OELAMASI, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID - Mendukung program nasional makan bergizi gratis bagi anak sekolah yang dicanangkan Presiden RI, Prabowo Subianto dan kemandirian pangan nasional, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menggelar Gerakan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Lokal di berbagai daerah di Indonesia.
Di Kabupaten Kupang, Bapanas menggelar pencanangan program tersebut di pantai wisata Otan, Desa Otan Kecamatan Semau, Jumat (29/11), dengan menghadirkan 1.000 anak sekolah tingkat SD dan SMP dari Kabupaten Kupang dan Kota Kupang, termasuk anak–anak sekolah berkebutuhan khusus.
Kegiatan dihadiri oleh Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto dan Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kabupaten Kupang, Marthen Rahakbaw.
Andriko Noto Susanto dalam sambutannya mengatakan, Indonesia terutama NTT memiliki sumber daya alam yang melimpah, yang dibutuhkan untuk mencapai mandiri pangan, dengan tidak lagi mengimpor pangan dari luar dan memanfaatkan pangan lokal yang tersedia.
Karena itu, ia mengapresiasi Bapanas yang menggelar kegiatan tersebut, sangat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan akan pemanfaatan pangan lokal untuk memenuhi gizi keluarga, terutama anak–anak.
“Anak–anak saat ini adalah pelaku utama pada momen generasi emas Indonesia di tahun 2045 nanti, sehingga peningkatan gizi anak saat ini adalah hal terpenting yang harus kita prioritaskan. Presiden RI pada arahannya di Hari Korpri ke-53 tahun 2024 yang jatuh tepat pada tanggal 29 November 2024, juga menginstruksikan beberapa hal, salah satunya adalah pastikan akses pangan sehat terutama kepada anak. Sehingga kegiatan hari ini sangatlah tepat sesuai dengan arahan Presiden Prabowo,” ujar Andriko.
Sementara, Plt Sekda Kabupaten Kupang, Marthen Rahakbaw mengatakan, kegiatan tersebut adalah langkah kongkret untuk memberikan edukasi tentang pentingnya konsumsi pangan yang sehat dan bergizi, berbasis pada kekayaan sumber daya lokal yang dimiliki.
Kabupaten Kupang jelas Marthen, memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti potensi pangan lokal jagung, ubi–ubian, kelor, sorgum, pisang, bawang merah serta berbagai jenis hasil laut yang harus dimanfaatkan untuk peningkatan gizi keluarga.
Karena itu, kegiatan yang dilaksanakan Bapanas menurutnya sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Kupang, mendorong kemandirian pangan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pola konsumsi yang beragam dan sehat.
“Pola makan yang sehat, beragam dan bergizi adalah kunci untuk anak tumbuh menjadi generasi penerus yang kuat, cerdas dan produktif. Kegiatan ini adalah kesempatan berharga bagi kita semua untuk belajar, mengenal dan memahami pentingnya konsumsi pangan yang sehat, terutama yang berbasis pangan lokal,” urai Marthen.
Kepala Bapanas yang diwakili Kepala Biro Organisasi, SDM dan Hukum Bapanas, Rachmad Firdaus mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan Bapanas untuk lebih mengenalkan pangan lokal lain sebagai pengganti nasi.
Dilanjutkan, dengan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan lintas kementerian, diyakini masyarakat Indonesia terutama di NTT tidak hanya akan mengandalkan nasi untuk memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga memanfaatkan potensi–potensi lokal yang ada.
“Bekerja sama dengan Pemerintah NTT kita juga sudah menyelenggarakan kegiatan makan jagung bose bersama dan saat ini kita mencoba lebih mengenalkan sorgum kepada masyarakat NTT sebagai alternatif pengganti beras atau nasi. Sorgum sendiri memiliki banyak keunggulan dan seluruh bagian tanaman sorgum bisa dimanfaatkan sehingga sorgum memiliki banyak keunggulan dibandingkan makanan pokok lainnya yang bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat,” jelas Rachmad.
Hadir pada kesempatan tersebut, Plh Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Rina Syawal, Pj Ketua TP PKK Provinsi NTT, Santi Ambrawati, beberapa pimpinan OPD lingkup Pemerintah Provinsi NTT dan Kabupaten Kupang, Camat Semau, Marthen Timate, Camat Semau Selatan, Nithanael Thene dan Kepala Desa Otan, Yapi Holbala. (ays/dek)