KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Calon gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma (Melki-Johni) unggul dalam quick count atau hitung cepat hasil Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTT 2024.
Bersama masa pendukunnya, Melki-Johni langsung menggelar deklarasi kemenangan di Kantor DPD Golkar NTT, Rabu (27/11).
Deklarasi tersebut dihadiri anggota DPR RI dari Partai Demokrat Anita Jacoba Gah, dan seluruh pimpinan partai pengusung di tingkat provinsi.
Sementara Melki Laka Lena didampingi istrinya, Mindriyati Astiningsih. Begitu juga dengan Johni Asadoma. Dia didampingi istrinya, Vera Christina Sirait.
"Puji Tuhan atas terselenggaranya Pilkada 2024 NTT berjalan dengan lancar. Saya sampaikan terimakasih kepada seluruh rakyat NTT karena sudah memberikan suaranya untuk kami," ungkap
Melki mengatakan sesuai perhitungan quick count dari Charta Politika hingga pukul 21.00 Wita, sudah 98.00 persen data masuk dengan perolehan pasangan Yohanis Fransiskus Lema-Jane Suryanto 31,58 persen, Melki-Johni 37,82 persen, dan Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu 30,60 persen.
"Jadi dengan total suara masuk, maka secara metodologis, saya sudah cek di beberapa lembaga survei, mereka mengatakan bahwa dengan selisih angka yang ada sudah bisa dinyatakan Melki-Johni memenangkan Pilgub NTT," kata Melki.
Politisi Golkar menyebutkan, angka kemenangan yang ada, mereka akan terus berkonsultasi dengan sejumlah lembaga survei di Jakarta. Bila selisih diatas 2 persen, maka mereka yang akan menang.
"Kami sekarang sudah stabil dan sudah layak dinyatakan menang telak," jelas Melki.
Dia menyampaikan terimakasih kepada pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Ansy Lema-Jane Suryanto serta paslon nomor urut 3 Simon Kamlasi-Andre Garu yang sudah bersama-sama bertarung secara baik dan sehat dalam Pilgub NTT 2024.
"Sehingga pemenang pilgub kali ini, bukan lagi Melki-Johni beserta seluruh tim pemenangannya, tapi ini adalah kemenangan untuk seluruh rakyat NTT,” katanya.
Johni Asadoma menambahkan, kemenangan itu merupakan wujud dari campur tangan Tuhan dan seluruh masyarakat NTT yang sudah memberikan hak suaranya secara demokratis dalam pemungutan suara hari ini.
"Kami siap memajukan dan mensejahterakan rakyat NTT melalui pendidikan, kesehatan hingga pengentasan kemiskinan," terang Johni.
Mantan Kapolda NTT, itu mengajak semua masyarakat NTT agar berkolaborasi dan mendukung persatuan dalam mewujudkan pembangunan di NTT secara adil dan merata. Sebab, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri bila tanpa restu dari masyarakat.
"Terimakasih untuk semua pihak yang mendukung kami, terutama untuk kedua paslon yang sudah turut bertarung dalam Pilgub NTT 2024," pungkas Johni.
Sementara, paslon nomor urut 3, Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu belum mengakui Kekalahan. Bahkan SIAGA mengklaim unggul 40,41 persen sesuai dengan data C1 plano yang masuk ke Sekretariat SIAGA hingga pukul 17.30 Wita.
“Sesuai pleno di tingkat TPS dan data yang masuk 65 persen, Paket SIAGA unggul 40,41 persen. Selain SIAGA, pasangan nomor urut 1, Ansy-Jane memperoleh 26,18 persen dan pasangan Melki-Johni memperoleh 32,42 persen,” ungkap Ketua Tim Pemenangan Paket SIAGA, Kristo Blasin.
Kepada keluarga, relawan dan massa pendukung untuk terus mengawal perolehan suara tersebut dan suara yang datang dari daratan sumba, Flores, Manggarai Raya, Sabu dan Rote.
Calon Gubernur NTT, Simon Petrus Kamlasi menegaskan agar terus mengawal perolehan suara ini sehingga bisa memperoleh pemimpin yang terbaik.
“Yakinlah, suara rakyat adalah suara Tuhan dan Tuhan sudah tahu siapa yang menjadi Gubernur NTT,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua BAPPILU DPW Nasdem NTT, Alex Ofong juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat NTT yang telah memberikan hak suaranya di TPS secara baik dan cerdas.
Ia menegaskan bahwa dari perolehan suara, maka pasangan SIAGA memenangi konstelasi politik lima tahunan ini.
"Untuk rekapan sementara kita unggul 40,41 persen. Hasil ini berdasarkan rekapan C1 Plano dari saksi Paket SIAGA di seluruh TPS di wilayah NTT,” tegas Alex.
Ia juga menghimbau agar pendukungnya tidak terpengaruh dengan perhitungan cepat saat ini namun tetap menghormati perhitungan berjenjang dan penetapan oleh KPU.
“Bukan kita tidak mempercayai hasil hitung cepat ini tetapi kita tetap menghormati penetapan dari penyelenggaraan,” pungkasnya. (cr6/rum/dek)
