KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Sebagian besar wilayah NTT saat ini telah berada pada masa peralihan musim dari kemarau ke musim hujan (pancaroba). Kondisi ini juga akan memicu berbagai fenomena alam. Sehingga, masyarakat diminta untuk tetap waspada.
"Untuk wilayah Manggarai Barat bagian Timur, Manggarai bagian tengah dan Manggarai Timur bagian tengah sudah memasuki musim hujan," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Sti Nenot'ek, Minggu (17/11).
Wilayah yang berpotensi dilanda hujan ringan hingga sedang disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat, sejak tanggal 17-19 November, kata Sti Nenot'ek yaitu Manggarai Barat, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Belu, Malaka, TTU, dan TTS.
Selain itu kondisi cuaca yang sama juga akan terjadi di sebagian wilayah Sumba Barat Daya, sebagian Sumba Barat, Sumba Timur, Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.
"Kondisi cuaca ini terjadi karena adanya gelombang atmosfer Equtorial Rossby dan Outgoing Longwafe Radiation (OLR) yang bernilai negatif mengakibatkan curah hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang dapat disertai kilat atau petir," ungkapnya.
Karena itu, masyarakat diminta unyum mewaspadai potensi dampak hujan dan angin kencang yang berdurasi singkat pada periode masa peralihan musim (pancaroba) yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, jalan licin, rusaknya atap bangunan dan fasilitas umum lainnya.
"Khusus untuk daerah bertopografi curam, bergunung, tebing patut waspada akan potensi longsor dan banjir pada saat terjadi hujan dengan durasi panjang," jelas Sti Nenot'ek.
Sementara Lurah Oebufu, Zet Batmalo, mengaku telah mengimbau warga agar selalu waspada terhadap perubahan iklim yang saat ini terjadi. Apalagi, ada beberapa titik di wilayah Kelurahan Oebufu yang selalu rentan terjadi bencana alam.
"Jadi, jika terjadi indikasi adanya bencana maka warga diharapkan untuk melakukan langkah-langkah antisipasi dini," pungkasnya. (r1/gat/dek)