Danrem 161/WS: Narasi yang Viral di Medsos Tidak Benar
KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Komandan Korem (Danrem) 161/Wira Sakti (WS), Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes mengklarifikasi narasi yang viral di media sosial (Medsos) bahwa anggota ditindak disiplin karena ban mobil tidak disemir. Danrem 161/WS juga mengatakan bahwa narasinya sebenarnya bukan seperti itu.
Brigjen TNI Joao menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang sudah menonton video tindak disiplin kepada anggota Kodim 1624/Flores Timur itu yang sudah viral di medsos.
"Secara pribadi saya minta maaf kepada seluruh warga masyarakat yang mungkin sudah menonton video tindakan disiplin yang sudah viral," ungkap Danrem 161/WS, Brigjen TNI Joao kepada media ini, Jumat (22/11).
Danrem 161/WS mengklarifikasi bahwa yang diviralkan itu disampaikan ban mobil tidak disemir, padahal bukan seperti itu.
"Ini kejadian di Larantuka saat saya melaksanakan tugas untuk mengatasi korban erupsi gunung Lewotobi Laki-Laki," jelasnya.
Waktu itu, katanya, ada anggota yang berambut panjang (gondrong) sehingga ia kemudian memerintahkan anggota untuk masuk ke dalam kolam.
"Jadi, setelah itu saya kasih contoh kalau tentara rambut panjang itu tidak boleh karena kalau ditangkap musuh lalu rambut kita dijambak dan dibenturkan ke tembok mati kita," jelasnya.
Menurut Danrem 161/WS, mungkin tindakan itu dilihat secara sekilas sadis, padahal tindakan bukan sadis, melainkan mengingatkan anggota.
"Jangankan rambut, rumput pun kalau bisa kita tertibkan," ujarnya.
Sering dikatakan bahwa kebersihan adalah sebagian kecil dari iman. Karena itu, kebersihan dari ujung kaki sampai ujung kepala harus diatur.
"Ini yang saya harus sampaikan, jangan sampai bola liar lalu timbul image-image negatif," tegasnya.
Tindakan disiplin yang diberikan kepada anggota itu sebenarnya untuk mengingatkan anggota agar jangan sampai terulang.
"Yang disayangkan adalah hal itu kemudian jadi bola liar, karena yang di viralkan itu tidak semir ban mobil. Padahal karena rambut panjang," ungkapnya.
Setelah melakukan tindakan disiplin, kata Danrem 161/WS, kemudian tidak ada lagi. Karena kalau ketika anggota salah langsung ditindak.
"Selama saya sebagai Komandan di sini (Korem 161/Wira Sakti, Red) saya akan berbuat demi negara dan bangsa, walaupun kecil," pungkasnya. (r1/gat/dek)