Ratusan Lebih PMI NTT Meninggal di Luar Negeri,Didominasi Berangkat Kerja secara Ilegal

  • Bagikan
IST JENAZAH PMI. Jenazah PMI NTT asal Desa Toianas, Kecamatan Toianas, Kabupaten TTS saat tiba di kargo Bandara El Tari Kupang, Sabtu (30/11)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- Sejak awal Januari hingga awal Desember 2024 ini, tercatat sebanyak 119 Pekerjaan Migran Indonesia (PMI) asal Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang telah meninggal di luar negeri. Data ini diperoleh dari Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTT. Dari total ratusan PMI NTT yang meninggal dunia di luar negeri ini, umumnya berangkat secara ilegal.

"Dari jumlah 119 PMI yang berangkat ke luar negeri hingga meninggal dunia itu hanya 5 orang PMI yang proses keberangkatan secara resmi atau legal. Sementara lainnya berangkat secara ilegal," kata Kepala BP3MI NTT, Suratmi Hamida, Sabtu (30/11).

Suratmi mengatakan bahwa akhir pekan kemarin pihaknya kembali menerima satu jenazah PMI di kargo Bandara El Tari Kupang yang diangkut menggunakan Pesawat Batik Air ID 6540 pada Sabtu pagi pukul 06.10 Wita.

Jenazah PMI yang baru tiba Sabtu kematin atas nama Estofanus Sanae, 52, warga Desa Toianas, Kecamatan Toianas Kabupaten TTS. Dengan tambahan satu jenazah ini maka total keseluruhan PMI NTT yang meninggal dunia hingga saat ini sebanyak 119 orang.

Diketahui bahwa Estofanus Snae telah bekerja di Malaysia selama 16 tahun. Dia meninagal di kawasan ladang kedup Perusahaan Sarawak land Kelapa Sawit Kedup pada tanggal 26 November 2024.

"Untuk penyebab kematian tidak diketahui," ujarnya.

Setelah jemazah PMI ini tiba di Kupang maka BP3MI NTT kemudian memfasilitasi pemulangan jenzah tersebut ke daerah asalnya menggunakan mobil ambulans milim BP3MI.

Suratmi juga mengajak seluruh masyarakat NTT untuk selalu mengikuti prosedur resmi jika ingin bekerja ke luar negeri.

"Keberangkatan secara prosedural memastikan hak-hak PMI terlindungi dan mempermudah proses penanganan jika terjadi kendala," jelasnya.

Bahkan, BP3MI NTT terus berupaya memberikan layanan terbaik dalam perlindungan dan pendampingan PMI, baik saat mereka bekerja maupun ketika kembali ke tanah air. (r1/gat/dek)


Data PMI NTT yang Meninggal Dunia di Luar Negeri Sejak Januari-30 November 2024:

  • Kota Kupang 5orang
  • 3 laki-laki
  • 2 perempuan
  • Kabupaten Kupang 6 orang
  • 4 laki-laki
  • 2 perempuan
  • Kabupaten TTS 9 orang
  • 8 laki-laki
  • 1 perempuan
  • Kabupaten TTU 6 orang
  • 4 laki-laki
  • 2 perempuan
  • Kabupaten Belu 14 orang
  • 10 laki-laki
  • 4 perempuan
  • Kabupaten Malaka 25 orang
    • 20 laki-laki
    • 5 perempuan
  • Kabupaten Lembata 1 orang laki-laki
  • Kabupaten Flores Timur 13 orang
  • 10 laki-laki
  • 3 perempuan
  • Kabupaten Sikka 5 orang
  • 4 laki-laki
  • 1 perempuan
  • Kabupaten Ende 14 orang
  • 11 laki-laki
  • 3 perempuan
  • Kabupaten Nagekeo 5 orang
  • 4 laki-laki
  • 1 perempuan
  • Kabupaten Ngada 2 orang laki-laki.
  • Kabupaten Manggarai Timur 2 orang laki-laki
  • Kabupaten Manggarai 3 orang
  • 2 laki-laki
  • 1 perempuan
  • Kabupaten Sumba Barat Daya 4 orang
    -2 laki-laki
  • 2 perempuan
  • Kabupaten Sumba Barat 3 orang
  • 2 laki-laki
  • 1 perempuan
  • Kabupaten Sumba Timur 2 orang
  • 1 laki-laki
  • 1 perempuan

Sumber: Data BP3MI NTT

  • Bagikan