Linus Lusi Tampung Kritik dan Saran Masyarakat

  • Bagikan
FENTI ANIN/TIMEX DISKUSI. Pj Wali Kota Kupang, Linus Lusi mengundang semua lurah di Kecamatan Oebobo dan berdiskusi bersama yang dikemas dalam kehiatan ngobrol inspiratif bertempat di rujab Wali Kota Kupang, Selasa (12/11).

Kegiatan Ngobrol Inpiratif dengan Lurah dan Camat se-Kecamatan Oebobo

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Penjabat (Pj) Wali Kota Kupang, Linus Lusi mengundang semua lurah di Kecamatan Oebobo dan melakukan diskusi bersama yang dikemas dalam kegiatan ngbrol inspiratif. Kegiatan ini berlangsung di rumah jabatan (Rujab) Wali Kota Kupang, Selasa (12/11).

Kegiatan ini diikuti oleh para lurah di Kecamatan Oebobo, Pelaksana Tugas (Plt) Camat Oebobo dan perwakilan dari masing-masing kelurahan. Sebelum memulai diskusi, semua undangan yang hadir makan siang bersama di rujab Wali Kota Kupang.

Pertemuan ini, merupakan pertemuan kali kedua yang dilaksanakan Pj Wali Kota Kupang. Sebab, sebelumnya Pj Wali Kota Kupang sudah melakukan kegiatan yang sama untuk wilayah Kecamatan Kelapa Lima.

Pada kesempatan itu, Pj Wali Kota Kupang, Linus Lusi mengatakan bahwa kritik dan masukan sangat penting untuk diterima oleh pimpinan di kota ini. Kota Kupang, katanya, dibangun atas kerja keras semua pihak, termasuk para pimpinan atau wali kota dan wakil wali Kota sebelumnya.

"Semua masukan dan saran serta keluhan masyarakat akan ditampung dan akan dikoordinasikan atau didengar langsung oleh para pimpinan organisasi pimpinan daerah yang hadir, untuk dibahas dan ditindaklanjuti," jelasnya.

Masalah sampah, kata dia, juga masih menjadi pergumulan Pemkot Kupang saat ini. Tentunya, masalah ini harus menjadi perhatian semua orang, termasuk masyarakat sendiri.

Dia menjelaskan bahwa Pemkot Kupang pun harus berkoordinasi dengan forum koordinasi pimpinan daerah Kota Kupang, DPRD dari semua fraksi dan pimpinan lainnya.

Ketua RT 03 Kelurahan Liliba, Gabriel Keraf, meminta agar diperhatikannya akses jalan menuju ke Kelurahan Penfui. Dia juga meminta agar adanya perhatian dari pemerintah agar membantu para RT, karena ada lahan di wilayahnya yang pemiliknya tidak berada di tempat, sehingga menghambat proses pembayaran pajak bumi dan bangunan.

"Karena objek tanahnya ada di wilayah kami, tapi pemilik lahan tersebut belum kami temui," jelasnya.

Dia juga mengeluhkan tentang masalah penanganan sampah. Ada tiga TPS di wilayah tersebut namun yang menjadi masalah adalah proses pengangkutan sampah. Karena sering terlambat sehingga mengganggu warga yang tinggal di wilayah itu," jelasnya.

Apolos Nurak selaku Ketua LPM Kelurahan Liliba mengatakan, infrastruktur jalan diharapkan dapat diperhatikan. Sebab, banyak jalan yang belum beraspal dan banyak jalan aspal yang sudah berlubang. Dia juga mengadukan tentang lampu penerangan jalan umum ada tiang setinggi 5 meter dan tujuh meter, tiangnya sudah terpasang namun sampai saat ini lampunya belum menyala.

"Kami sudah berupaya untuk komunikasi dengan pihak yang memasang tiang lampu itu, namun sampah saat ini belum juga ditindaklanjuti," jelasnya.

Mendengar masukan dan permintaan tersebut, Pj Wali Kota Kupang, Linus Lusi mengatakan, tentang pembangunan infrastruktur jalan, harus dipisahkan terlebih dahulu, ada jalan nasional, ada jalan kota dan jalan provinsi.

"Jika memang itu jalan kota, maka jalan di Kelurahan Liliba itu akan dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang atau PUPR Kota Kupang,

Sementara itu, Mat Likur dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang mengatakan, tentang masalah sampah, memang over kapasitas, karena sampah yang ditampung sangat banyak, sehingga memang perlu adanya penambahan armada.

"Karana kalau armada kita saja yang ditempatkan, memang over kapasitas, sementara produksi sampah sangat banyak," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati mengatakan, untuk mencegah terjadi stunting pada anak, adalah bagaimana ketahanan pangan, pola makan beragam dan ketiga adalah kebutuhan kalori dan gizi bahkan mineral bagi anak, jika tidak maka akan terjadi kekurangan secara kronis.

"Lingkungan dengan sanitasi yang bersih pun menjadi faktor penting, ketersediaan air bersih pun menjadi faktor penting, kalau kekurangan air, atau airnya tidak sehat maka anak akan sering menderita diare, nah diare sangat berpotensi untuk menurunkan berat badan anak," jelasnya.

drg. Retnowati menjelaskan bahwa jika dalam satu rumah ada anggota keluarga yang mengalami TBC, maka anak akan sangat rentan untuk menderita TBC juga. Makanan pendamping ASI juga sangat penting untuk menopang tumbuh kembang anak. (thi/gat/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version