Peduli Kesehatan Mental Remaja, Mahasiswa KKN Pendidikan Dokter Undana Menyuluh di SMAN 1 Kupang

  • Bagikan
Mahasiswa KKN Prodi Pendidikan Dokter FKKH Undana saat melakukan penyuluhan tentang kesehatan mental bagi remaja bagi pelajar Kelas 11, SMAN 1 Kupang, Selasa (19/11/2024). (FOTO: Dok. Mahasiswa KKN FKKH Undana)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Sejumlah mahasiswa program Pendidikan Kedokteran, Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan (FKKH), Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang melakukan penyuluhan terkait kesehatan mental bagi remaja dengan sasaran para siswa di SMA Negeri 1 Kota Kupang yang masuk wilayah kerja UPTD Puskesmas Oebobo, Kota Kupang.

Penyuluhan bertajuk Gezebo Mental Health Care (Gamaheca) Goes to School, You're Worthy, Mental Health is Priority berlangsung selama dua hari, Selasa (19/11) dan Rabu (20/11/2024).

“Kegiatan penyuluhan mengenai mental health yang kami beri nama "Gezebo Mental Health Care Goes to School" ini merupakan wujud kepedulian kami, kelompok KKN Pendidikan Dokter FKKH Undana 2024 di Puskesmas Oebobo. Kami mengambil sasaran anak sekolah karena, sekolah merupakan tempat anak-anak bertumbuh selain di rumah. Di sekolah, anak-anak dibentuk. Apabila sejak kecil sudah ditanamkan agar senantiasa aware terhadap kesehatan mental, baik untuk dirinya maupun sekitarnya, maka diharapkan ketika sudah dewasa dia akan berperilaku baik dan memiliki mental health yang baik pula, serta dapat hidup dengan pandangan positif,” jelas Ketua Kelompok Mahasiswa KKN Pendidikan Dokter FKKH Undana, Dera Nadiyatul Ulfah dalam keterangannya, Rabu (20/11/2024).

Dera menyebutkan, materi yang disampaikan dalam penyuluhan itu terkait kesehatan mental, yakni bagaimana pengertian kesehatan jiwa, ciri-ciri seseorang sehat akan jiwanya, dan jenis-jenis gangguan mental emosional. Selain itu, dijelaskan juga dampak penggunaan gadget yang berlebihan, tanda-tanda gangguan kesehatan mental remaja serta pencegahan bagi remaja terhadap gangguan mental.

"Jadi penyuluhan ini dibawakan langsung oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter FKKH Undana yang sedang melakukan KKN di UPTD Puskesmas Oebobo. Sementara peserta yang mengikuti penyuluhan ini adalah seluruh siswa Kelas 11 pada hari Selasa, 19 November 2024, dan siswa Kelas 12 pada Rabu, 20 November 2024," kata Dera.

Dera menyebutkan, penyuluhan itu dibuka dengan arahan oleh petugas dari UPTD Puskesmas Oebobo bagian Promosi Kesehatan (Promkes) lalu penyuluhan oleh mahasiswa KKN.

Ade Ivander Obadiah Tallo, salah satu perwakilan siswa berterima kasih kepada mahasiswa KKN karena melalui penyuluhan itu, dia memperoleh informasi mengenai pentingnya kesehatan mental, khususnya bagi remaja.

“Dari penyuluhan tersebut, saya mendapatkan bayak informasi soal seberapa penting kesehatan mental bagi seorang pelajar, terutama bagaimana mencegah potensi-potensi kecemasan mental bagi kehidupan selanjutnya atau pada tahap-tahap selanjutnya pada kehidupan. Jadi, melalui penyuluhan ini saya tahu seperti apa kesehatan mental penting bagi saya atau orang-orang di sekitar saya dan bagaimana cara mencegah masalah mental yang mempengaruhi kehidupan saya,” tutur Ivander.

Ivander mengaku, sebagai remaja di usia yang labil, penyuluhan seperti ini penting bagi mereka. “Menurut saya, penyuluhan ini sangat berdampak, apalagi kita sebagai remaja seperti kami ini masih sangat labil atau sangat cepat dalam perubahan mood, sehingga melalui penyuluhan kesehatan mental ini, kami sebagai pelajar tahu sejak dini demi menjaga kesehatan mental agar memiliki hidup yang tenang dan bahagia,” tambahnya.

