Gereja Hadir sebagai Pembawa Harapan

  • Bagikan
ALEX SEKO/TIMEX LEPAS BALON. Pelepasan balon menuju satu abad Gereja Kristus Raja Katedral Ende, Minggu (1/12).

Uskup Agung Ende Canangkan Satu Abad Gereja Katedral

ENDE, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Melalui misa syukur Minggu Adven pertama, Minggu (1/12) pada perayaan misa kedua, Uskup Agung Ende, Mgr Paulus Budi Kleden, SVD mencanangkan satu abad Gereja Kristus Raja Katedral Ende.

Pencanangan ditandai dengan pemukulan gong didalam gereja dan penekanan tombol sirene serta pelepasan balon sebanyak 100 buah di halaman Gereja Katedral.

Pencanangan dihadiri oleh seluruh umat yang mengikuti misa syukur Minggu Adven kedua yang dimulai pukul 08.00 Wita.

Mendampingi Uskup dalam konselebrantes, Pastor Paroki RD Hengki Sareng dan Pastor rekan RD Deny Provinsial SVD Ende RP Emanuel Embu, SVD, Kanselarius Keuskupan Agung Ende RD Evan Lando serta rekan imam lainnya.

Dalam khotbahnya Mgr Paulus Budi Kleden, SVD mengatakan, kehadiran Gereja Katedral Ende bagai sebuah bahtera yang mengarungi samudera. Kehadiran gereja memberi harapan bagi umat beriman khususnya di paroki tersebut.

"Hari ini saya canangkan gereja, paroki kita menuju satu abad tiga tahun lagi tepatnya pada tahun 2027. Gereja hadir sebagai pembawa harapan. Karena itu saya mengajak untuk terus hidup dalam persekutuan dengan semua orang yang berkehendak baik," sebutnya.

Diusia yang akan mencapai satu abad ini, Mgr Paulus mengajak untuk menjadikan gereja dan masyarakat yang semakin beradab, ramah terhadap anak dan menjauhi kekerasan baik fisik maupun verbal.

"Sebagai umat beriman saya ajak  untuk juga bergerak bersama khususnya dalam Kelompok Umat Basis (KUB) untuk peduli terhadap ibu hamil serta menghentikan segala bentuk tindakan perdagangan orang," kata dia.

Menurutnya, ada banyak orang atau kelompok yang menyalahgunakan kemiskinan orang untuk memperkaya diri dengan tindakan perdagangan orang.

"Gereja dan umat harus bergerak membasmi kejahatan TPPO karena hidup adalah sebuah anugerah dari Tuhan," sebut dia.

Sementara itu, Pastor Paroki Kristus Raja Katedral Ende RD Hengki Sareng mengatakan, mestinya pencanangan satu abad gereja telah dilaksanakan minggu sebelumnya saat Pesta Kristus Raja Pelindung Gereja. Namun sebut dia, pencanangan baru terlaksana pada Minggu Adven pertama.

"Mengingat kesibukan bapak Uskup, maka kita baru melaksanakan pencanangan pada Minggu pertama Adven," kata RD Hengki.

Dia menguraikan perjalanan sejarah pembentukan Gereja Katedral mulai dari stasi hingga menjadi paroki yang dibentuk pada 18 Mei 1927 dengan peletakan batu pertama pembangunan gereja.

Dikatakan, hingga kini dari Paroki Kristus Raja lahirlah paroki hasil pemekaran, diantaranya Paroki St Yosef Onekore, Paroki St Yosef Freinademetz Mautapaga, Paroki Worhonio Woloare dan Paroki  St Donatus Bhoanawa.

"Dari Paroki Onekore lahir dan mekar Paroki St Marinus Puurere," kata  RD Hengki Sareng.

Untuk Gereja Kristus Raja Katedral kata RD Hengki, terdiri dari 12 lingkungan dan 57 kelompok umat basis dengan jumlah umat 3.500-an  lebih jiwa.

Menjelang satu abad, beberapa kegiatan dan hadiah yang akan dipersembahkan umat diantaranya, lanjut RD Hengki, lewat pelayanan pastoral khusus, penulisan buku satu abad Gereja Kristus Raja Katedral Ende, pembangunan aula dua lantai serta gerakan atau aksi pemberdayaan umat menyongsong satu abad pada tahun 2027.

Dia berharap, umat bisa turut terlibat dalam menyukseskan satu abad Gereja Kristus Raja Katedral Ende pada tahun 2027 mendatang.

Saat melepaskan balon, Mgr Paulus Kleden berharap agar terus menciptakan rasa solidaritas, solid dari komunitas umat beriman di Gereja Katedral Ende dalam semangat kasih persaudaraan.

Acara diakhiri dengan ramah tamah sederhana di aula Paroki Kristus Raja Katedral Ende. (kr4/ays/dek)

  • Bagikan