Dorong Integritas dan Daya Saing,IAKN Kupang Wisuda 324 Lulusan

  • Bagikan
INTHO HERISON TIHU/TIMEX WISUDA. Suasana seremonial wisuda ke VI IAKN Kupang di Hotel Harper Kupang, Jumat (29/11).

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang meluluskan sebanyak 324 mahasiswa dalam acara Wisuda ke-VI Program Sarjana dan Pascasarjana yang digelar di Hotel Harper Kupang, Jumat (29/11).

Seremonial ini berlangsung dalam Sidang Senat Terbuka yang dihadiri oleh civitas akademika, orang tua wisudawan serta tamu dan undangan.

Rektor IAKN Kupang, Dr. I Made Suardana dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam mempersiapkan kegiatan ini. Ia juga menekankan bahwa keberhasilan yang diraih para lulusan merupakan hasil kerja keras bersama, baik dari mahasiswa maupun seluruh pendukung ekosistem pendidikan.

“Kami tidak hanya berfokus pada kelulusan, tetapi pada bagaimana lulusan kami dapat berkontribusi bagi masyarakat. Keberhasilan ini bukan hanya milik para lulusan, melainkan hasil dari kerja keras seluruh civitas akademika yang terus berupaya menciptakan ekosistem pendidikan yang kuat,” ujar I Made Suardana.

Dalam pesannya kepada para lulusan, Dr. Suardana mengingatkan bahwa gelar yang diraih merupakan tanggung jawab besar. Sehingga, para lulusan diharapkan mampu menghadapi berbagai tantangan dengan ilmu dan integritas yang telah mereka bangun selama menempuh pendidikan di IAKN Kupang.

“Jika ilmu yang kalian miliki belum memberikan dampak nyata bagi masyarakat, sampaikan kepada kami. Hal ini penting agar kami dapat terus mengevaluasi kurikulum dan sistem pembelajaran untuk mencetak lulusan yang lebih siap menghadapi kebutuhan dunia kerja,” tegasnya.

Ia juga mengapresiasi para dosen yang terus meningkatkan kompetensi dan kualitas pendidikan di IAKN Kupang. Menurutnya, upaya peningkatan mutu pendidikan merupakan langkah penting untuk membangun institusi yang berdaya saing dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Selain fokus pada pengembangan kampus, IAKN Kupang juga terlibat mendukung program Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden. Dr. Suardana menyoroti empat poin utama yang relevan dengan visi pemerintah pusat. Ia optimis bahwa melalui kolaborasi civitas akademika, tantangan yang ada dapat diatasi dengan lebih baik.

“Kami yakin kebersamaan akan memudahkan kita untuk menjawab berbagai tantangan. IAKN Kupang berkomitmen mencetak lulusan yang tidak hanya memiliki ilmu, tetapi juga tanggung jawab sosial untuk mengatasi persoalan di masyarakat,” tuturnya.

Menutup sambutannya, Dr. Suardana mengajak seluruh wisudawan untuk terus memberikan yang terbaik bagi almamater dan masyarakat.

“Kami terus membangun mentalitas civitas akademika yang berorientasi pada keberlanjutan dan tanggung jawab. Lulusan IAKN Kupang harus menjadi kebanggaan dan solusi bagi masyarakat,” pungkasnya.

Acara wisuda ini menjadi momentum penting bagi IAKN Kupang untuk terus bergerak maju dalam meningkatkan mutu pendidikan dan mencetak generasi yang berintegritas, berdaya saing, dan mampu berkontribusi di berbagai sektor pelayanan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) NTT, Ambrosius Kodo pada kesempatan tersebut juga mengaku bahwa keberhasilan bukanlah lulusan semata namun juga keberhasilan orang tua dan seluruh civitas akademika.

Ia mengatakan IKAN merupakan pilar penting dalam mengembangkan pendidikan di NTT dan tidak saja berkomitmen untuk meluluskan lulusan unggul dibidang pendidikan namun memiliki karakter kepemimpinan yang berlandaskan nilai-nilai spiritual.

NTT saat ini menghadapi tantangan pembangunan masyarakat yang inklusif, harmonis dan sejahtera. namun juga menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.

“Wisudawan memiliki peran strategis dalam menerapkan nilai-nilai keadilan, perdamaian dan kasih ditengah kehidupan sosial. Saya berharap lulusan dapat mengambil peran dalam mengatasi berbagai persoalan masyarakat saat ini,” katanya.

Disebutkan bahwa pemberdayaan masyarakat lokal di pedesaan, penguatan kualitas pendidikan, pengentasan kemiskinan dan percepatan penanganan stunting menjadi isu yang dititipkan mantan Kalak BPBD NTT itu kepada wisudawan.

“Gerakan kemanusiaan harus dilakukan semua pihak karena ancaman terhadap generasi NTT semakin nyata dan terancam tidak bisa menikmati bonus demografi. Mari memberikan perhatian kepada masyarakat kita,” ungkapnya.

Ia juga menyerukan agar wisudawan mulai berorientasi kepada dunia kerja agar bisa menolong diri sendiri. “Mari kita dorong terus upaya atau kebiasaan membaca. Membaca sebagai hobi dan kebutuhan agar literasi di NTT meningkat dan bersaing dengan provinsi lainnya,” pintanya. (cr6/thi/dek)

  • Bagikan

Exit mobile version