Bantuan Harus Diterima Masyarakat Terdampak dengan Baik

  • Bagikan
IST KOORDINASI. Kepala Kantor Imigrasi Kupang, Nanang Mustofa berdiskusi dengan pejabat TNI terkait rencana pengiriman bantuan bagi para korban erupsi Gunung Lewotobi, Selasa (26/11)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Kantor Imigrasi Kupang melakukan koordinasi intensif dengan TNI Angkatan Udara (AU) Lanud El Tari Kupang dan TNI Angkatan Laut (TNI AL) Lantamal VII Kupang terkait proses penyaluran bantuan kemanusiaan dari Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) untuk para korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim).

Bantuan ini merupakan bentuk respon cepat dan tanggap dari Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan atas kebutuhan mendesak para pengungsi akibat erupsi yang terjadi beberapa waktu lalu. Bantuan tersebut berupa logistik, peralatan dan kebutuhan dasar yang dikirimkan dari Base Ops Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU.

Setibanya di Kupang, Selasa (26/11), bantuan tersebut kemudian dilanjutkan penyalurannya melalui jalur laut menggunakan kapal milik Lantamal VII, KRI Teluk Ende 517 menuju Larantuka sebelum dikirim melalui jalur darat ke daerah terdampak.

“Kami berkoordinasi dengan pihak Lanud El Tari Kupang dan Lantamal VII Kupang untuk memastikan proses pendistribusi bantuan ini berjalan lancar. Sinergi antarinstansi ini sangat penting agar bantuan dapat segera diterima oleh masyarakat yang menjadi korban erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur,” kata Kepala Kantor Imigrasi Kupang, Nanang Mustofa.

Proses distribusi bantuan ini juga melibatkan berbagai unsur, termasuk personel dari Imigrasi Kupang, TNI AU dan TNI AL dalam memastikan logistik dikemas dan dikirim dengan aman. Pada kesempatan tersebut, pihak Imigrasi Kupang juga mengapresiasi dukungan penuh dari TNI AU dan TNI AL atas penggunaan fasilitas pesawat dan kapal angkatan laut untuk mendukung misi kemanusiaan ini.

Erupsi Gunung Lewotobi yang terjadi pada 4 November lalu telah menyebabkan lebih dari 12.200 warga dari 14 desa harus kehilangan tempat tinggal. Kondisi ini juga membuat mereka harus mengungsi ke lokasi yang lebih aman dan menghadapi berbagai kesulitan.

Sehingga, bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban para pengungsi sekaligus menjadi bukti nyata solidaritas dan sinergi antarinstansi pemerintah dalam menghadapi situasi darurat dalam negeri.
Distribusi bantuan ke warga dijadwalkan selesai dalam beberapa hari mendatang, dengan prioritas pada wilayah pengungsian yang paling terdampak.

Instansi terkait bersama TNI, Polri, Imigrasi serta pemerintah daerah juga terus memantau perkembangan situasi di lokasi bencana untuk memastikan keamanan dan keselamatan para pengungsi. (r1/gat/dek)

  • Bagikan