KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Provinsi NTT menggelar dialog antarpasangan calon gubernur (cagub) dengan tema Kebangkitan Ekonomi NTT. Acara berlangsung di Lam's Function Hall, Arra Clinic, jalan WJ Lalamentik, Oebufu Kota Kupang, Kamis (21/11).
Dialog dihadiri pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1, Yohanis Fransiskus Lema-Jane Natalia Suryanto (Ansy-Jane) dan calon gubernur nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi. Sementara paslon nomor urut 2, Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma berhalangan hadir.
Ketua Kadin NTT, Bobby Lianto dalam sambutannya menyampaikan berbagai program dan kontribusi Kadin dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah.
Ia menyoroti keberhasilan organisasi tersebut dalam memberikan bantuan bagi korban bencana alam, termasuk distribusi ratusan mobil tangki air bagi korban erupsi gunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur.
Bobby mengungkapkan bahwa Kadin telah mengirimkan 17 orang untuk belajar dan bekerja di Jerman serta satu anak muda NTT ke Hungaria yang kini berpenghasilan Rp 30 juta per bulan.
Ke depan, Kadin NTT berencana mengirim ribuan anak muda ke luar negeri guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
“Program ini bertujuan menyiapkan generasi muda bekerja sesuai kompetensi mereka, sehingga dapat berkontribusi bagi pembangunan NTT,” jelas Bobby.
Dialog yang digelar menjadi forum penting untuk memahami visi dan misi para kandidat dalam membangun kemandirian ekonomi NTT.
Bobby menegaskan bahwa Kadin siap bersinergi dengan pemerintah untuk mengoptimalkan potensi daerah.
“Kadin NTT selalu mendukung agenda pembangunan, termasuk suksesnya pilkada di kabupaten/kota, pilgub NTT dan pembangunan sektor ekonomi. Mari terus bergerak bersama membangun ekonomi NTT,” ujarnya.
Sementara, Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid memberikan apresiasi atas terselenggaranya dialog. Ia menekankan pentingnya forum seperti ini untuk memperkuat perekonomian daerah sebagai bagian dari upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
“Dialog ini harus dimanfaatkan secara produktif demi mengawal tren positif ekonomi, menjamin ketahanan pangan dan kelangsungan pembangunan nasional,” ujar Arsjad.
Sedangkan, calon gubernur NTT, Ansy Lema pada kesempatan tersebut mengapresiasi Kadin karena memiliki semangat dalam membangun ekonomi NTT sebagai mitra pemerintah.
Dikatakan, masalah dunia usaha saat ini sangat berpengaruh dengan kemiskinan. Saat menjadi anggota DPR RI mengubah stigma buruk tentang NTT dengan Nelayan, Tani Ternak.
“Kelompok masyarakat desa ini merupakan masyarakat miskin, maka yang perlu dibangun adalah masyarakat desa,” kata Ansy.
Ke depan UMKM desa perlu didorong agar mama-mama menjadi benteng ekonomi keluarga.
Dibeberkan bahwa salah satu sektor yang juga sangat penting dan menjadi prime mover yakni pariwisata, perikanan dan kelautan, peternakan. Semuanya perlu dikembangkan, namun harus ada identifikasi terlebih dahulu agar bisa memetakan potensi berbasis kewilayahan dan berbasis komoditi.
Simon Petrus Kamlasi pada kesempatan tersebut mengatakan untuk kebangkitan ekonomi perlu ada peningkatan lahan, pupuk dan meningkatkan hasil pertanian.
Supaya maju, kata Simon, harus ada industri pengolahan agar bisa membuka lapangan pekerjaan dan rantai pasok yang baik. “Rantai pasok dan roda ekonomi ini harus dikembangkan agar menjawab semua kebutuhan masyarakat,” katanya.
Kemandirian fiskal juga perlu dikembangkan melalui pengembangan geothermal dan energi baru terbarukan yang baik. Jika semua ini dikerjakan dengan baik, maka PAD bisa menjadi tiga kali lipat.
“Kemandirian energi menjadi penting karena akan mendatangkan investor dan jasa akan terbuka dan lapangan kerja ada untuk masyarakat dan ekonomi masyarakat terpenuhi,” sebutnya.
Menanggapi pertanyaan audiens terkait strategi peningkatan SDM khusus bahasa Inggris (English Day), Simon mengaku akan menerapkan strategi agar bisa memotivasi masyarakat untuk belajar bahasa Inggris karena bahasa Inggris sangat dibutuhkan di dunia kerja.
Selain itu, SDM anak dalam pendidikan vokasi peningkatan SDM pekerja di NTT dengan bahasa Inggris. Untuk pengembangan UMKM, paket SIAGA akan melibatkan Kadin sebagai bapak asuh untuk UMKM NTT.
“Kalau SIAGA terpilih, Kadin jangan sembunyi-sembunyi tetapi menjadi garda terdepan UMKM karena yang paham adalah Kadin,” sebutnya.
Terkait English Day, Jane Natalia Suryanto berpendapat bahwa bahasa Inggris merupakan hal penting bagi anak-anak dan pelajar saat ini. Untuk itu, mesti diperkuat melalui lingkungan dan sekolah.
“English Day mesti diberlakukan bahkan bisa diterapkan setiap hari. Namun ini kembali kepada hasil riset karena siswa sering malu atau kurang berani di sekolah. Program ini bisa dimulai sejak SD jika ada aturan yang jelas. Pendidikan vokasi saat ini sulit ketika mencari pekerjaan. Maka tugas Kadin adalah membuat kualitas atau kerja sama antara lembaga pendidikan dan Kadin,” sebutnya.
“Bicara terkait berbahasa Inggris harus menerapkan budaya berbahasa Inggris. Ke depan kita membangun koneksi dengan dunia usaha untuk menyiapkan lapangan kerja sesuai kriteria yang dibutuhkan,” ungkap Ansy menambahkan.
Ansy menyebut sekolah vokasi di NTT sudah banyak tapi ada masalah yang ditemukan adalah kurangnya fasilitas pendukung atau praktik.
“Kita perlu mendata agar sekolah yang kekurangan fasilitas akan dibantu. Ada sekolah pertanian tapi tidak ada alat pertanian, SMK pelayaran tapi tidak ada alat penangkap ikan dan lain-lainnya. Ini yang perlu kita kawal dengan keberpihakan anggaran,” pungkasnya. (cr6/ays/dek)