ENDE, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Simpatisan dan pendukung pasangan calon bupati Joseph Benediktus Badeoda dan wakil bupati Dominikus Minggu Mere atau paket DeoDo memadati lapangan Pancasila Ende, Sabtu (16/11).
Kehadiran simpatisan dan pendukung DeoDo untuk mengikuti kampanye akbar yang diselenggarakan oleh paslon nomor urut 1 tersebut. Meski ditengah terik matahari tidak menurunkan niat mereka mendengar visi dan misi yang ditawarkan paslon tersebut.
Kampanye akbar dimeriahkan oleh sejumlah tarian adat dan tabuhan gendang rebana, tarian Ja'i, Padoa dan Gawi. Tidak ketinggalan dimeriahkan oleh para penyanyi lokal dan dari Jakarta yang menghentak panggung kampanye.
"Ini bukti bahwa paket DeoDo milik semua, bukan saja milik masyarakat Ende, Lio dan Nage, namun juga etnis lain seperti Ngada dan Sabu. Ini juga bentuk toleransi," kata Hery Gani, ketua tim pemenangan paket DeoDo.
Tampil saat orasi, pasangan calon bupati dan wakil bupati paket DeoDo memaparkan beberapa isu menarik yang menjadi perhatian publik yang akan diselesaikan jika terpilih nanti, seperti pendidikan, kesehatan dan infrastruktur serta yang lainnya.
"Kami akan terus memperhatikan terkait penyelesaian BPJS Kesehatan, beasiswa serta komitmen untuk menata birokrasi kearah yang lebih baik," ujar calon wakil bupati, Dominikus Minggu Mere.
Ia mengatakan, akses kesehatan adalah hak dasar setiap warga negara dan penyelesaian masalah BPJS Kesehatan akan menjadi prioritas mereka.
"Koordinasi antara pemerintah daerah dan BPJS Kesehatan akan terus dilakukan untuk memastikan setiap keluarga di Kabupaten Ende, terutama yang kurang mampu mendapatkan jaminan kesehatan yang memadai," ujarnya.
Masyarakat, kata dia, masih mengalami kesulitan dalam memperoleh kartu BPJS kesehatan baik karena kendala administratif maupun keterbatasan informasi. Untuk itu, bersama calon bupati akan segera menyelesaikan, agar tak ada lagi warga yang merasa terpinggirkan dalam hal akses kesehatan.
Dalam bidang pendidikan, lanjutnya, paslon DeoDo menjadikan pemberian beasiswa kepada pelajar dan mahasiswa berprestasi sebagai salah satu prioritas.
"Dengan menyediakan akses pendidikan yang lebih baik, akan tercipta generasi muda yang berkualitas untuk masa depan Kabupaten Ende," sebut dia sambil menambahkan, program beasiswa bagi siswa berprestasi dari tingkat SD hingga mahasiswa.
"Ini menjadi bagian dari upaya kami dalam rangka mencetak generasi muda yang siap bersaing, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga nasional," ujarnya.
Berkaitan dengan birokrasi, paket DeoDo akan menegakan aturan agar birokrasi menjadi bersih dan efisien, akan memperkuat sistem pelayanan publik dan meminimalisir praktik-praktik korupsi serta penyalahgunaan wewenang yang sering kali menghambat kemajuan pembangunan daerah.
"Kami berkomitmen untuk menjalankan pemerintahan yang transparan, akuntabel dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat," tegasnya dan melanjutkan, ia akan menyusun dan menerapkan sistem pengawasan yang lebih ketat terhadap seluruh aparatur Pemerintah Kabupaten Ende.
Sementara itum calon bupati Ende, Yoseph Benediktus Badeoda mengatakan, kehadiran mereka berdua di Kabupaten Ende bukan untuk mencari kerja, namun ingin membangun daerah. Karena sebut dia, setelah bertahun-tahun mengabdi di luar daerah, kini saatnya kembali membangun daerah sendiri.
"Kami datang tidak untuk cari kerja, hidup kami sudah cukup mapan. Kami kembali untuk mengabdi untuk Kabupaten Ende setelah lama bekerja di luar daerah. Kami datang untuk melayani bukan untuk minta dilayani," ujar Yoseph.
Dia berharap, masyarakat bisa tentukan pilihan bagi DeoDo karena sudah teruji baik dibidang politik maupun birokrasi karena keduanya sama-sama berpengalaman dibidang masing-masing.
"Saya ajak bapak, mama, kakak dan adek untuk tentukan pilihan pada tanggal 27 November pilih paket nomor 1, karena sudah teruji baik dibirokrasi maupun di politik," kata dia.
Kampanye akbar paket DeoDo menyedot perhatian ribuan massa yang hadir hingga luar lapangan Pancasila sisi jalan Soekarno Ende. Kampanye akbar ditutup dengan acara hiburan menampilkan artis lokal dan dari Jakarta serta Gawi bersama. (kr4/ays/dek)