JAKARTA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID – Setelah menuntaskan fit and proper test calon pimpinan (capim) KPK, Rabu (20/11) giliran calon Dewan Pengawas (Dewas) KPK yang menjalani tes serupa di Komisi III DPR. Sesuai rencana, nama-nama pimpinan KPK dan dewas terpilih diumumkan hari ini, Kamis (21/11).
Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni mengatakan, DPR berupaya mempercepat proses fit and proper test sehingga ditargetkan semua tuntas tadi malam. Dengan begitu, pemilihan bisa dilakukan dan diumumkan hari ini. ’’Ya mungkin pagi kali ya. Ya kita lihat besok (hari ini),’’ ujarnya di kompleks parlemen Jakarta.
Sepuluh calon Dewas KPK yang diuji kemarin adalah Benny Jozua Mamoto, Chisca Mirawati, Elly Fariani, Gusrizal, Hamdi Hassyarbaini, Heru Kreshna Reza, Iskandar Mz, Mirwazi, Sumpeno, dan Wisnu Baroto.
Soal mekanisme pemilihan, dia memastikan semua fraksi di DPR akan dilibatkan. Masing-masing punya hak untuk menyampaikan nama yang dianggap mumpuni. Tata caranya bergantung pada hasil pembicaraan di komisi III.
Kemudian, terkait nama-nama potensial, politikus Nasdem itu enggan membeberkan. Namun, dia menilai ada beberapa sosok yang bagus. Yang jelas, faktor integritas dan kemampuan memimpin KPK akan menjadi pertimbangan.
Posisi Dewas KPK juga dinilai krusial. Pihaknya ingin dewas punya independensi dan mau memastikan kerja KPK sesuai aturan. ’’Jadi, jangan sampai nanti pengawas hanya sebatas melihat dan tidak mengoreksi apa-apa,’’ imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menilai, perlu ada incumbent yang terpilih dalam seleksi capim KPK 2024–2029. ’’Saya kebetulan juga terpilih dua kali,’’ candanya di gedung Merah Putih KPK, kemarin.
Hal itu, menurut dia, akan mempercepat kinerja KPK ke depan. Paling tidak, mereka yang bertugas di KPK telah mengenal budaya kerjanya. Termasuk menjaga kontinuitas program kerja yang selama ini telah disusun. ’’Dan yang terpilih saat ini (sepuluh besar, red), beberapa bekerja di KPK kan,’’ katanya.
Dari sepuluh besar capim KPK, terdapat tiga nama yang pernah dan sedang bertugas di gedung Merah Putih. Yakni, eks Direktur Penuntutan KPK Fitroh Rohcahyanto, eks Direktur Penindakan Setiyo Budiyanto dan Johanis Tanak yang kini masih menjabat wakil ketua KPK.
Alex juga setuju jika pimpinan KPK diisi oleh mereka yang memiliki background aparat penegak hukum (APH). ’’Karena KPK itu sendiri lembaga penegak hukum,’’ ujarnya.
Alex menganggap capim dari background APH punya dampak positif. Sebab, bagaimanapun tugas pimpinan, selain koordinasi, juga terkait quality assurance bagaimana KPK bekerja.
Dari sepuluh capim, ada lima calon yang berlatar belakang APH. Yakni, dua dari Polri, dua calon dari jaksa, dan satu calon merupakan hakim. (far/elo/c7/oni/jpg/ays/dek)