KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi NTT menggelar Pameran Museum Temporer Bilah dan Bedil di Bumi Cendana Perkembangan Senjata di NTT, di Museum NTT, Selasa (19/11).
Pameran yang digelar selama empat hari di UPTD Museum Daerah NTT sejak 19- 22 November ini digelar sebagai langkah untuk menyebarluaskan pengetahuan kepada masyarakat tentang senjata tradisional NTT yang merupakan peninggalan leluhur masyarakat NTT.
Mewakili Kepala Disdikbud Provinsi NTT, Kepala UPTD Museum Daerah NTT, Aplinuksi Asamani membuka langsung kegiatan Pameran Museum Temporer Bilah dan Bedil di Bumi Cendana Perkembangan Senjata di NTT tersebut. Aplinuksi Asamani dalam sambutannya mengatakan, pameran merupakan sarana komunikasi museum untuk berkomunikasi dengan masyarakat, untuk itu museum selalu berkembang agar menjadi sarana rekreasi sekaligus sarana pengetahuan bagi masyarakat.
"Museum mengemas konsep pameran untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan informasi masyarakat tentang informasi," kata Aplinuksi.
Aplinuksi menyebut, senjata peninggalan merupakan karya manusia yang harus dijaga karena perjalanan penemuan senjata menunjukan perjalanan sejarah umat manusia terutama di NTT.
Dia menjelaskan, pada masa lalu manusia telah menciptakan senjata-senjata sederhana menggunakan material alam yang ada disekitarnya.
Pameran ini membangkitkan kembali memori dan hasrat kedekatan kita yang kuat bahwa daerah NTT, yang merupakan daerah kepulauan dengan berbagai suku, telah menjadi tantangan tersendiri dalam sistem kehidupan di NTT.
"Hal ini yang menunjukan tradisi dalam kehidupan nenek moyang kita melahirkan salah satu produk budaya yaitu senjata tradisional yang menjadi identitas NTT," jelasnya.
Aplinuksi juga tidak lupa mengajak seluruh masyarakat NTT untuk mengunjungi museum daerah NTT sebagai pusat peradaban NTT yang memberikan nilai budaya, spiritual dan warisan daerah serta kelangsungan kebudayaan.
Dalam pamerannya, sebanyak 133 koleksi senjata yang ditemukan dan diserahkan oleh masyarakat dipamerkan secara temporer hingga tanggal 22 November mendatang.
Semua senjata tersebut telah dilakukan kajian mendalam sebelum dipamerkan. Senjata-senjata tersebut berasal dari berbagai daerah di NTT.
Mulai dari kapak batu dari zaman neolitikum, senjata api tumbuk peninggalan zaman portugis dan Belanda hingga senjata zaman modern seperti tombak yang digunakan masyarakat adat Lamalera, Kabupaten Lembata untuk menangkap ikan paus. (thi/gat/dek)