Peran Tokoh Agama untuk Menoakan agar Pilkada Berjalan Damai
Tinggal sehari lagi Pilkada serentak tahun 2024 di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akan digelar. Pilkada serentak ini untuk memilih Gubernur-Wakil Gubernur dan Wali Kota-Wakil Wali serta Bupati-Wakil Bupati periode 2024-2029.
IMRAN LIARIAN, Kupang
MENJELANG pelaksanaan Pilkada serentak tahun ini, ada doa, pesan dan penguatan yang disampaikan oleh Pendeta (Pdt) Gutten A. K. Selan, S.Th. Doa, pesan dan penguatan ini berlangsung di GMIT Ebenhaezer Oeba, Senin (25/11).
Hadir pada kesempatan itu, PPK dan Panwascam Kota Lama, PPS, KPPS, PKD dan PTPS se-Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang.
Pdtm Gutten A. K. Selan S.Th mendasari khotbahnya dari Injil Yohanis 6:1-13 tentang Yesus memberi makan lima ribu orang. Pdt. Gutten mengawali refleksinya dengan perumpamaan penyelenggaraan sebuah pesta.
Dikatakan bahwa pesta yang besar, tidak terlepas dari peran dari orang di sekitar yang ikut ambil bagian dalam penyelenggaraan itu. Namun, terkadang peran mereka dianggap biasa-biasa saja dan sepele sehingga mudah terabaikan dan terlupakan.
Hal ini karena sifat manusia yang mengabaikan hal kecil dan lebih suka melihat hal besar terutama pada puncak acara.
"Padahal, sukses sebuah acara sangat terkait dengan peran orang lain, walaupun kontribusi mereka kecil," tegas Pdt. Gutten.
Disampaikan bahwa fokus sebuah pesta selalu pada hal besar yang nampak. Padahal, tanpa hal kecil maka hal besar tidak mungkin kuat.
Pdt. Gutten juga mengingatkan bahwa bacaan Injil Yohanis ini menyajikan soal peristiwa besar yang dilakukan Yesus yakni sebuah mujizat di mana Yesus memberi makan 5.000 orang.
Kalau perhatian selalu berfokus pada akhir kejadian yakni lima ribu orang bisa makan kenyang dan bahkan masih ada sisa makanan, dalam peristiwa yang menakjubkan itu, ada peran serta yang terlewatkan.
Secara jujur, cerita Yesus memberi makan lima ribu orang diawali dengan lima roti dan dua ekor ikan yang dimiliki seorang anak yang ada saat itu.
"Jadi, pemilik roti dan ikan perannya dilupakan. Tanpa kehadiran anak pemilik roti dan ikan maka tidak ada peristiwa besar itu," tandasnya.
Berkenan dengan tugas pengutusan berkenaan dengan pesta demokrasi maka ada sejumlah pesan bagi penyelenggara yang diberi tanggung jawab yang bagi orang lain tidak terlalu besar tapi berarti. Pdt. Gutten mengingatkan kepada penyelenggara Pilkada terkait hal yakni pemberian diri disertai sebuah kesadaran bahwa tidak terjadi secara kebetulan tetapi bagian dari karya dan rancangan Tuhan.
"(Perlu) kesediaan diri untuk dipakai dan ikut memberikan kontribusi. Ada tenaga, waktu dan pikiran sebagai bentuk andil dalam sebuah pekerjaan besar," ujarnya.
Diakui, kalau usai pesta demokrasi maka yang dibahas adalah calon terpilih. Tapi anda (penyelenggara) adalah batu kecil yang ikut menopang suksesnya pesta demokrasi demi kepentingan dan kebaikan bagi banyak orang.
Penyelenggara juga diingatkan terkait ketulusan dan kesungguhan dengan tugas dan tanggungjawab. Pemberian diri tidak memperhitungkan untung dan ruginya. Pemberian dengan hati yang tulus pasti akan diberkati dan sangat berarti.
"Tuhan memperhitungkan semua yang diberikan. Walaupun kecil tapi punya peran besar. Tugas kita adalah mempercayakan apa yang diberikan," pesan pendeta yang melayani di GMIT Ebenhaezer Oeba ini.
Ibadah ini juga diisi puji-pujian dari solois dan vocal group Panwascam Kota Lama. Pdt. Gutten pun menutup ibadahnya dengan mendoakan dan memberkati setiap penyelenggara yang terlibat dalam pesta demokrasi Pilkada 27 November nanti.
Ketua PPK Kota Lama, Johanna Mozes didampingi anggota PPK, Ambrosius W. Muda dan Wandry Siokain pada kesempatan tersebut menyampaikan apresiasinya atas inisiatif tokoh agama di GMIT Ebenhaezer Oeba mendoakan para penyelenggara.
"Kami berterimakasih untuk dukungan bagi kami penyelenggara. Tugas kami cukup berat namun kami dikuatkan dan didoakan. Ini jadi semangat tambah bagi kami," ungkapnya.
Kepada warga Kota Kupang agar menggunakan hak pilihnya dengan datang ke TPS guna memilih sesuai hati nurani dan bertanggungjawab.
Ketua Panwascam Kota Lama, Yuni Messakh-Ratu didampingi anggota Panwascam Kota Lama, Edi Neloe dan Aisyah Reri juga menyebutkan kalau dukungan doa merupakan kekuatan bagi Panwascam, PKD dan PTPS dalam menjalankan tugasnya.
"Semoga Pilkada berjalan aman dan lancar serta minim pelanggaran," tandasnya.
Pihaknya juga mengimbau agar semua pihak taat pada aturan dan memanfaatkan masa tenang dengan baik. (gat/dek)