KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Sebagian besar wilayah NTT saat ini telah berada pada masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan (Pancaroba). Wilayah Manggarai Barat bagian timur serta tenggara, Manggarai bagian tengah serta selatan dan Manggarai Timur bagian tengah serta selatan dan barat daya dan Ngada bagian barat daya kini sudah memasuki musim hujan.
Sedangkan untuk wilayah lainnya diprakirakan baru akan memasuki awal musim hujan di akhir November dan awal Desember ini.
"Terpantau, mulai aktifnya Monsun Asia. Hal ini menyebabkan wilayah NTT berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat dalam beberapa hari ke depan," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Sti Nenot'ek, Minggu (1/12).
Beberapa wilayah di NTT memiliki kelembaban udara di lapisan atas (700mb dan 500mb) yang cukup basah dan suhu muka laut yang cukup hangat sehingga menyebabkan peningkatan proses pembentukan awan hujan di beberapa wilayah di NTT.
Aktifnya gelombang Atmosfir Equatorial Rossby, MJO (Madden Julian Oscillation) serta adanya belokan angin di wilayah NTT yang dapat menyebabkan peningkatan pembentukan awan hujan dan meningkatkan potensi hujan sedang hingga lebat di beberapa wilayah di NTT.
Wilayah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat sejak tanggal 1-3 Desember 2024 yaitu Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua, TTS, TTU, Malaka, Belu, Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah, Sumba Timur, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Manggarai, Lembata dan Alor.
Waspada akan potensi dampak hujan dan angin kencang berdurasi singkat pada periode masa peralihan (Pancaroba) yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalanan licin, rusaknya atap bangunan dan fasilitas umum lainnya.
"Khusus untuk daerah bertopografi curam, bergunung, tebing patut waspada akan potensi longsor dan banjir bandang pada saat terjadi hujan dengan durasi yang panjang," ungkapnya.
Terjadi letusan gunung berapi Lewotobi Laki-Laki di wilayah Flores Timur yang berdampak pada wilayah di sekitarnya. Karena itu, waspada potensi banjir lahar hujan apabila terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Sikka dan Flores Timur. (r1/gat/dek)