Mahasiswa KKN Prodi Pendidikan Dokter FKKH Undana foto bersama guru SMAN 1 Kupang usai penyuluhan, Selasa (19/11/2024). (FOTO: Dok. Mahasiswa KKN FKKH Undana)

Hal tak jauh beda juga kemukakan Andini Putri Anjani, salah satu siswi peserta penyuluhan. “Menurut saya, penyuluhan ini penting sekali, apalagi topiknya tentang kesehatan mental. Kita melihat di generasi Z yang bisa diistilahkan dengan generasi mood swing, labil. Maka dari itu, saya rasa penyuluhan seperti ini sangat penting dan berdampak. Kita mendapat pelajaran bagaimana mengatur emosi, mental kita sendiri, dan mengatur kesehatan jiwa kita dengan baik dalam menghadapi tantangan ke depan. Kita bisa mempersiapkan diri kita menghadapi masa depan yang lebih cerah,” kata Andini.

Andini juga mengaku, penyuluhan ini sangat berdampak baginya karena dia bisa mendapat informasi baru seperti cara mencegah dan bagaimana cara mengelola emosi. "Itu sangat berdampak untuk saya, dan saya yakin penyuluhan ini juga bermanfaat bagi teman-teman saya yang lain untuk kehidupan sekarang dan yang akan datang,” ujarnya.

Ibu Janse Djari, S.Pd, guru yang mendampingi siswa dalam mengikuti penyuluhan juga menyebut, penyuluhan yang dilakukan para mahasiswa di sekolahnya sangat bermanfaat. “Penyuluhan yang dilakukan di SMAN 1 Kupang sangat penting, karena mengajarkan siswa/siswi untuk mengetahui pentingnya kesehatan mental. Sejatinya kesehatan bukan hanya berbicara mengenai fisiknya, tetapi ada juga jiwa dan sosial. Sehingga para siswa bisa dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan di kehidupan yang akan datang,” kata Janse.

Kepala SMAN 1 Kupang, Dra. Marselina Tua, M.Si juga menyambut baik dan berterima kasih untuk kegiatan penyuluhan yang sudah dilakukan mahasiswa KKN Prodi Pendidikan Kesehatan, FKKH Undana.

“Materi penyuluhan mengenai kesehatan mental yang diberikan kepada siswa kelas 11 dan 12 sangat positif dan relevan dengan kebutuhan mereka. Di usia remaja, siswa sering menghadapi berbagai tantangan, baik dari sisi akademik, sosial, maupun pribadi. Penyuluhan ini menjadi langkah penting untuk meningkatkan pemahaman mereka mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental, mengenali tanda-tanda stres, dan mengetahui cara mengelolanya," kata Marselina.

Marselina berharap ke depan, kegiatan ini dilakukan secara berkala dan interaktif. "Saya berharap, ke depan, kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan secara berkala dan lebih interaktif, melibatkan diskusi, simulasi, dan sesi konseling. Selain itu, saya juga berharap program ini dapat diperluas, tidak hanya untuk siswa tetapi juga untuk guru dan orang tua, sehingga tercipta lingkungan sekolah yang lebih mendukung kesehatan mental secara holistik. Dengan demikian, siswa dapat belajar dan berkembang secara optimal,” harapnya.

Kepala UPTD Puskesmas Oebobo, dr. Maria Kurniawati Mari mengatakan, penyuluhan dengan sasaran para siswa yang masih remaja tentu sangat penting dan bermanfaat. “Di era tantangan teknologi sekarang, kita memiliki banyak kasus perilaku menyimpang, dimana melalui kuesioner survei mengenai mental health, banyak remaja yang didiagnosa memiliki gangguan mental emosional. Sehingga, penyuluhan ini sangat membantu dan kami memiliki harapan bisa menjangkau sasaran-sasaran yang kemarin kita lakukan survei GME," kata dr. Maria.

Tenaga kesehatan yang akrab disapa dr. Mimi menekankan hal tersebut sebab dari hasil survei GME itu, dari jawaban atas beberapa pertanyaan, anak-anak zaman sekarang sering cuek terhadap lingkungan sekitar dan lupa untuk bersosialisasi.

Dokter Mimi melanjutkan, ada juga anak-anak yang mood-nya sering tidak terkendali jika mereka lepas dari gadget/handphone yang dimiliki. Sudah banyak sekolah bahkan orang tua murid yang mengeluhkan masalah yang sama dan memang terbukti melalui survei skrining jiwa. "Maka dari itu, saya bersama teman-teman di Puskesmas Oebobo memiliki harapan untuk sasaran-sasaran yang sudah mendapatkan penyuluhan bisa mendapat pencerahan, dan kegiatan ini ketika ada di lingkungan sekitar, diharapkan ada penyuluhan tentang kesehatan mental," harap dr. Mimi. (ad/aln)

  • Bagikan