Percepat Pendaftaran Kekayaan Intelektual

  • Bagikan
IST BERSAMA. Kepala Kanwil Kemenkumham NTT, Marciana D. Jone (kiri) didampingi jajarannya pose bersama Kepala Disparekraf NTT, Noldy Pellokila (kanan) didampingi jajarannya pose bersama usai penandatanganan kerja sama di Ruang Multifungsi, Senin (18/11)

Kanwil Kemenkumham Jalin Kerja Sama dengan Pemprov NTT

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Kantor Wilayab Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) NTT terus melakukan percepatan pendaftaran Kekayaan Intelektual (KI). Karena itu, Kanwil Kemenkumham NTT menjalinan kerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi NTT di bidang Kekayaan Intelektual.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman tentang Penyelenggaraan Sosialisasi dan Fasilitasi Pendaftaran Kekayaan Intelektual oleh Kepala Kanwil Kemenkumham NTT, Marciana D. Jone dan Kepala Disparekraf NTT, Noldy Pellokila di ruang multifungsi, Senin (18/11).

Pada kesempatan itu, Marciana mengatakan bahwa Kanwil Kemenkumham NTT selama ini memang telah menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah dan stakeholder terkait lainnya dalam upaya percepatan pelindungan Kekayaan Intelektual (KI). Salah satunya termasuk Disparekraf Provinsi NTT yang membantu memfasilitasi biaya sosialisasi serta pendaftaran KI, khususnya KI personal seperti merek, hak cipta dan paten bagi para pelaku usaha ekonomi kreatif (ekraf).

“Kami hanya memfasilitasi pendaftaran, namun biayanya dari Pemda melalui Disparekraf,” kata Marciana.

Upaya Kanwil Kemenkumham NTT dalam melakukan percepatan pelindungan KI melalui kerja sama dengan Pemda telah mendapat apresiasi dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI).

Bahkan, Kanwil Kemenkumham NTT dinilai berhasil meningkatkan permohonan pendaftaran kekayaan intelektual dan menjadi Kanwil dengan persentase permohonan tertinggi se-Indonesia yakni sekitar 104,8 persen.

Selain itu, langkah Kanwil Kemenkumham NTT mendorong terbitnya Perda tentang Penyelenggaraan Pelindungan Kekayaan Intelektual dan mengakomodir dalam RPJMD juga mendapatkan apresiasi dari DJKI.

Kanwil Kemenkumham lainnya bahkan diminta agar bisa meniru langkah ini agar tahun depan dapat terjadi peningkatan permohonan kekayaan intelektual yang signifikan.

Sementara Kepala Disparekraf NTT, Noldy Pellokila menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang selama ini telah terjalin dengan baik. Pihaknya terus mendorong pelaku ekraf untuk melindungi produk-produk yang menjadi hasil karyanya melalui pendaftaran KI. Terlebih, NTT merupakan gudangnya usaha ekonomi kreatif.

Selain Disparekraf NTT, penandatanganan nota kesepahaman juga dilakukan antara Kanwil Kemenkumham NTT dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan NTT serta Institut Pendidikan Soe.

Hadir pada kesempatan itu, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Jonson Siagian, Kepala Bidang Pelayanan Hukum, Stefanus Lesu, dan Kepala Sub Bidang Pelayanan Kekayaan Intelektual, M. Rustham serta jajaran Disparekraf NTT. (r1/gat/dek)

  • Bagikan