Imigrasi Kupang Koordinasi dengan TNI, Salurkan Bantuan Kemenimipas untuk Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi

  • Bagikan
Kepala Kantor Imigrasi Kupang, Nanang Mustofa tampak berdiskusi dengan pejabat TNI untuk koordinasi pengiriman bantuan korban erupsi Lewotobi. (FOTO: Dok. Imigrasi)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Kantor Imigrasi Kupang melakukan koordinasi intensif dengan TNI Angkatan Udara (TNI AU) Lanud El Tari Kupang dan TNI Angkatan Laut (TNI AL) Lantamal VII Kupang dalam proses penyaluran bantuan kemanusiaan dari Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) untuk para korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bantuan ini merupakan bentuk respon cepat dan tanggap dari Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan atas kebutuhan mendesak para pengungsi akibat erupsi yang terjadi beberapa waktu lalu. Bantuan berupa logistik, peralatan, dan kebutuhan dasar dikirimkan dari Base Ops Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU. Setibanya di Kupang (26/11/2024), bantuan tersebut akan dilanjutkan penyalurannya melalui jalur laut menggunakan kapal milik Lantamal VII, KRI Teluk Ende 517 menuju Larantuka sebelum dikirim melalui jalur darat ke daerah terdampak.

“Kami berkoordinasi dengan pihak Lanud Eltari Kupang dan Lantamal VII Kupang untuk memastikan proses distribusi bantuan ini berjalan lancar. Sinergi antar instansi ini sangat penting agar bantuan dapat segera diterima oleh masyarakat yang menjadi korban erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur,” ujar Kepala Kantor Imigrasi Kupang, Nanang Mustofa.

Proses distribusi bantuan melibatkan berbagai unsur, termasuk personel dari Imigrasi Kupang, TNI AU, dan TNI AL dalam memastikan logistik dikemas dan dikirim dengan aman. Dalam kesempatan tersebut, pihak Imigrasi Kupang juga mengapresiasi dukungan penuh dari TNI AU dan TNI AL atas penggunaan fasilitas pesawat dan kapal angkatan laut untuk mendukung misi kemanusiaan ini.

Erupsi Gunung Lewotobi yang terjadi pada 4 November 2024 telah menyebabkan lebih dari 12.200 warga dari 14 desa harus kehilangan tempat tinggal yang mengakibatkan mereka harus mengungsi ke lokasi yang lebih aman dan menghadapi berbagai kesulitan. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban para pengungsi sekaligus menjadi bukti nyata solidaritas dan sinergi antarinstansi pemerintah dalam menghadapi situasi darurat dalam negeri.

Distribusi bantuan ke warga dijadwalkan selesai dalam beberapa hari mendatang, dengan prioritas pada wilayah pengungsian yang paling terdampak. Instansi terkait bersama TNI, POLRI, Imigrasi serta Pemerintah Daerah juga terus memantau perkembangan situasi di lokasi bencana untuk memastikan keamanan dan keselamatan para pengungsi. (YP)

  • Bagikan

Exit mobile version