA. Para peserta lomba pembuatan film pendek dengan tema, kesenian tradisional di Provinsi NTT foto bersama Kepala UPTD Museum NTT, Aplinuksi M. A. Asamani di Kantor UPTD Museum Provinsi NTT, Kamis (14/11)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar lomba pembuatan film pendek dengan tema, kesenian tradisional di Provinsi NTT. Lomba tingkat perguruan tinggi dan sanggar atau komunitas ini digelar di Kantor UPTD Museum Provinsi NTT, Kamis (14/11).

Lomba ini sebagai momentum bagi semua generasi untuk mempelajari tentang budaya di Provinsi Nusa Tengara Timur, dengan berbagai keanekaragaman seni dan budaya, sehingga perlu untuk dilestarikan, kembangkan dan pertahankan.

Semuanya itu, dilakukan untuk bisa menjadi daya tarik yang tinggi dan menjadi kekayaan di Provinsi NTT. Generasi penerus bangsa perlu mengenal, agar budaya NTT tetap eksis dan menjadi ciri khas masing-masing daerah di NTT.

Kepala UPTD Museum Nusa Tenggara Timur, Aplinuksi M. A. Asamani, mengatakan, lomba ini menjadikan Museum sebagai pusat informasi budaya, menjadi tempat belajar bagi semua generasi. Pembelajaran tentang budaya menjadi dasar untuk melestarikan dan mencintai budaya NTT di tengah perkembangan teknologi dewasa ini.

"Lomba pembuatan film pendek ini digelar untuk semua peserta dan masyarakat luas dapat lebih memahami seni dan budaya di NTT. Hal ini menjadi penting untuk proses pembelajaran tentang seni dan budaya di NTT," ungkapnya.

Museum, kata dia, sebagai pusat peradaban, terus melakukan berbagai inovasi untuk memperkaya dan memperkenalkan budaya kepada semua kalangan masyarakat.

Lomba Pembuatan Film Pendek Kesenian Tradisional di Provinsi NTT ini digelar 14 hingga 15 November 2024, di Aula Museum Daerah NTT dengan peserta dari berbagai sanggar, perguruan tinggi dan komunitas di Kota Kupang.

Aplinuksi Asamani mengatakan, lomba pembuatan film pendek tingkat Sanggar/Komunitas ini digelar sebagai media untuk mengenalkan dan melestarikan keanekaragaman budaya NTT yang sangat kaya kepada generasi penerus.

"Tujuannya agar mereka dapat mengenal dan mencintai budaya daerah dimana mereka dibesarkan, supaya budaya itu tetap tumbuh dan eksis," katanya saat membuka kegiatan lomba ini.

Aplinuksi menjelaskan, dipilihnya film pendek sebagai lomba, merupakan wujud UPTD Museum NTT terus berjalan sesuai dengan perkembangan zaman dalam menyampaikan informasi tentang budaya NTT kepada generasi penerus.

"Kita selalu ikuti perkembangan zaman, sehingga generasi muda saat ini dengan berbagai media yang ada di zaman digital ini bisa mendapatkan informasi terkait dengan koleksi-koleksi yang ada di museum melalui film pendek yang telah dibuat peserta," ujarnya.

Lomba Pembuatan Film Pendek Kesenian Tradisional di Provinsi NTT, diikuti oleh sebanyak empat sanggar di Kota Kupang, diantaranya, sanggar Bisopo, Sanggar Sole oha, Sanggar Parmaperu dan Latasga.

Hasil karya para peserta dinilai oleh tiga dewan juri yang terdiri dari budayawan, akademisi dan pemerhati budaya, yakni, Piter Kembo, Gerardus Diri Tukan dan Sofyan.

Hasil Lomba Film Pendek yang digelar Museum Daerah NTT akan diumumkan pada Jumat, 15 November 2024. (thi/gat/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version