Bangun Air Sadapan di TTS,Kolaborasi dengan Plan Indonesia

  • Bagikan
FENTI ANIN/TIMEX SERAH TERIMA. Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Nusa Tenggara Timur, Adevi Sabath, Area Program Manager Plan Indonesia, Semuel Apsalon Niap, resmikan dan lakukan serah terima air Sadapan di Desa Oelet, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Senin (2/12).

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID- kolaborasi antara Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia), Pasar Modal Indonesia yang meliputi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pembangunan sumur sadapan di Desa Oelet, Kecamatan Amanuban Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Acara serah terima dan peresmian digelar pada Senin (2/12). Fasilitas tersebut diresmikan sebagai bagian dari komitmen bersama untuk menyediakan akses air bersih bagi masyarakat.

Acara ini dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Nusa Tenggara Timur, Adevi Sabath, Area Program Manager Plan Internasional Indonesia, dan jajaran perwakilan Pemerintah Daerah Kabupaten TTS.

Anton Nesimnasi, perwakilan dari warga Desa Oelet, Kabupaten TTS, mengatakan, dukungan bantuan air bersih merupakan berkat bagi warga di desa ini, apa lagi ketika musim kemarau, air bersih selalu menjadi persoalan. "Bahkan setiap warga biasanya membeli air tangki, ada yang mengambil air di kali dan berbagai upaya lainnya untuk memenuhi kebutuhan air bersih," jelasnya.

Bahkan, kata dia, warga harus membayar Rp10 ribu untuk mendapatkan 5 jerigen air bersih, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Masalah ini menimbulkan perhatian dari berbagai pihak, terutama dari Plan Indonesia.

"Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, sehingga masyarakat di desa ini bisa menikmati air bersih. Pengerjaan sarana air bersih ini hanya dikerjakan selama 47 hari saja atas dukungan dari semua pihak," jelasnya.

Perwakilan anak-anak, Darma Wenggi Nenosaet, mengaku biasanya selalu terlambat ke sekolah karana mengambil air yang jaraknya jauh dari rumah. Tentu bantuan ini sangat bermanfaat. Apalagi kalau jam bermain, bisanya selalu kami manfaatkan untuk mengambil air bersih saja.

Dengan sumber air yang terbatas dan topografi perbukitan, sumur sadapan pertama di TTS ini diharapkan dapat menjadi solusi berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat setempat.

Area Program Manager Plan Indonesia, Semuel Apsalon Niap, menjelaskan, bahwa upaya mendekatkan akses air bersih dalam waktu tempuh kurang dari 30 menit terus dilakukan sebagai bagian dari perhatian terhadap anak-anak, terutama perempuan, yang rentan terhadap risiko saat mengambil air dari jarak jauh.

“Kami berharap anak-anak dapat memiliki lebih banyak waktu untuk belajar, bermain, dan tidak terlambat berangkat ke sekolah. Kami mengapresiasi kolaborasi bersama ini dengan Green Water Life dan Pasar Modal Indonesia yang tentunya mendukung Pemerintah Daerah TTS dalam upaya pencegahan dan penurunan angka stunting,” jelasnya.

Pembangunan sarana air bersih ini mencakup 500 meter jaringan pipa transmisi, 900 meter jaringan pipa distribusi, 1 unit sumur sadapan air dan pompa air, 1 unit reservoir utama, 1 unit pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), 1 unit box valve atau kotak katup, dan 3 hidran umum.

Dia berharap agar projec air bersih ini bisa dijaga oleh masyarakat setempat, karena proyek ini merupakan milik masyarakat yang akan membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.

"Diharapkan sarana air bersih ini terus mengalir untuk masyarakat. Kita juga sangat berterima kasih kepada Bursa Efek Indonesia yang memberikan sumbangan untuk pemenuhan air bersih ini, diharapkan kerja sama dan bantuan ini akan terus berlanjut demi mensejahterakan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan air," jelasnya.

Dia juga meminta agar sumber air sadapan ini dijaga mulai dari hulu, agar bisa ditanami pohon lagi, agar sumber air di sungai tetap tersedia termasuk saat musim kemarau.

Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Nusa Tenggara Timur, Adevi Sabath, mengatakan, bursa efek, ahlinya investasi saham, tetapi tidak ahli dalam membangun sarana air bersih. Sehingga pada HUT ke-46 Pasar Modal Indonesia ini, ingin memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat.

"Tentu bantuan ini dari kita untuk kita. Tentunya rasa syukur kami bisa hadir disini, bersama dengan masyarakat di Desa Oelet, untuk bersama--sama menikmati kebahagiaan mendapatkan sumber air bersih yang kini sudah dekat," kata Adevi.

Pelaksana Tugas (Plt) Asisten II Setda Kabupaten TTS, Yohanes Lakapu, mengucapkan terima kasih atas perhatian berbagai pihak sehingga bisa menjawab kebutuhan air bersih di Desa ini.

"Memang air bersih sangat sulit, jangankan untuk pertanian dan peternakan, hanya untuk makan dan minum saja susah. Tentu bantuan ini sangat berdampak kepada kehidupan masyarakat, " jelasnya.

Air bersih, kata dia, juga menjadi salah satu faktor penting dalam penanganan dan pencegahan stunting. Apalagi TTS menjadi salah satu kabupaten di NTT yang angka stunting nya tinggi.

Jeffrey Hendrik, Ketua Panitia HUT ke-46 Pasar Modal Indonesia, menyatakan, air bersih adalah kebutuhan mendasar, dan pemenuhannya membutuhkan kerja bersama. Pasar Modal Indonesia bangga dapat mendukung inisiatif ini melalui pendanaan sebagai wujud nyata semangat kolaborasi.

"Kami percaya bahwa dengan mendekatkan akses air bersih, kita tidak hanya mendorong perilaku hidup bersih dan sehat, tetapi juga berkontribusi pada upaya besar pencegahan stunting demi masa depan yang lebih baik," katanya.

Pembangunan sarana air bersih ini merupakan hasil rekayasa teknik pengambilan air dengan konsep menyadap aliran air yang ada di badan sungai. Air hasil sadapan dikumpulkan dalam sebuah sumur, kemudian, dengan perhitungan teknis, dialirkan ke reservoir atau bak penampungan air dan disalurkan ke hidran umum. Hidran umum merupakan wadah yang dapat langsung diakses oleh masyarakat. (thi/dek)

  • Bagikan